50

2.2K 238 37
                                        

"Nicholas, tak bisakah infus ini di lepas saja?"tanya Rosé membuat Nicholas menatap Rosé dengan tatapan tak bersahabat membuat Rosé langsung diam dengan bibir cemberut nya.

"Mommy, Daddy dan Alice sudah menunggu dirumah"ucap Nicholas, Rosé menganggukkan kepalanya.

"Mulai sekarang jadilah penurut, hm?"ucap Nicholas, masih dengan bibir cemberut nya Rosé lagi-lagi menganggukkan kepalanya. Nicholas mengecup bibir itu cepat.

"Bagaimana dengan pekerjaan mu? Kau akan menetap disini sampai aku sembuh?"tanya Rosé

"Tentu saja! Aku bisa membuang semua itu dan memilih lebih mengurusmu. Kau tak senang aku mengurusmu disini?"tanya Nicholas memicingkan matanya

"Tidak! Bukan begitu, aku hanya bertanya. Kenapa sensi sekali, sih?"ucap Rosé kesal, yang dimana jika sedang kesal dan cemberut bibirnya akan mayun membuat Nicholas ingin terus mengecup bibir itu, kalau bisa sampai menggigit nya. Tapi dia tak ingin kena amukan dari kekasihnya itu.

"Ku pikir kau tak suka karena aku mengatakan harus menjadi penurut. Karena kau adalah anak nakal yang selalu melanggar ucapanku"ucap Nicholas

"Aku tidak seperti itu, oke?"ucap Rosé membela dirinya.

"Ya ya terserah padamu"ucap Nicholas

Tak terasa mereka sudah sampai di pekarangan rumah keluarga Park. Nicholas menuntun Rosé berjalan ke dalam rumah, anak buah Nicholas membantu memegang infus Rosé.

"Oh my god... Rosie... Kenapa bisa sampai seperti ini nakk?"ucap Mommy Park, dari sudut matanya sudah bisa Rosé tebak, Ibunya itu sudah banyak menangis.

"Mommy... Jangan khawatir, aku baik-baik saja, ini hanya cedera biasa"ucap Rosé menenangkan Ibunya itu. Penyanggah leher Rosé sudah bisa dibuka, sekarang hanya tersisa penyanggah tangannya saja.

"Biasa seperti apa? Kau sampai dilarikan ke rumah sakit semalam. Walaupun Mommy sudah sering melihat mu seperti ini, tapi tetap saja Mommy selalu khawatir"ucap Ibu Rosé, Ayah Rosé mencoba untuk menenangkan istrinya itu.

Sedangkan Alice langsung mengambil alih infus Rosé yang di bawa oleh anak buah Nicholas.

"Nicholas, terimakasih banyak telah membawa Rosie kesini. Apakah kau berada di Korea sebelumnya?"tanya Mason, Ayah Rosé.  Setelah mereka sudah berada di kamar Rosé, mengistirahatkan Rosé di kamar.

"Tidak, aku baru sampai kesini tadi jam satu pagi"ucap Nicholas.

"Astaga Nicholas, jadi kau terjaga semalaman menjaga Rosie?"ucap Ibu Rosé menatap Nicholas prihatin, Nicholas hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Yasudah, sekarang beristirahat saja. Kau juga pasti masih mengantuk, atau kau mandi saja terlebih dulu, lalu sarapan?"

"Aku sudah sarapan Mom, aku akan mandi saja"ucap Nicholas, ya, semenjak Rosé memperkenalkan Nicholas pada keluarganya Clara ingin Nicholas memanggilnya Mom dan memanggil Ayah Rosé Dad.

"Baiklah kalau begitu, gunakan saja kamar mandi yang ada di kamar ini, setelah itu istirahat saja bersama Rosie."ucap Clara, Nicholas menganggukkan kepalanya.

Kemudian Ibu dan Ayah Rosé keluar dari kamar untuk memberi ruang pada kedua pasangan kekasih itu.

"Kau membawa bajumu, kan Nicholas?"tanya Rosé yang berbaring di atas kasur. Nicholas menganggukkan kepalanya.

"Aku sudah tau akan membawamu kesini, jadi kusuruh saja anak buahku membawakan bajuku juga kesini dari Apartement mu"ucap Nicholas, Rosé menganggukkan kepalanya.

"Yasudah, mandilah sekarang. Lalu setelah itu istirahat"ucap Rosé, Nicholas tersenyum miring.

"Ucapanmu, seolah-olah akulah yang sakit sekarang"ucap Nicholas, Rosé terkekeh menyadari ucapannya dan intonasi bicaranya barusan.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang