7.SHDC »« Cemburu?

384 59 5
                                    

Assalamualaikum

Jangan lupa tinggalkan jema berupa vote

Ada typo?_koreksi ya makasih ♡

   Setelah Ratih menyajikan camilan dan minuman segar ia bergegas menuju kamarnya itu sedangkan Tiara dan Gus Faiz yang baru turun melihat Ratih yang terburu-buru membuat mereka berdua terkekeh pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   Setelah Ratih menyajikan camilan dan minuman segar ia bergegas menuju kamarnya itu sedangkan Tiara dan Gus Faiz ya
ng baru turun melihat Ratih yang terburu-buru membuat mereka berdua terkekeh pelan.

   Gus Ikhsan menatap Ratih pergi terburu-buru ia mulai terkekeh pelan. "Kenapa terkekeh seperti itu?" bisik Habib Raihan.

"GTI," jawab singkat Gus Ikhsan.

   Habib Raihan mulai terkekeh pelan mendengarnya membuat Naina, orang tua Gus Faiz mulai bertanya-tanya.

"Ada apa? Kalian semua terkekeh terus?" tanya Naina.

Gus Faiz, Gus Ikhsan dan Habib Raihan mulai menjawab secara bersamaan. "GTI."

   Dalam hitungan ketiga Naina mulai tertawa. "Maaf Abah kami memang receh orangnya," sahut Naina.

    Tiara dan Gus Faiz mulai mencium tangan orang tua dari Gus Faiz, saat Gus Faiz ingin duduk di samping Gus Ikhsan, Gus Ikhsan mulai mengulurkan tangannya meminta Gus Faiz mencium tangannya.

"Mas, tidak mau menciumnya?" tanya Gus Ikhsan.

"Ini adik bontot ahh, jangan bikin darah naik," tandas Gus Faiz.

     Di sisi lain Azhar menatap keluarga harmonis dari Tiara dan Gus Faiz. "Mungkin keluargaku berantakan akan tapi jika aku mempunyai istri dan anak nanti tak akan ku biarkan berantakan seperti diriku, aku akan menjadikan ia ratu dan anakku akan ku jadikan pangeran, sedangkan diriku akan di jadikan raja oleh istriku," batin Azhar.

    Di sisi lain Ratih mulai membuka hadiah tersebut dan mencari keberadaan surat yang ia inginkan itu.

  Akhirnya ia menemukan di tutup kotak tersebut, ia mengambil amplop berwarna biru muda dengan pita kecil ia membukanya dengan perlahan.

   Ratih mulai membacanya dalam hati, betapa senangnya dirinya mendapatkan surat dari Gus Ikhsan.

   Assalamualaikum

   Ku akui, aku tidak bisa membuat surat puitis seperti lelaki pada umumnya. Tapi. Aku bisa membuat bahagia ketika bersamaku dnegan caraku sendiri, salam GTI
"Gus Tampan Ikhsan."

Waalaikumussalam

   Ratih mulai tersenyum membaca surat tersebut. "Hemm dia-"

   Ratih terdiam tidak melanjutkan ucapannya itu menutup matanya, tiba-tiba air matanya mulai keluar mengingat Fania.

Secercah Harapan Dan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang