70

1.3K 178 5
                                    

"Sayang, kau-"

Bruk!

"I-ini aku tidak-"ucapan Rosé terhenti, ia terlalu gugup apalagi saat Nicholas mendekat, ia tak bisa bergerak atau menyembunyikannya lagi.

"Kau sudah sempat mengisapnya?"tanya Nicholas dengan ekspresi tegasnya, Rosé langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak! A-aku bahkan belum menyalakannya."ucap Rosé jujur. Nicholas menghela nafasnya lega.

"Kenapa mengambil itu? Hm?"tanya Nicholas masih mencoba untuk menahan ekspresi tegasnya, membuat kekasihnya itu gugup, Nicholas sangat suka melihatnya.

"Aku... Aku hanya, em. Aku juga tak tau"ucap Rosé. Nicholas sudah tak tahan, ia menarik tubuh Rosé langsung mendekapnya.

"Jangan pikirkan hal-hal lain lagi... Aku ada disini. Kau harus mengandalkanku. Itu gunanya aku berada disisimu."ucap Nicholas

"Maaf..."ucap Rosé

"Kau tak boleh menyentuh itu, kau bisa terbatuk"ucap Nicholas

"Tapi aku ingin mencobanya"ucap Rosé, Nicholas terkekeh pelan.

"Hanya sekali saja..."ucap Rosé semakin memelas. Nicholas melonggarkan pelukannya menatap Rosé

"Kenapa tiba-tiba itu itu? Hm"ucap Nicholas

"Hanya ingin"ucap Rosé

Nicholas menghela nafasnya.

"Hanya sekali isap, setelahnya tak boleh lagi. Oke?"ucap Nicholas, Rosé menganggukkan kepalanya. Nicholas mengambil rokok nya yang berada di bawah meja, Rosé menjatuhkannya disana tadi karena sangat gugup, tertangkap basah.

Nicholas menyalakannya, ia mengisapnya sekali. Lalu memberikannya pada Rosé, tapi Nicholas tetap memegang rokok itu, Rosé menghisapnya saat Nicholas mengarahkannya ke mulut Rosé.

Rosé menghisapnya dan langsung terbatuk, membuat Nicholas langsung panik, Nicholas langsung mematikan rokoknya. Ia menepuk-nepuk punggung Rosé.

"Seharusnya aku tak melakukan ini"ucap Nicholas menyalahkan dirinya.

"Nicholas... Hei, ini bukan apa-apa. Aku hanya terbatuk biasa"ucap Rosé

"Tenggorokan mu sakit?"tanya Nicholas masih panik, Rosé langsung memeluk tubuh Nicholas.

"Sudah, aku baik-baik saja. Hanya terbatuk sekali"ucap Rosé menenangkan Nicholas yang panik.

"Jangan pernah menyentuh itu lagi"ucap Nicholas

Rosé langsung menganggukkan kepalanya.

"Maaf..."ucap Rosé, Nicholas mengecup kening Rosé.

"Baiklah, ayo sarapan. Aku sudah menyiapkannya"ucap Nicholas, Rosé tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

*****

Rosé menyadari tatapan tajam Nicholas sedari tadi, tapi dia tetap harus bersikap profesional. Dia tak ingin mengacaukan semua kerja keras tim nya. Tentang Nicholas, dia bisa mengurusnya nanti. Rosé juga harus bersikap akrab dengan para tim dancer tambahan, dan para staff yang mengatur bentuk tempat perform nya nanti.

Karena ini adalah mimpi mereka ber empat, mereka di undang langsung menjadi headline Coachella. Oleh karena itu, Rosé benar-benar harus fokus, ia tak boleh melibatkan urusan pribadinya, di saat yang lain benar-benar bekerja keras untuk ini.

Mereka di beri istirahat sejenak, tetapi kamera masih tetap aktif untuk konten yang akan di upload ke YouTube Blackpink. Jadi, Rosé tak bisa langsung pergi menjumpai Nicholas, Nicholas juga sudah sangat hafal, dan membenci kamera itu.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang