AssalamualaikumKoreksi jika ada typo ya, makasih
Jangan lupa vote dan komentarnya
Setelah selesai solat subuh semuanya mulai membubarkan diri, tapi tidak bagi Ratih. Ratih mulai duduk dengan manis mulai memegang tasbihnya kembali ia mulai bertasbih dengan menutup matanya.
Semuanya menatap Ratih dengan aneh. "Dia, wanita yang cari perhatian atau mungkin memang dia seperti itu?" Batin wanita menatap Ratih.
Setelah setengah jam ia bertasbih ia mulai membuka matanya mulai mengambil Al Qur'an miliknya itu di berikan Habib Raihan.
Ratih mulai tersenyum bahagia, menatap al Qur'an tersebut, ia mulai membuka lembaran pertama dan mulai mengaji dengan suara biasa.
Imam masjid tersebut mendengar suara indah Ratih, membuat hatinya menjadi tentram ketika mendengarnya. "Andai, guru ngaji di sini masih ada mungkin anak-anak di sini tidak harus keluar jauh untuk belajar mengaji, sungguh diriku jadwal sangat padat, mengaji kitab ke sana kemari tidak ada waktu untuk membuat membimbing. Dan si Fizal hanya bisa mengomel tidak ada dulu dewasa untuk mengajar," ucap Imam masjid tersebut bernama Pak Akhsin.
Setelah selesai ia mengaji ia mulai menutup Al Qur'an. "Aku terbatas dari kisah cinta yang rumit, ya. Fania sudah bahagia bersama Ikhsan, tapi kenapa aku masih mengingat Habib Raihan, dia lelaki yang baik, perhatian, pastinya tidak seperti Gus Ikhsan, Fania aku mengharapkan pernikahan kalian, yang baik-baik akan tapi harus sabar menghadapi suami seperti Gus Ikhsan sungguh aku jika ia menjadi istrinya tidak akan kuat, malas menghadapi sifatnya," gumam Ratih.
Ratih terdiam di luar mengumpulkan tenaganya itu, untuk membawa tas miliknya itu. "Aku lapar, tapi aku juga harus-"
"Nak," sambar Pak Akhsin.
Ratih mulai mendirikan kepalanya itu. "Kamu mau ke mana?" Tanya Pak Akhsin.
Ratih terdiam tidak menjawab karena ia juga bingung mau ke mana. "Jika aku mengatakan jujur, dia akan mengasihani diriku, aku tidak mau itu," batin Ratih.
"Saya, sedang pergi menuju suatu tempat," ucap Ratih.
"Jika butuh apa pun jangan sungkan berbicara dengan saya, rumahku ada di belakang Masjid ini," ucapnya.
Ratih tersenyum sembari mulai mengangguk kepalanya itu dengan perlahan. "Baik Nak, saya pergi dulu assalamualaikum," ucapnya.
"Waalaikumussalam." Pak Akhsin mulai pergi Ratih mulai pergi juga untuk mencari pekerjaan.
Ia mulai berjalan menatap kanan kiri gang kecil, itu membuatnya menjadi semakin bingung.
"Aku harus apa, lamar menjadi pegawai warung? Apakah ada?" Tanya Ratih sembari menatap kanan dan kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secercah Harapan Dan Cinta
RomanceINI CERITA LANJUTAN DARI TANGISAN SANTRIWATI INI ADALAH SEASON 2 DARI STORY TERSEBUT. PASTIKAN KALIAN SUDAH MEMBACA STORY TANGISAN SANTRIWATI 1. Setelah Ratih keluar dari pondok pesantren yang membuatnya dididik untuk mandiri, kini ia mengharapkan...