Sebelumnya maaf nih, ak gk terlalu paham sama gangguan mental satu ini. Jadi, kalo ada kesalahan boleh kok benerin dikomen.
Makasih yg udah mau baca... btw maaf lagi kalo bosenin, ini first story ak.
°°°
Di dapur, seorang wanita tengah sibuk memasak menyiapkan sarapan untuk anak-anak dan suaminya.
Sedangkan, di tempat makan seorang gadis menaruh kepalanya di meja. Hanya diam bermenit-menit, sesekali menguap. Matanya terpejam, tangannya menggantung di masing-masing sisi.
"Tumben udah rapi aja," celetuk seorang pemuda tiba-tiba. Dia mengambil duduk di sebelah sang adik. Senyumnya mengembang, suasana hatinya sedang sangat baik rupanya.
"Hm. Gak kayak lo, kebo."
"Enak aja! Sadar diri kenapa."
"Ck. Gak usah peluk-peluk."
"Eung~ diem duluuu."
Kinan menghela napas. Membiarkan Dinar memeluknya dari samping. Karena percuma kalau melarang orang yang keras kepala. Buang-buang energi. Apalagi sepertinya anak itu sedang...
"Papa belum turun?" Dian yang sedang menata piring di meja, bertanya.
"Menurut Mama?" balas Dinar.
"Ya, Mama gak tau. Kan lagi masak."
"Kalo belom di sini berarti belom turun lah."
"Kali aja udah turun tapi lagi ke kamar mandi. Bisa aja, kan, sayanggg," Dian gemas sendiri. Kenapa anaknya tidak ada yang beres?
"Pagi sayang!" sapa Anton. Dia berjalan ke arah tempat makan dan duduk tepat di depan Dinar.
"Pagi," balas kedua wanita itu dan Dinar.
Eh?
Itu... Dinar serius tidak marah?
Biasanya kalau dipanggil dengan sebutan sayang dia langsung protes tidak suka dengan pipi yang memerah. Biasa tsundere hahaha.
Atau mungkin...
"Abang lagi masuk itu, Ma?"
"Iya. Liat aja tuh, nempel banget sama adek."
Anton tersenyum aneh. Mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam.
"Kamu kenapa, boy?"
Dinar menatap Anton dengan mata polos bak anak kecil lalu menggeleng.
Anton menggigit pipi bagian dalamnya gemas. Dia akan menggunakan kesempatan ini untuk menggoda putranya.
Bipolar adalah sebuah gangguan kesehatan yang ditandai dengan perubahan suasana hati secara drastis. Dan bisa berlangsung selama berhari-hari bahkan sampai berbulan-bulan.
Ya, gangguan itu tiba-tiba muncul kembali saat pagi ini.
"Yaampun, Ma! Kenapa gak begini terus aja. Gemes banget Papa, pengen Papa pajang di kamar!" ucap Anton antusias.
Kinan yang mendengar itu langsung mengangkat kepalanya, menatap Anton tajam. Gampang banget ayahnya ngomong seperti itu. Di sini dia yang dirugikan.
"Papa kalo ngomong." Dian memukul pelan bahu sang suami. "Adek yang repot jadinya. Pasti nanti di sekolah, abang ribut gak mau pisah dari adek."
"Ya," Anton yang masih asik merekam berkata santai, "Itu biar jadi urusan adek."
Kinan melempar tempe goreng ke arah Anton dan Anton bisa menghindarinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brotherhood
Fiksi RemajaProses Revisi Hanya memceritakan tentang kehidupan sehari-hari Kinan yang memiliki tingkat kemalasan dan kelesuan akut. Tidur, bermain, makan. 3 combo yang menyenangkan.