28

2.5K 260 7
                                    

"Nicholas, kau benar-benar akan membawaku kesana?"

"Ya, tentu saja. Aku juga ingin memperkenalkan mu sebagai kekasih ku pada mereka"ucap Nicholas enteng, Rosé menggigit bibir bawahnya.

Saat mereka pergi menuju rumah bibi Nicholas, mereka berhenti di beberapa toko perhiasan dan toko tas branded. Ah, lebih tepatnya Rosé lah yang membeli sendiri dengan satu orang anak buah Nicholas.

Sedangkan Nicholas tetap berada di dalam mobil karena ya kalian tau, Rosé tak bisa memamerkan Nicholas ceroboh. Sebenarnya tak hanya karena dia seorang Idol dari Korea Selatan yang notabenya berpacaran adalah sebuah kesalahan.

Rosé sendiri tak suka jika Nicholas menjadi pusat perhatian bagi perempuan-perempuan yang melihatnya. Aura Nicholas memang tak bisa diragukan, siapa pun yang melihatnya di pastikan akan terpesona.

Dan Rosé sangat tak suka, dia tak ingin membagi Nicholas kepada siapapun. Nicholas hanyalah miliknya.

Diam-diam Rosé sangat senang mengetahui kekasihnya kali ini bukanlah dari kalangan artis atau Idol seperti dirinya. Sebenarnya tak apa jika artis atau pun Idol, hanya saja, terkadang rasa cemburu tak bisa disingkirkan.

"Sayang, kau tak suka jika ku perkenalkan sebagai kekasih ku pada keluarga ku?"ucap Nicholas, tangannya menggenggam tangan Rosé. Rosé dengan cepat menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tidak, aku tak beranggapan seperti itu, Nicholas. Aku hanya, aku hanya gugup..."ucap Rosé, Nicholas tersenyum kemudian ia mengecup kening Rosé lembut.

"Kau sudah membeli hadiah untuk mereka, dan sekarang kau masih tetap gugup, hm?"ucap Nicholas lembut, Rosé mencoba untuk tersenyum.

"Aku akan selalu menggenggam tangan mu, dan selama aku berada di sampingmu, semuanya akan baik-baik saja, hum?"ucap Nicholas meyakinkan kekasihnya itu, dia benar-benar lembut, tatapan matanya, perlakuannya.

Rosé tersentuh oleh sikap Nicholas, sifat lembut Nicholas memang tak pernah mengecewakannya. Nicholas selalu bisa membuat rasa cinta Rosé semakin tumbuh.

"Baiklah, seperti katamu. Semuanya akan baik-baik saja jika kau menggenggam tanganku"ucap Rosé dengan senyum nya, Nicholas akhirnya bisa bernafas lega.

"Hum, harus seperti itu"ucap Nicholas, kemudian ia mengecup seluruh wajah Rosé.

"Nicky, kau tak perlu tersenyum-senyum seperti itu melihat kami. Fokus pada jalan yang ada di depan, jangan sampai membuat kekacauan, kau tau, kekasihku yang paling berharga sedang berada di mobil ini, jika terjadi sesuatu padanya walaupun luka kecil, aku tak akan memberimu ampun, kecuali jika hanya ada aku, akan ku berikan keringanan"ucap Nicholas dengan bahasa Italia nya yang kental.

Rosé menatap Nicholas, lalu mengikuti arah pandang Nicholas. Ah, Rosé mengerti, Nicholas sedang berbicara pada supir nya.

"Hai capito?"ucap Nicholas lagi.
*Apa kau mengerti?*

"Me capire, scusi Signore"ucap supir Nicholas yang bernama Nicky itu.
*Aku mengerti, maaf Tuan*

Setelahnya, Nicholas beralih lagi pada Rosé yang sedang memasang wajah kebingungan.

"Nicholas, kau tak pernah mengajariku bahasa Italia, aku ingin!"ucap Rosé bersemangat, seperti anak kecil yang membuat Nicholas gemas melihatnya.

"Baiklah, aku akan mengajarimu nanti"ucap Nicholas.

"Tadi supir mu mengatakan 'scusi', apa artinya itu?"tanya Rosé, Nicholas menatap Rosé sebentar, kemudian langsung mengalihkan pandangannya ke jendela, genggaman tangannya juga ia lepas. Rosé kebingungan.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang