53.SHDC »« Tiara

152 18 0
                                    

Assalamualaikum jangan lupa vote dan komentarnya ya

Jika ada typo, atau mau memberikan saran/kritikan silahkan

"Apa kau gila? Aku tidak melakukan apa pun Jelita, aku tidak menodai mu aku setia dengan istriku. Kamu hamil itu bukan urusanku, aku tidur denganmu karena itu sebuah kesalahan dan aku tidak menyentuhmu aku hanya tidur di sampingmu!" Tegas Ayah Tiara.

"Kamu pikir aku percaya? Aku melakukan hubungan itu denganmu!" Jelas Jelita.

"Apa ada buktinya hah? Mana anak itu mana anak haram itu?!"

Plak ...

"Tutup mulutmu lelaki brengsek! Kamu menolak pernikahan ku denganmu dulu, aku frustasi dan aku mengalami kecelakaan hebat sehingga wajahku rusak dan bayiku tidak selamat, untung ada temanku mau membantuku untuk membalaskan dendamku padamu!"

"Haaa ... Pantas saja aku tidak mengenalimu! Itu bukan salahku bukan? Kamu kecelakaan bukan aku melakukannya, kenapa kamu hadir dalam hidupku? Jika hanya memberikan luka?!"

Hahaha

  Suara tertawa nyaring dari Jelita membuat sekitarnya merasa merinding ketakutan melihat tingkah aneh Jelita.

"Aku sudah berhasil menumbuhkan sesuatu kepada tubuhmu apa kau tidak merasakannya? Haa ... Bahkan aku sudah memberikan minuman perusak daya ingat, merusak sel dalam tubuhmu perlahan demi perlahan bagaimana tubuhmu sudah merespon belum?"

Prok ... Prok

   Tiara bertepuk tangan sembari terkekeh pelan. "Hooo jadi kau biang dari permasalahan ini, aku sudah menduganya, apa kau pikir Papaku akan menderita? Tentu tidak bodoh, aku lebih pandai dari padamu, aku membawanya ke rumah sakit dan mengetahui semuanya aku membuang teh hangat kamu berikan itu yang sudah kau campurkan, untung aku tidak terlambat mengetahuinya!" Kesal Tiara.

    Jelita membulatkan matanya begitu sempurna mendengar ucapan Tiara.

"Bukankah, Papa sakit flu, panas dalam, maag sayang?"

"Itu hanya rekasaya Papa, aku meminta dokter mengatakan hal itu kepada Papa dan wanita ini, agar ia tidak curiga aku sudah tahu akal buruknya itu, aku diam-diam Menganti teh itu dengan obat yang dokter berikan," ucap Tiara.

  Jelita menghembuskan nafas kasarnya itu. "Ahh kenapa selalu gagal, wanita gila ini terus mengekori diriku saja," batin Jelita.

"Papa, bagaimana sudah tahu akal buruknya bukan? Apakah perlu aku mengatakan dan menjelaskan, maksudku?" Tanya Tiara.

"Hahaha, Tiara, Tiara dia tidak akan berani untuk menceraikan diriku, karena dia takut miskin!" Smirk Jelita.

  Menundukkan kepalanya tidak berani menatap anaknya itu. "Papa, mau di perbudak olehnya?" Tanya Tiara dengan tatapan sendu.

Secercah Harapan Dan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang