81

1K 107 2
                                    

Waktu, keadaan saat ini, dan jadwal apapun saat ini tak sama dengan kehidupan Blackpink di real life. Sekali lagi, ini hanya karangan penulis. Kesamaannya hanya seperti apa yang dilakukan Rosé kaya chapter sebelumnya ya, kalau waktu gak sama, misalnya bisa aja di rl tahun ini, tapi di cerita ini sudah 2024
*semoga kalian paham lah maksudnya

_________________________________________

"Nicholas...Apa kita sudah sampai? Kapan penutup mata ini bisa di buka?"ucap Rosé tak sabar. Nicholas tersenyum masih dengan setia menuntun Rosé agar tak sampai ter jatuh, karena benar, dia sedang menutup mata Rosé menggunakan kain hitam.

"Sebentar lagi sayang."ucap Nicholas.

Mereka sedang berada di Roma, Italia. Tepatnya di Testaccio, lingkungan bersejarah yang terletak di tepi timur Sungai Tiber. Kota ini terkenal dengan pasar makanannya yang ramai, bangunan bersejarah, dan kehidupan malamnya yang semarak. Meski populer, kawasan ini relatif tenang dan damai, terutama di pagi dan sore hari.

Seperti yang kita ketahui, Nicholas selalu mempunyai banyak kejutan-kejutan tak terduga. Seperti saat ini, setelah jadwal Rosé benar-benar kosong untuk jangka yang sedikit lama, Nicholas langsung membaqa Rosé ke Italia. Rosé berpikir mereka akan ke mansion Nicholas seperti biasa, ternyata tidak.

Karena pada dasarnya Rosé tak terlalu hafal jalanan di Italia, awalnya dia baik-baik saja. Sampai dimana Nicholas tiba-tiba meminta izin pada Rosé agar ia menutup mata Rosé dengan kain hitam. Rosé tentu mau-mau saja, walaupun ia belum sadar mereka tak berada di mansion Nicholas.

"Apa sudah bisa di buka???"tanya Rosé lagi tak sabar. Setelah dua langkah, akhinya Nicholas berhenti menuntun Rosé membuat Rosé akhirnya merasa lega. Nicholas mengecup pipi Rosé

"Hm, sangat tak sabaran sekali"ucap Nicholas. Lalu detik berikutnya, ia membuka kaitan itu secara perlahan. Rosé mematung ini berbeda, semuanya berbeda. Ini bukan mansion Nicholas, juga bukan lingkungan biasanya.

Vibes, bangunan-bangunannya, serta lingkungannya jelas berbeda. Rosé benar-benar berpikir mereka sudah ada di dalam mansion Nicholas sebelumnya, karena mereka sudah berada di balkon bangunan yang sama Rosé lihat di depannya. Pemandangan nya dari balkon begitu indah.

Kota ini indah, dan Rosé dapat pastikan, ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Karena ia hampir tak berkedip selama 30 detik, hanya melihat pemandangan ini, padahal hal utama disini adalah, tempat yang sedang di pijak oleh Rosé saat ini.

Tetapi itu tak masalah untuk Nicholas, karena Nicholas memang sengaja berencana membuat Rosé jatuh cinta dulu pada kota ini.

"Bagaimana, sayang?"tanya Nicholas, Rosè menatap Nicholas, langsung memeluk Nicholas. Nicholas dengan senang hati membalas pelukan itu.

Lalu setelahnya, Rosé baru beralih pada ruangan yang dimasuki mereka.

"Nicholas, apa semua bangunan itu hotel? Bangunan ini dan yang lain sama, hotelnya unik sekali"ucap Rosé, Nicholas terkeleh.

"Tidak sayang, inu bukan hotel"ucap Nicholas membuat Rosé membulatkan matanya menatap Nicholas.

"Bukan?? Oh, aku tau. Kau sengaja menyewa rumah ini hanya untuk berlibur?"tanya Rosé, Nicholas menggeleng lagi. Membuat Rosé bingung, melihat wajah kebingungan kekasihnya itu membuat Nicholas gemas, Nicholas mengecup bibir Rosé sekilas, ia mengalungkan kedua tangannya ke pinggang Rosé menariknya lebih dekat padanya.

Rosé secara alami langsung mengalungkan tangannya juga pada leher Nicholas.

"Dengar sayang, aku tak tau kau akan suka atau tidak. Aku memang terlalu naif dan cukup egois memutuskan hal penting ini. Aku sangat menerima masukanmu setelah aku mengatakan yang sejujurnya, kau pun berhak tak menyetujui ideku, aku benar-benar membutuhkan pendapatmu nanti."ucap Nicholas, membuat Rosé semakin bingung, lalu Nicholas melanjutkan ucapannya.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang