Hari semakin larut, Rosé juga sudah merasa puas, akhirnya mereka memilih untuk kembali ke hotel. Rosé begitu bahagia. Seperti biasa, Nicholas selalu memperlakukan Rosé dengan sangat baik dan manis. Kejutan-kejutan tak terduga yang Nicholas berikan membuat Rosé berkali-kali sangat merasa beruntung bisa mendapatkan Nicholas disisinya.
Rosé dan Nicholas sudah selesai bersih-bersih dan mengganti pakaian.
Rosé langsung mengambil topi couple mereka tadi. Ia memakainya, dan langsung menghampiri Nicholas yang tengah duduk di atas kasur memeriksa ponselnya. Rosé naik ke pangkuan Nicholas, membuat Nicholas melihat kearahnya dengan tersenyum pasrah dan gemas karena Rosé memakai topi kelinci itu.
Nicholas terima-terima saja dengan apa yang dilakukan oleh Rosé. Selama Rosé senang, ia akan menerimanya.
"Kita lucu sekali"pekik Rosé senang. Nicholas tersenyum.
"Kita harus mengabaikan momen ini!"ucap Rosé.
"Nicholas, buka kamera di ponsel mu"ucap Rosé, Nicholas mengikuti perintah Rosé, kemudian ia memberikan ponselnya setelah membuka kamera.
Rosé mengambil selfie mereka berdua
"Nicholas, gerakkan telinga nya juga!"ucap Rosé, Nicholas melakukannya. Rosé mengambil gambar beberapa kali."Oke, sekarang video"ucap Rosé, Nicholas hanya mengikutinya pasrah.
*****
Sekarang mereka berdua tengah bersantai di balkon hotel dengan pemandangan menara Eiffel, dengan satu botol wine untuk berdua.
Rosé berselonjor di tubuh Nicholas seperti biasanya.
"Sayang, jangan terlalu banyak minum"ucap Nicholas, Rosé mengerutkan keningnya.
"Memangnya kenapa?"tanyanya sedikit mengangkat kepalanya agar bisa menatap wajah Nicholas.
"Terakhir kali kau minum sampai mabuk berat, kau muntah, dan terus menggoda ku. Aku tak suka melakukannya dengan keadaan tak sadar"ucap Nicholas, pipi Rosé merona.
"Aku menggodamu? Bagaimana? Bagaimana aku menggodamu?"tanya Rosé.
"Kau membuka bajumu, memakiku, dan-"
"Cukup, aku tak mau mendengar nya lagi"ucap Rosé cepat. Nicholas terkekeh kecil, dan mendaratkan kecupan-kecupan di kepala Rosé.
"Oh ya Nicholas. Aku harus mengatakannya sekarang padamu"
"Apa?"
"Eum... Tolong jangan cemburu, jika nanti kau melihat koreografi danceku bersamà beberapa pria"ucap Rosé, tapi saat mengatakan ini, Rosé sama sekali tak berani menatap mata Nicholas.
"Aku melakukan itu semua hanya sebatas pekerjaan, karena aku memang harus dituntut untuk bersikap profesional dalam segala hal. Mengetahui kau cemburu pada teman rekan kerja dan kesal karena pakaian ku yang terbuka, membuatku harus mengatakan ini dari jauh-jauh hari, agar kau tak kembali marah padaku, jika kau tiba-tiba melihat dance koreografi itu"ucap Rosé lagi. Rosé sama sekali tak menatap Nicholas saat mengatakan hal itu, Rosé juga menunjukkan bahwa dia sedikit ragu dan takut untuk mengatakan hal itu.
Membuat Nicholas berfikir bahwa kekasihnya adalah perempuan paling lucu di dunia ini. Walaupun Nicholas harus menerima fakta yang cukup pahit itu. Pada dasarnya, Nicholas memang tak bisa marah atau membantah, karena ia sekarang tengah mengencani seorang yang memang harus dituntut untuk profesional di dalam segi apapun itu.
Dan Nicholas merasa ia sudah menjadi kekanak-kanakan untuk beberapa waktu lalu. Ia merasa bersalah untuk itu.
Nicholas mengangkat kepalanya Rosé dengan kedua tangannya, agar mereka bisa saling menatap.
"Aku sungguh minta maaf dengan sifat kekanak-kanakan ku terakhir. Aku menyesal sudah membuatmu merasa terbebani dengan sikapku yang egois. Dan karena sekarang kau sudah ingin mengatakannya lebih dulu apa yang akan kau lakukan ke depannya membuatku mulai bisa menerima bahwa aku tak bisa bersikap egois. Aku akan mendukung mu, walaupun mungkin, eum, rasa cemburu ku akan tetap ada, tapi aku akan mencoba untuk menerimanya"ucap Nicholas, membuat Rosé tersenyum dan bernafas lega.
Rosé mengecup pipi Nicholas.
"Aku tak akan melampaui batas, dan akan selalu menempatkanmu dihatiku setiap saat"ucap Rosé bersungguh-sungguh, membuat Nicholas tersenyum."Aku juga"ucap Nicholas.
"Tapi sayang, ngomong-ngomong bagaimana koreografi dancenya? Apakah kau hanya akan dance bersama mereka atau ada kontak fisik?"tanya Nicholas, membuat Rosé gugup tiba-tiba."Eng.. itu, aku.."
"Ya??"ucap Nicholas, membuat Rosé semakin gugup.
"Eum, yah... Seperti pelukan, mungkin?"ucap Rosé tak berani menatap mata Nicholas, Rosé mencoba untuk mengaligkan pandangannya kemana pun asal tak ke mata Nicholas.
"Aku akan mencoba untuk baik-baik saja, jadi tak perlu menghindari tatapanku seperti itu"ucap Nicholas, Rosé terkekeh pelan.
"Aku minta maaf"ucap Rosé tiba-tiba membuat Nicholas menggelengkan kepalanya.
"Tak perlu minta maaf, sayang"ucap Nicholas.
"Tapi tetap saja aku merasa bersalah padamu"ucap Rosé dengan nada lirih.
"Tapi aku baik-baik saja sayang, selama kau akan menempatkan ku di dalam hati mu setiap saat"ucap Nicholas mencoba untuk menghibur kekasihnya itu.
"Tapi kau tetap saja merasa cemburu seperti katamu"ucap Rosé
"Sayang, dengar. Rasa cemburu itu pasti ada, tapi aku tak akan merasa kesal dan marah padamu."ucap Nicholas, Rosé menatap Nicholas sebentar, kemudian Rosé langsung mengalungkan tangannya ke leher Nicholas, mata mereka berdua beradu.
"Aku hanya mencintaimu"ucap Rosé, Nicholas tertawa pelan.
"Hm, aku percaya padamu"ucap Nicholas.
Detik berikutnya, bibir mereka sudah menyatu. Awalnya hanya ciuman lembut, sampai akhirnya ciuman itu berubah bergairah. Dan dengan lembutnya Nicholas mulai mengangkat tubuh Rosé menuju kasur, tangan Rosé mulai membuka baju Nicholas.
Dan kalian tau apa yang akan terjadi berikutnya.
*****
To be continued
Ketik 1 untuk update lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅
Roman pour AdolescentsNicholas Dominic Rayan & Roseanne Park. Highness rank 1 #Darkromance 1 #Blackpink 2 #Kpop