Nicholas masih mencium kasar bibir Rosé seolah tidak memperdulikan jika bibir Rosé akan terluka karena ulahnya, pergerakan Rosé juga sudah dikuncinya. Berontakan Rosé pun hanya seperti dorongan kecil baginya, sampai dimana Rosé tidak memberontak lagi membuat Nicholas sedikit kebingungan, dan dia dapat melihat Rosé yang lemas, perlahan, matanya tertutup. Nicholas langsung melepaskan ciuman brutal itu.
Rosé langsung runtuh, Nicholas menahan badan Rosé menepuk pipi Rosé pelan, saat menyadari Rosé pingsan, saat itu juga Nicholas menyadari kebodohannya yang sangat fatal dan sangat brengsek. Nicholas tidak suka melihat Rosé tak berdaya apalagi karena nya . Lebih baik Rosé seperti tadi mengumpatnya dari pada diam seperti ini tak berdaya.
Nicholas sangat linglung,dan tidak bisa berpikir sekarang. Yang biasanya dia tidak pernah sebingung ini menghadapi masalah,dia akhirnya merasakan perasaan yang sebelumnya tidak ia rasakan.
Sedangkan Rosé mendengarkan samar-samar suara teriakan Nicholas yang perlahan menghilang dari pendengaran nya. Dan matanya tertutup rapat.
Entah sudah berapa lama ia tidak membuka matanya, akhirnya Rosé bisa sadar dan hendak membuka matanya tapi dia mendengar seseorang masuk ke dalam ruangan,bukan hanya satu orang,tapi dua orang, Rosé bisa tau satu orang yang ia kenal,yaitu Nicholas dan satu orangnya lagi,dia tidak tau siapa.
Rosé ingin bangun sekarang juga tapi ia sangat malas berhadapan dengan Nicholas lagi. Jadi dia memilih untuk menutup matanya seolah dia masih pingsan.
"Tidak akan menimbulkan efek samping,kan?"sekali lagi Nicholas bertanya setelah beberapa puluh kali dia menanyakan hal yang sama.
"Nicholas,sudah berapa kali ku katakan? Tidak,kau tenang saja"ucap laki-laki yang ada dihadapan Nicholas.
Rosé merasa jengkel karena tidak bisa mengerti bahasa mereka, Nicholas dan laki-laki yang tidak ia kenali siapa itu berbicara dengan bahasa Italia.
Dan beberapa detik setelahnya, Rosé merasakan jarum suntik masuk ke lengannya, Rosé sekuat tenaga agar tidak ketara bahwa dia sudah bangun. Rosé memejamkan matanya kuat,tapi perlahan-lahan setelah suntikan itu selesai,tanpa memejamkan mata dengan kuat pun mata Rosé seperti ingin tertutup dengan jangka waktu lama. Dan lagi, Rosé tidak sadarkan diri.
"Memangnya untuk apa kau bius dia? Apakah dia sangat penting bagimu? Tidak seperti biasanya Nicholas"tanya Mercu,dokter pribadi Nicholas yang sebelumnya sedang izin berlibur dari pekerjaannya,tapi Nicholas cepat-cepat menghubunginya saat tau kaki Rosé sakit,tapi Mercu benar-benar tidak bisa saat itu juga datang,dia minta waktu satu hari lagi untuk liburannya,oleh karena itu Nicholas menggunakan dokternya yang lain,yang khusus untuk pergelangan tangan dan kaki.
Mercu juga cukup dekat dengan Nicholas.
"Hm,ya. Aku akan membawanya malam ini ke rumahku"
"Ke Milan?" Tanya Mercu, Nicholas hanya menganggukkan kepalanya.
"Ku dengar dia seorang idola disini,apakah kau berniat untuk mencurinya dan membuat media gaduh dengan kehilangan idola mereka?"
"Tidak,dia sedang masa liburnya"
"Dan kau akan melepaskannya jika waktu liburnya sudah habis?"
"Tidak,aku tidak akan pernah berfikir untuk melepas apa yang sudah ku klaim menjadi milikku,kau juga tau itu"
"Hm,ya. Aku tau itu."
"Bersiap-siap lah,kita akan pulang malam ini"
"Okay"
****
Nicholas sudah membulatkan tekad nya untuk membawa Rosé ke tempatnya di Milan malam ini. Karena di negara Gingseng itu,dia tidak bisa dengan leluasa untuk bergerak,bukan karena apa,tapi dia tidak leluasa membawa Rosé kemana-mana, seperti yang diberitahu Herri kepadanya, Rosé adalah idol terkenal,jadi bisa saja dia dibuntuti kemana saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅
Teen FictionNicholas Dominic Rayan & Roseanne Park. Highness rank 1 #Darkromance 1 #Blackpink 2 #Kpop