5

4.9K 430 6
                                    

Nicholas menarik nafasnya dalam-dalam, sebenarnya dia tak bermaksud untuk membuat Rosé takut padanya,tapi dia terpaksa melakukan ini.

"Apa kau lapar? Aku akan membawakan makan malam"ucap Nicholas sudah dapat mengontrol emosinya.

"Aku ingin pulang"balas Rosé pelan. Nicholas menarik nafasnya.

"Aku tidak bertanya apa yang kau inginkan"

"Aku tidak peduli, aku ingin pulang. Aku ingin tidur dan makan di dormku bersama temanku"

"Kubilang, aku tidak menanyakan apa yang kau inginkan"ucap Nicholas kembali dengan ekspresi dan nada seperti mengamuk tadi. Rosé langsung menunduk takut.

"Kau mau makan?"

"Tidak"

"Baiklah, seharusnya aku tak bertanya padamu. Tunggu sebentar disini, kau jangan sampai bergerak sedikit pun dari tempat dudukmu, atau aku akan marah"ucap Nicholas dengan nada perintah yang tak terbantah.

Setelah mengatakan itu, Nicholas keluar dari kamar tersebut. Rosé tidak tau lagi harus berbuat apa, menangis pun hanya akan menghabiskan tenaganya, dia sudah menangis, berteriak, membentak. Dan itu sangat menguras tenaganya.

Hingga beberapa menit kemudian, Nicholas datang dengan makanan dibawanya, beserta dia sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian santainya, kaus berwarna putih dan celana panjangnya. Dia semakin terlihat begitu tampan, otot-otot badannya semakin terlihat.

Nicholas duduk dihadapan Rosé.

"Aku ingin kau makan, akan ku suapi"

"Aku bisa sendiri"

"Sayang, jangan membantah. Jangan buat aku marah"ucap Nicholas dengan nada yang begitu lembut, mendengar nada lembut itu membuat Rosé sedikit merinding, baru kali ini sejak mereka bertemu lelaki ini mengucapkan kata selembut itu.

"Sekarang buka mulutmu"ucap Nicholas, dan entah mengapa Rosé hanya bisa mengikuti perintah Nicholas, menurut seperti anak kecil. Nicholas tersenyum tipis melihat Rosé yang mau membuka mulutnya. Rosé mentapnya heran.

"Kau suka?"

"Tidak"

"Ku anggap kau suka"

"Tidak"

"Hm, buka mulutmu lagi sayang"

"Aku sangat risih kau panggil sayang, bisakah kau berhenti memanggilku dengan panggilan itu?"

"Tidak, karena aku tak risih"

"Dasar pria egois tak tau malu"

"Aku juga menyayangi mu"

"Gila"

"Karenamu"

Rosé mengerang frustasi, sedangkan Nicholas kembali tersenyum tipis. Suapan berikutnya, Rosé menjauhkan dirinya dari Nicholas, dan menggeleng pelan.

"Aku sudah kenyang"ucap Rosé

"Sedikit lagi sayang"

"Tidak mau!"ucap Rosé menutup mulutnya lagi-lagi menggeleng-gelengkan kepalanya. Oh, dia persis seperti anak kecil yang membuat Nicholas gemas sampai ingin melemparkan Rosé ke ranjang melakukan olahraga malam yang panjang dan panas.

"Baiklah kalau begitu"ucap Nicholas, kemudian mengambil minum yang ada di nakas, menyerahkan nya kepada Rosé lalu Rosé meminumnya sampai habis.

"Dokter ku dari Milan akan sampai besok untuk memeriksa kakimu, sekarang kau tidurlah"

"Aku tak mau, kenapa kau harus melakukan ini?"

"Aku hanya ingin membuatmu sembuh, dan kau bisa bekerja, kontraknya sudah ditandatangani langsung oleh Boss mu. Apa kau ciri-ciri orang yang tak profesional dengan pekerjaan? dari tadi kau selalu menghindar"

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang