15

3.7K 370 11
                                    

Beberapa jam tertidur, Rosé perlahan membuka matanya, dia merasakan tubuhnya kembali remuk seperti tadi.
Rosé merasa kesal karena Nicholas tidak ada disampingnya saat bangun, minimal Nicholas berada di kamar ini, tapi tidak ada sama sekali

Rosé mendudukkan dirinya dan baru menyadari ada dress berwarna hitam terletak di sebelahnya, dengan surat diatas dress itu. Rosé mengambil surat itu dan membacanya.

Mandi dan bersiaplah, kita akan makan malam diluar. Aku menunggumu di ruang kerja ku.
Aku mencintaimu, Princess♡
-Nicholas

Rosé tersenyum-senyum melihat surat dan dress yang ditinggalkan Nicholas untuknya, jangtungnya kembali berdebar, pipinya merona. Rasa kesal tadi langsung lenyap begitu saja, digantikan dengan perasaan senang.

Dengan semangat Rosé beranjak dari tempat tidur, walaupun dia merasa  kesakitan, tapi dia tidak peduli dengan itu sekarang. Dia hanya ingin cepat-cepat bersiap dan menemui Nicholas, lalu pergi makan malam bersama kekasihnya itu.

Beberapa menit kemudian, Rosé sudah selesai mandi dan mengenakan bathrobe, saat hendak ingin mengeringkan rambutnya, seseorang mengetuk pintu kamar. Rosé pikir itu Nicholas, tapi tidak. Ada satu orang pelayan dan satu lagi laki-laki jadi-jadian.

Rosé mengerutkan keningnya bingung.

"Tuan Nicholas menyuruhnya untuk mendandani anda." Ucap pelayan, Rosé masih mencoba memahami ucapan pelayan itu.

"Halo, Nona manis. Aku akan mendandani mu malam ini, atas perintah Tuan Nicholas."ucap laki-laki jadi-jadian itu ramah dengan senyum lebar do wajahnya, Rosé membalas senyuman itu lalu menganggukkan kepalanya.

Dan Rosé baru saja bisa memahaminya, setelah Nicholas menyuruhnya bersiap-siap dan memberikan dress, sekarang Nicholas juga menyuruh seseorang untuk mendandaninya? Sungguh, Rosé benar-benar diperlakukan seperti Tuan Puteri.

Mereka sekarang sudah ada di depan meja rias, laki-laki itu sedang mendandani Rosé, sedangkan pelayan tadi tetap berada di sebelah Rosé. Tentu saja Nicholas menyuruhnya agar tetap berada disitu, walaupun orang yang mendandani Rosé adalah laki-laki jadi-jadian, tapi Nicholas tetap tidak mau Rosé berada di satu ruangan dengan laki-laki.

Kalian pasti bingung mengapa pelayan dan laki-laki yang mendandani Rosé datang tepat waktu saat Rosé sudah bangun, selesai mandi, dan bahkan sudah memakai bathrobe nya. Itu karena Nicholas dapat melihatnya, ya, Nicholas memasang cctv di dalam kamarnya, dan dia dapat melihat Rosé dari ruang kerjanya.

Jadi saat Nicholas sibuk berkutat dengan pekerjaannya, dia juga terkadang melihat pergerakan Rosé yang ada dikamar. Saat Rosé bangun, dan mendapati surat serta dress disampingnya, Nicholas menyaksikan itu semua, bahkan saat kekasihnya itu tersenyum malu-malu.

Saat Rosé berjalan ke kamar mandi hanya dengan menggunakan baju milik Nicholas, membuat Nicholas menggigit bibir nya, menahan agar dia tidak berlari ke kamar dan menerkam Rosé lagi.

Dan sampai dimana Rosé sudah selesai mandi, Nicholas baru menyuruh pelayan dan laki-laki yang akan mendandani Rosé untuk mengetuk pintu kamar, dan melaksanakan perintahnya.

"Kau cantik sekali."ucap laki-laki yang tengah memoleskan make up ke wajah Rosé, Rosé tersenyum malu.

"Kau berlebihan, oh ya. Aku belum tau siapa namamu" tanya Rosé ramah

"Namaku Diego, bagaimana denganmu?"

"Namaku Rosé"

"Namamu sangat cocok denganmu, Rosé. Tuan Nicholas memang tidak salah memilih. Kau tau? Dia bahkan pernah menolak mentah-mentah seorang model yang sangat cantik. Oh aku bahkan bisa menghitung sudah berapa wanita cantik yang ia campakkan, secara terang-terangan di depan mataku, beda lagi wanita yang menggodanya."

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang