74

1.1K 150 6
                                    

"Mereka akan datang sebentar lagi"ucap Rosé mengingatkan Nicholas lagi.

"Hm"ucap Nicholas

"Nicholas, kau mendengarku??"ucap Rosé menghentikan kegiatan nya yang sedang mengolah adonan kue yang tengah ia buat.

Sedangkan Nicholas berada di depannya duduk dengan ponsel Rosé di tangannya.

"Ya sayang, aku mendengarmu"ucap Nicholas. Rosé menatap Nicholas dengan tatapan kesal dan merasa tak tenang. Nicholas menatap Rosé yang tak membalas ucapannya.

"Sayang? Ada masalah? Ada apa dengan ekspresi wajahmu yang sepertinya ingin memakan ku hidup-hidup? Hm?"tanya Nicholas

Rosé tak menjawab ucapan Nicholas, ia kembali mengadon adonan kue nya, tetapi masih dengan ekspresi wajah yang tak biasa. Nicholas langsung mematikan ponsel yang ada di tangannya, dan menghampiri Rosé. Memeluk tubuh Rosé dari belakang.

Rosé masih diam, tak memberi reaksi apapun. Nicholas mengecup wajah Rosé, turun ke leher Rosé.

"Sayang, ada apa, hm?"tanya Nicholas lembut, tepat di telinga Rosé. Membuat Rosé hampir gila.

"Sayang... Jawab akuu"ucap Nicholas karena Rosé tak juga menjawabnya. Rosé akhirnya menyerah, Nicholas sangat rewel.

"K-kau... Ah, tapi lupakan saja!"ucap Rosé. Ia sudah selesai dengan adonan kue nya, Rosé berbalik untuk memasukkan adonan itu ke oven. Nicholas masih mengekorinya.

"Katakan, apa yang mengganggumu?"ucap Nicholas berhasil mengunci pergerakan Rosé, serta manatap Rosé yang diman Rosé hampir tak bisa mengalihkan tatapannya dari Nicholas, karena setiap kali Rosé mengalihkan tatapannya agar tak menatap mata Nicholas, Nicholas semakin menempelkan tubuh mereka, agar tatapan Rosé tak bisa lari darinya.

Rosé benar-benar menyerah, ia harus mengatakan apa yang mengganggu dirinya walaupun dia sedikit malu.

"Aku khawatir!"ucap Rosé dengan bibir cemberutnya. Nicholas ingin sekali mengecup bibir itu sekarang, tetapi ia harus menunggu kekasihnya itu menyelesaikan ucapannya dulu.

"Khawatir karena apa, sayang ku?"tanya Nicholas, membuat wajah Rosé merona, ia tak bisa menyembunyikannya dari Nicholas, membuat Nicholas merasa sangat gemas.

"K-kau tak akan menyukai teman-teman ku? Mereka sangat cantik-cantik, dan mmhpp"ucapan Rosé terpotong, karena Nicholas menarik pinggang ramping Rosé ke dekapannya dan menempelkan bibir mereka.

Nicholas membuat ciuman itu semakin intens, saat Rosé sudah mentok di sudut meja, Nicholas mengangkat tubuh Rosé, sampai Rosé terduduk di atas meja makan. Nicholas semakin memperdalam ciuman mereka, Rosé sudah terbuai, ia mengalungkan tangannya di leher Nicholas dan mengikuti permainannya.

Sampai dimana Rosé tersadar saat bunyi oven terdengar. Rosé langsung mendorong tubuh Nicholas, turun dari meja, dan mengambil kue itu, setelah memakai sarung tangannya.

Rosé tak berani manatap Nicholas. Ciuman mereka tadi... Sangat gila. Tak munafik, Rosé sangat menyukainya.

Nicholas langsung membalikkan tubuh Rosé, mata mereka beradu kembali.
"Tak ada yang bisa menandingi kecantikan mu dimataku. Jika pun ada, i don't give a fuck! Babe. Kau adalah segalanya bagiku. Jangan khawatir hal-hal bodoh seperti itu"Ucap Nicholas bersungguh-sungguh dengan tatapan intens nya. Rosé tak bisa menyembunyikan wajahnya yang merona.

Rosé langsung membenamkan dirinya ke pelukan Nicholas, dimana Nicholas langsung membalas pelukan itu erat.

"Jika kau masih tak tenang, aku akan berada di kamar selama teman-teman mu datang"ucap Nicholas, Rosé menggeleng-gelengkan kepalanya.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang