Assalamualaikum
Jangan lupa tinggalkan jejak sebelum membaca
Ada typo? Komentar ya
Habib Raihan mulai menghampiri Ratih. "Bolehkah aku membantumu?" Tanya Raihan.
"Ha, bantu apa?" Tanya Ratih.
Raihan mulai memegang troli tersebut, Ratih mulai mundur dua langkah dengan hati dan jantung yang berdetak dengan sangat kencang.
"Ha, jantung ini kembali berdetak dengan kencang, tidak Ratih jika ia mendengar detak jantung ini aku akan sangat malu," batin Ratih.
"Kenapa dia gugup seperti itu?" Batin Raihan.
Seorang wanita memakai pakaian yang rapi, memakai dres putih dengan kerudung berwarna hitam tersenyum manis melihat Raihan.
Ratih mulai meminta Raihan untuk mengambil kardus minuman kesukaan Tiara. "Ini sangat enak apakah Kak mau?" Tanya Ratih menunjukan botol bertulis cimory.
"Boleh, ambil saja satu. Sisanya di bawa pulang?"
Ratih mulai menatap di samping yang mencuri-curi pandangan menatap Raihan.
Raihan mulai mengambil beberapa dan sisanya minuman lain. "Apakah dia memandangi Kak Raihan?" Batin Ratih.
Ratih mulai kesal karena perempuan tersebut terus mencuri pandang. "Ayo, di sana ada banyak snack dan minuman lainnya," ajak Ratih mulai berdampingan dengan jarak satu langkah.
"Kenapa terburu-buru?" Tanya Raihan.
"Tidak, aku tidak nyaman," jawab Ratih.
Raihan mulai menatap di belakangnya yang tersenyum kepadanya. "Kenapa dia tersenyum?" Lirih Raihan.
"Ayoo," desak Ratih.
Habib Raihan mulai tersenyum tipis. "Dia menyukaimu apakah tidak menyadarinya?" Tanya Ratih tanpa sungkan.
"Tersenyum bukan berarti suka Ratih," jawab Raihan.
"Mana ada tersenyum manis seperti itu tidak suka, tersenyum biasa itu mendambakan dia senyum biasa saja," ketus Ratih.
Ratih tidak menyadari ucapannya karena ia cemburu melihat orang lain menyukai Raihan.
"Hemm kamu sendiri tersenyum manis, apakah kamu menyukai ku?" Tanya Raihan.
Langkahan Ratih terhenti dengan ucapan Raihan. "Tidak," jawab singkat Ratih.
"Tersenyum dengan Ikhsan, Azhar kenapa bisa berbeda seperti itu?" Ledek Raihan.
"Tidak, tidak ada bedanya sama saja. Aku juga tidak menyukai siapa-siapa," tolak Ratih.
"Hanya kamu yang tahu perasaan kamu sebenarnya, aku senang karena kamu peduli denganku," ucap Raihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secercah Harapan Dan Cinta
RomanceINI CERITA LANJUTAN DARI TANGISAN SANTRIWATI INI ADALAH SEASON 2 DARI STORY TERSEBUT. PASTIKAN KALIAN SUDAH MEMBACA STORY TANGISAN SANTRIWATI 1. Setelah Ratih keluar dari pondok pesantren yang membuatnya dididik untuk mandiri, kini ia mengharapkan...