62

1.2K 140 5
                                    

"Nicholas..."

"Ya sayang? Kau ingin apa? Kiss?"Nicholas mengecup bibir Rosé.

Tapi Rosé menggeleng-gelengkan kepalanya dengan bibir mayunnya.

"Lalu apa? Katakan dengan jelas sayang, jangan cemberut terus seperti itu, aku tak bisa membaca pikiranmu"ucap Nicholas mengeratkan pelukannya, sembari tangannya mengusap-usap perut Rosé lembut.

Karena Rosé sedang kedatangan tamu bulanannya.

"Kenapa kau tak bisa membaca pikiranku"ucap Rosé dengan rengekannya.

Nicholas menghela nafasnya, ia mengusap wajah Rosé lembut.

"Aku tak bisa sayang... Kau ingin apa, hm? Katakan padaku"ucap Nicholas sangat lembut. Rosé masih cemberut, ia memukul dada Nicholas berkali-kali, dan kembali merengek.

"Baiklah, kita jalan-jalan? Atau kau menginginkan sesuatu untuk dimakan?"tanya Nicholas masih sabar.

Rosé kembali menggeleng-gelengkan kepalanya. Nicholas sangat pusing sekarang, ia memilih untuk diam, agar Rosé mau mengatakan apa yang ia inginkan.

Melihat Nicholas yang mendiaminya, membuat Rosé merasa kesal sekaligus sedih.

"Kau pasti kesal padaku? Kenapa mendiamiku?"ucap Rosé, Nicholas benar-benar tak tau harus apa sekarang.

"Bukan begitu sayang, aku hanya menunggumu bicara, mengatakan apa yang kau inginkan"ucap Nicholas masih dengan nada lembutnya.

Nicholas benar-benar harus bisa mengontrol dirinya jika Rosé sedang kedatangan tamu bulanannya.

"Aku butuh waktu sendiri!"ucap Rosé akhirnya. Nicholas menganggukkan kepalanya, ia hendak pergi, tapi ditahan oleh Rosé.

"Tapi kau harus tetap disini"ucap Rosé. Nicholas kembali ke tempat posisinya memeluk Rosé di atas kasur mereka.

Rosé memilih menidurkan badannya, dengan kepalanya berada di dada bidang Nicholas.

"Tak perlu bicara padaku. Diam saja"ucap Rosé

"Baik, Princess"ucap Nicholas. Ia membiarkan Rosé dengan dunia nya sendiri, terkadang Rosé fokus menonton TV yang ada di depan mereka, terkadang Rosé fokus pada ponselnya.

Nicholas benar-benar hanya diam, dan memerhatikan Rosé.

Rosé mulai terlihat gusar, Nicholas sudah bersiap siaga jika Rosé membutuhkan sesuatu.

"Aku ingin Hank"ucap Rosé, Nicholas langsung bangkit dari tidurnya untuk mengambil Hank yang tengah bersantai di tempat tidurnya.

Nicholas mengangkat tubuh Hank yang kelihatannya kebingungan karena tiba-tiba di angkat, tapi dia hanya diam saja, pasrah dengan apa yang dilakukan Nicholas.

Nicholas memberinya pada Rosé, dimana Rosé langsung memeluknya.

"Sayangku, Hank..."ucap Rosé, membuat Nicholas sedikit tak suka mendengar nya. Pada Nicholas saja Rosé sangat jarang mengatakan 'sayang' kenapa pada anjing itu setiap saat? Itulah yang dipikiran Nicholas.

Tapi Nicholas tak berani megatakan soal itu sekarang.

"Apa Daddy membangunkan mu dari tidurmu?"tanya Rosé, membuat Nicholas menatap Rosé.

"Kenapa? Apa ada yang salah dengan ucapanku?"ucap Rosé menatap Nicholas balik, Nicholas langsung menggelengkan kepalanya, dan mengalihkan pandangannya ke arah TV.

"Hankie, jangan jahat pada Daddymu huh? Dia sudah menjaga kita"ucap Rosé, sudah mulai melantur, tapi Nicholas tak munafik, ia menyukai Rosé yang berbicara seperti itu.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang