78

1.6K 144 7
                                    

"Nicholas, jangan berlebihan... Aku dan Ian tak melakukan apapun, dan bersikap hanya sebatas teman saja. Kau tau, kami sudah lama berteman dengan yang lain juga, jadi-"

"Alasan, harus berapa kali ku katakan jangan pernah lagi berhubungan dengannya?"ucap Nicholas menatap Rosé dengan sorot matanya yang tegas, Rosé menggigit bibir bawahnya, ia juga menatap Nicholas dengan sorot matanya yang tegas.

"Jadi aku harus bagaimana?? Aku hanya bertemu dengan teman-teman ku, dan disana bukan hanya ada kami berdua, aku juga malah lebih sibuk bercengkrama dengan temanku yang lain."ucap Rosé

"Tapi sama saja, Roséanne! Kau bersama dengannya di ruangan yang sama. Dan berjam-jam lamanya!"ucap Nicholas.

"Lalu bagaimana denganmu?? Aku mengatakan agar kau langsung pulang dari Paris, tetapi kau malah bersantai minum-minum dengan rekan kerja perempuan mu di casino?? Kau bahkan lupa apa yang ku katakan, apa kau belum sempat membantu salah satu perempuan disana yang tengah di goda oleh pria-pria berhidung belang, huh?"ucap Rosé sudah tak bisa menahan amarahnya yang menggebu-gebu.

"Vincent, dan yang lain ada disana! Aku juga sudah ingin pergi, tetapi masih ada hal yang harus di bahas. Aku tak tau akan ada rekan perempuan yang datang. Dan aku tak melakukan apapun yang kau khawatirkan! Sudah ku bilang aku tak tergoda dengan perempuan mana pun lagi selain dirimu!"ucap Nicholas juga sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Bagaimana perasaan mu meyakinkanku, begitu juga perasaan ku! Aku tak melakukan apapun dengan Ian, dan masih menjaga batasan! Berhenti menyalahkanku!"ucap Rosé, Nicholas menghela nafasnya, ia tak lagi menjawab ucapan Rosé. Ia lebih baik pergi dari hadapan Rosé untuk menenangkan dirinya.

Rosé menghela nafasnya, ia cukup pusing. Seharusnya sekarang mereka tengah berpelukan ria di atas kasur dan Rosé akan bermanja-manja pada Nicholas, tetapi baru saja ia tiba di mansion Nicholas, mereka sudah langsung bertengkar, karena Rosé lupa memberitahu pada Nicholas, bahwa ia pergi hangout dengan teman-temannya, yang dimana Ian juga ada disana.

Tetapi Rosé memang sengaja tak memberitahu nya pada Nicholas, karena Nicholas sudah pasti tak akan memperbolehkannya pergi, karena ada Ian.

Mereka sama sekali tak berbicara sampai malam hari tiba. Rosé memang sangat kesal pada Nicholas, tetapi ia tak bisa menahan dirinya untuk tak membuat kan fettuccine untuk makan malam mereka, mengingat Nicholas yang sangat tersiksa saat tak bersamanya membuat dirinya melakukan ini, walaupun sangat kesal pada Nicholas.

Rosé melepas celemek yang melengket di tubuhnya, setelah menghidangkan semuanya, ia memang sengaja mengatakan pada pelayan-pelayan yang ada di mansion Nicholas agar tak melakukan apapun di dapur, biarlah dia sendiri yang melakukanya.

Mendengar suara langkah kaki mendekat, membuat jantung Rosé berdetak kencang, Nicholas datang dan duduk di kursi meja makan yang sudah di siapkan Rosé.

Rosé sudah menyiapkan dirinya untuk berhadapan dengan Nicholas. Sekarang ia sudah duduk di sebelah Nicholas, walaupun ada batas satu kursi, karena Rosé berpikir, mereka nasih sama-sama mendiamkan.

Nicholas sedari tadi masih diam, oleh karena itu, Rosé juga diam. Dia juga masih kesal, dan kelihatannya Nicholas juga seperti itu.

Mereka berdua mulai makan, tanpa menimbulkan suara, hanya ada suara dentingan sendok makan yang terdengar.

Rosé memang sedang mengunyah fettuccine buatannya, tetapi pikirannya kemana-mana. Membayangkan Nicholas minum-minum di tempat seperti itu, membutnya berpikiran buruk. Bayangan-bayangan Nicholas dan perempuan-perempuan penggoda atau rekan kerja nya sekalipun terus menggerutu pikirannya.

Dan Rosé merasa sangat kesal, karena Nicholas berbohong padanya, sebenarnya Nicholas langsung mengatakan semuanya pada dirinya bahwa ia tak jadi pulang hari itu, tetapi tetap saja. Dia sudah mengiyakan ucapan Rosé untuk pulang.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang