13

5K 447 15
                                        

🔞

Rosé menatap pekerjaan-pekerjaan Nicholas yang ada di depan matanya, arah pandang nya memang kesitu, tapi pikirannya terbang kemana-mana.

Terutama pada pria yang berada di belakangnya ini.

Jari-jari Nicholas sibuk berkutat di atas Laptopnya, yang membuat Rosé otomatis masuk dalam dekapannya.

Rosé tidak berkata apa-apa sejak Nicholas mengatakan untuk menemaninya bekerja, Rosé tidak tau harus mengatakan apa disaat wajahnya sudah merona, dan jantungnya berdegup kencang. Dia juga tidak bisa menahan senyumnya.

Untung Nicholas sedang membelakangi nya, jadi dia tidak perlu menyembunyikan senyumnya dari Nicholas.

"Jadi apa yang kau lukis semalam?"tanya Nicholas membuka percakapan setelah lama mereka diam, Nicholas sibuk dengan pekerjaannya.
Bahkan sekarang pun, tapi dia berusaha untuk memulai percakapan agar Rosé tidak merasa bosan.

"Hanya sebuah pemandangan matahari terbenam"

"Kau sangat suka sunset, sayang?"

"Hm, aku suka itu. Siapa yang tidak suka pemandangan indah itu?"

"Aku suka, tapi sayangnya ada yang lebih ku suka dari pada pemandangan matahari terbenam itu"

"Apa yang lebih kau suka itu?"

"Memandang wajah cantikmu. Itu lebih indah dari apapun" Rosé langsung menyiku badan kekar Nicholas, kemudian Nicholas tertawa kecil.

"Heii, aku serius dengan ucapanku"

"Mendengar setiap rayuanmu, membuatku jadi tak yakin kau tak punya kekasih sebelumnya. Kau pasti playboy kelas kakap, Nicholas."

"Benarkah? kenapa setiap laki-laki yang pandai merayu selalu dibilang seperti itu? Jujur, aku mengatakan itu tidak bermaksud untuk merayumu, aku bersungguh-sungguh"

Rosé tidak dapat menyembunyikan senyumnya sedari tadi. Wajahnya semakin panas.

"Jadi maksudmu ini pertama kalinya kau merayu wanita?"

"Kubilang aku tak sedang merayu, sayang"

"Oh, aku merasa tersanjung jika aku yang pertama kau rayu"

Nicholas menghela nafasnya.
"Terserahmu saja, yang penting aku sudah bilang aku sedang tak merayu"ucap Nicholas dengan nada ketus, Rosé terkekeh.

"Kalau begitu, terimakasih, Nicholas"

"Hm. Kau juga pasti sering mendengar ucapan pujian dari banyak orang karena kau seorang idola. Tapi percayalah, aku tak pernah memujimu karena kau seorang idola, aku memujimu sebagai orang biasa"

"Benarkah? Lagi-lagi aku tersanjung, terimakasih Nicholas"

"Kenapa terus berterimakasih?"

"Lalu aku harus apa?"

"Eum, memberiku kecupan?"

"Penggemarku juga sering memujiku seperti itu, tapi aku tak pernah mengecup mereka, aku mengucapkan terimakasih"

"Tapi aku bukan penggemarmu sayang"

Rosé tertawa kecil, Nicholas tersenyum dan mendaratkan kecupan cepat di pipi Rosé.

"Nicholas."

"Hm?"

"Kenapa kau tak mencoba akting? agensi-agensi besar tak akan bisa menolak wajah tampanmu itu, kau pasti bisa menjadi aktor terkenal"

"Kau baru saja mengatakan aku tampan?"tanya Nicholas, Rosé langsung tersadar dengan ucapannya.

"Y-ya, begitu, eum, lumayan"ucap Rosé gugup, Nicholas lagi-lagi tersenyum.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang