(End) Xiuxian Ji di tahun 1970-an [Space]

104

novel pinellia

Bab 104

Matikan lampu kecil , sedang dan besar

Bab Sebelumnya: Bab 103

Bab Berikutnya: Bab 105

    Akhirnya, ketika Mama Yang dan yang lainnya datang, Gu Lei meminta cuti siang hari untuk meminjam mobil untuk menjemputnya, sementara Lin Ranran mulai menyiapkan makanan.

    Daging telah dibeli oleh tim memasak terlebih dahulu, dan dikirim di pagi hari. Selain itu, daging itu dicuri dari halaman dan ruangnya. Dia sibuk dengan pekerjaannya. Aroma memabukkan tercium dari dapur dari waktu ke waktu. Dua anak kecil yang bangun duduk di dalam mobil dengan gigi dan cakar, hidung kecil mereka berkedut, dan air liur mereka hampir meluap.

    “Xiao Zhao, kemarilah!”

    Dia menyapa Xiao Zhao, yang datang untuk membantu menjaga anak itu, dan menyerahkan piring kepadanya, “Makan dulu dan manjakan perutmu.”

    Zhao Gang mengambilnya, dan di piring itu ada sebuah piring besar, paha ayam yang gemuk Ada juga saus merah dan lengket yang tergantung di atasnya, memancarkan rasa yang harum dan sedikit manis.

    Dia tidak bisa menahan banyak menelan. Dia sudah makan di siang hari, tetapi dia mencium bau di dapur, dan perutnya sepertinya mencerna makanan lebih cepat, dan dia lapar lagi ...

    Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggeliat . mengulurkan tangannya dan mengambil gigitan besar. , Ayam yang lembut dan empuk itu asin dan sedikit manis, dan saus dan saus yang lembut mengalir dari sudut mulut, sangat lezat! Dia menyipitkan matanya dalam kebahagiaan.

    “Ah! Ah!” Kedua binatang kecil itu cemas, dan menunjuk ke arahnya dengan jari-jari kecil mereka dan berteriak.

    Zhao Gang bereaksi, dan dengan cepat memunggungi mereka dan terus makan.

    "Wow wow~~~" Kedua anak kecil itu menangis.

    Zhao Gang ketakutan, dan mengelilingi mereka, tidak tahu bagaimana membujuk mereka.

    “Oke, lihat panci untukku, aku akan datang.”

    Lin Ranran keluar dengan mangkuk sambil tersenyum, dan Zhao Gang buru-buru pergi ke kompor dengan piring.     “ Bajingan kecil yang

    tidak turun hujan bahkan setelah badai petir!”

    Lin Ranran memberi mereka makan sendok demi sendok ketika terlalu panas. Mulut si kecil terbuka lebar, jadi dia harus bekerja keras untuk memasukkan sendok. Mereka menyipitkan mata dan makan dengan gembira. Pusarannya terbuka.

    Anak-anak kecil selalu memiliki nafsu makan yang baik, dan mereka masih belum puas setelah makan, dan dia puas dengan pure lagi.

    “Ibu! Ibu!” Sebuah teriakan datang dari luar halaman dengan suara langkah kaki “dong dong dong”.

    Dongzi dan Xiaohai mendorong pintu halaman terbuka dan bergegas masuk, menabrak lengan Lin Ranran seperti dua bola meriam kecil.

    Dongzi memeluknya dengan sedikit malu, melepaskan tangannya dan menyeringai padanya, sementara Xiaohai memeluknya dan tidak melepaskannya, berteriak, "Ibu, aku sangat merindukanmu~~".

    Lin Ranran mengulurkan tangan dan menyentuh kepala bulat mereka berdua, "Cepat cuci tanganmu, aku sudah membuatkan sesuatu yang enak untukmu!"

    "Oh ~~~" adik laki-laki itu bersorak dan lari.