(End) Xiuxian Ji di tahun 1970-an [Space]

12

novel pinellia

Bab 12

Matikan lampu kecil , sedang dan besar

Bab Sebelumnya: Bab 11

Bab Berikutnya: Bab 13

    Lin Ranran membawa Yang Shuying yang sedang tidur ke luar angkasa, datang ke sumber air panas, dan melepas pakaian yang bau.

    Tubuh Yang Shuying kurus kering seperti kayu bakar, tulang rusuknya terlihat jelas, lengan dan pahanya ditutupi dengan bekas hitam dan ungu yang tersisa setelah dicubit, dan bagian belakang paha dan pantatnya ditutupi dengan bintik-bintik merah karena urin untuk waktu yang lama. waktu.

    Tangan dan kaki tertutup radang dingin, dan jari-jari ditutupi dengan bekas luka. Kuku hitam dan merah tidak merata setelah terluka. Rambutnya abu-abu, berantakan dan kering seperti rumput layu. Dia baru berusia empat puluhan. Seperti lebih dari enam puluh.

    Lin Ranran menekan amarah dan air matanya, memeluknya dan duduk di pemandian air panas, dengan lembut menggosok tubuhnya.

    Setelah mencuci, kirim dia ke tempat tidur di gedung bambu untuk beristirahat.

    Saya pergi ke hutan bambu untuk menangkap burung pegar dan membersihkannya, saya merebusnya perlahan dalam panci, menyeka dan menyisir rambutnya, dan mendukungnya untuk memberinya makan mata air spiritual.

    Bahkan dalam tidurnya, Yang Shuying menelan dahaga dan haus.

    Mendukung Yang Shuying untuk berbaring, Lin Ranran duduk di tanah di samping tempat tidur dan menatapnya dengan tatapan kosong.

    Di dunia ini, dia selalu tidak berdaya, seperti duckweed tanpa akar, yang tidak selaras dengan dunia ini, tetapi saat dia melihat Yang Shuying, Lin Ranran tiba-tiba merasa bahwa dia terbelenggu dengan dunia ini, dan tiba-tiba merasa nyaman. makna hidup.

    “Aku akan menjagamu dengan baik.”

    Dia menyandarkan kepalanya ke bantal dan berkata dengan lembut kepada Yang Shuying yang sedang tidur.

    Berkedip keluar dari ruang, menggunakan kekuatan spiritual untuk menyembunyikan napasnya, Lin Ranran dengan lembut mendorong pintu rumah utama.

    Setelah memasuki ruang timur, saya menaburkan segenggam dupa, dan kedua orang di kang tidur lebih nyenyak.

    Lin Ranran tidak melupakan Gu Xiaohong di bilik, dan menaburkannya segenggam juga.

    Di kang, Gu Songjiang berusia 50-an, dengan sosok tinggi dan kokoh, wajah hitam dan merah, alis tebal, dan tatapan permusuhan di antara matanya. Pada saat ini, dia berbaring di kang bertelanjang dada, membuat dengkuran yang menggelegar.

    Berbaring di sampingnya, Song Chunhua berkulit gelap dan kurus, dengan mata menggantung, hidung pesek, tulang pipi tinggi, dan wajah tajam.

    Lin Ranran mengumpulkan kekuatan spiritualnya di matanya dan mengaduk-aduk ruangan gelap.

    Suami ibu Yang bekerja di kamp kerja paksa di pertanian Daxinganling, dan putranya adalah tentara. Mereka adalah keberanian dan harapan baginya untuk bertahan hidup. Kecuali sesuatu terjadi padanya, dia tidak akan dirangsang untuk menjadi gila.

    Jadi, harus ada surat atau telegram.

    Setelah mengobrak-abrik lemari dan kotak kang, tidak ada tempat lain?

    Tiba-tiba, Lin Ranran melihat sekilas batu bata di dasar dinding dekat tanah. Dia berjongkok dan membungkuk untuk memeriksanya dengan cermat. Tepi batu bata ini lebih gelap, dan ada yang salah dengan sambungan dengan batu bata lain. .Kesenjangan yang jelas.