24

2.7K 295 11
                                    

"Chaeyoungiiee!!! Aku datangg!! Buka pintunya!" Teriak Lisa setelah memencet bel berkali-kali. Nicholas mengumpat saat kebersamaannya dan Rosé lagi-lagi terganggu oleh perempuan poni itu.

"Sayang, tunggu aku"ucap Nicholas yang melihat Rosé langsung melompat dari badannya, dan berlari untuk membukakan pintu pada Lisa.

Rosé bahkan mengabaikan dirinya. Nicholas lagi-lagi mengumpat.

Nicholas menghampiri mereka, dia melihat Rosé dan Lisa tengah berpelukan. Nicholas menatap tak terima, dengan cepat dia melangkah mendekati mereka yang tengah berpelukan lalu langsung memisahkannya. Dia menarik Rosé lebih dekat dengannya.

Lisa menatap Nicholas tak suka.

"Dia milikku, kau tau itu?"ucap Nicholas menatap Lisa tak suka juga. Lisa memicingkan matanya saat Nicholas berkata seperti itu.

"Aku sudah tinggal dengannya selama sepuluh tahun, kau tak perlu berbaga diri dulu, Tuan Nicholas"ucap Lisa dengan kesal. Nicholas memutar matanya.

"Kau selalu mengganggu kebersamaan kami."ucap Nicholas mengeluarkan unek-uneknya.

"Ya, karena Rosé juga milikku"

"Apa katamu?!"

"Heeiii!! Sudah-sudah!! Kenapa kalian malah bertengkar seperti itu? Kalian ini seperti anak kecil!"

"Dia merebutmu dariku!"

"Dia mengatakan bahwa kau miliknya!"

Ucap Nicholas dan Lisa bersamaan. Rosé menghela nafasnya malas.

"Jangan bertengkar, atau aku akan pergi dari sini."ucapan Rosé barusan membuat keduanya ciut. Tak ingin Rosé pergi.

"Jadilah anak yang penurut"ucap Rosé, keduanya mengangguk, yang membuat Rosé tersenyum melihatnya. Rosé seperti mengurus dua anak kecil.

"Baiklah para bayi-bayi besar. Aku akan memasakkan makan malam untuk kita, ayo ke dapur!"ucap Rosé, yang membuat keduanya menatap Rosé tak terima.

"Hei! Aku bukan bayi, Rosie!"ucap Lisa.

"Aku juga bukan bayi, aku bahkan bisa membuat bayi"kini Nicholas yang berucap, yang membuat Rosé menatap Nicholas dengan membolakan matanya.

"Ah sudahlah!"ucap Rosé, lalu pergi melangkahkan kakinya lebih dulu menuju dapur. Yang langsung diikuti oleh Lisa dan Nicholas. Walaupun sedari tadi tatapan mereka seperti ingin memakan satu sama lain.

"Sayang, kau ingin memasak apa?"ucap Nicholas yang langsung memeluk tubuh Rosé dari belakang, saat Rosé tengah mempersiapkan bahan-bahan memasaknya. Lisa menatap dengan memutar bola matanya.

"Hei, Nicholas! Kau tidak lihat Rosie sedang sibuk? Singkirkan tangan nakal mu itu dari tubuhnya, kau bisa mengganggunya memasak!"ucap Lisa, dia sudah duduk di kursi meja makan, dengan cemilan ditangannya setelah ia ambil tadi dari kulkas.

"Diamlah perempuan poni! Aku sudah biasa memeluknya seperti ini saat dia sedang memasak, dan dia tak merasa terganggu sama sekali"ucap Nicholas sengit. Lisa memicingkan matanya.

"Rosie! Dia bisa mengganggumy memasak! Suruh dia untuk melepaskan pelukan konyol itu!"ucap Lisa, ucapannya ini lebih ke 'memerintah' Rosé.

"Nicholas, lepas"ucap Rosé tiba-tiba dengan bernada dingin, yang seketika membuat tangan Nicholas melepas pelukan itu.

"Kalian berdua, sudah ku bilang jangan bertengkar"ucap Rosé menatap Nicholas dan Lisa bergantian, dengan tatapan tajamnya yang mematikan. Apakah mereka lupa? Rosé sedang datang bulan!

Selembut apapun Rosé, jika sedang datang bulan dia juga bisa menjadi harimau yang galak.

"Jika kalian bertengkat sekali lagi, aku akan menghancurkan semuanya yang sedang ku sentuh saat ini. Lalu pergi dari sini. Kalian mengerti?" Ucap Rosé masih dengan nada yang dingin, dan tatapannya yang mematikan.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang