57

1.4K 228 46
                                    

Nicholas memutuskan tatapannya dari Selina, ia melihat meja mereka yang dimana Rosé sudah tak ada disana. Nicholas hendak pergi, tapi Selina menahannya.

"Ingin pergi kemana? Bukankah kau datang kesini untuk bicara padaku?"tanya Selina

"Mommy..."ucap anak kecil itu, Selina berjongkok untuk menatap putrinya itu.

Setelah memanggil Ibunya, anak kecil itu menatap Nicholas. Nicholas tak sengaja menatap anak kecil itu juga, membuat jantung Nicholas berdetak kencang.

"Daddy?"ucap anak kecil itu menatap Nicholas. Nicholas menggeleng pelan.

"Aku harus pergi, kita bicara nanti saja"ucap Nicholas cepat.

"Tapi Nicholas, aku-"

"Aku benar-benar tak bisa sekarang"ucap Nicholas langsung pergi meninggalkan Selina dari sana.

Nicholas sangat panik sekarang, dia melihat sekitar cafe saat ia ingin keluar dari cafe itu, Rosé benar-benar tak ada disana. Membuat tingkat kepanikan Nicholas semakin tinggi.

Nicholas berlari sekencang mungkin, sebenarnya ia tak tau ingin kemana, tapi dia mempunyai firasat ke villa.
Dan tebakan Nicholas benar, pintu villa tak terkunci, tandanya seseorang baru saja masuk ke dalam.

Nicholas melihat ruang tamu tak ada orang disana, ia pergi ke dapur, tak ada juga. Terakhir, ia pergi ke kamar dan untungnya ia mendapati Rosé.

Tapi...

Pemandangan ini membuat Nicholas benar-benar hancur. Rosé sedang berkemas, memasukkan bajunya ke dalam kopernya dengan tergesa.

"Sayang? Apa yang kau lakukan?"tanya Nicholas mendekati Rosé. Rosé tak menjawab, ia hanya terus memasukkan bajunya asal ke dalam kopernya, Nicholas dapat melihat bekas menangis di wajah Rosé.

Nicholas menghentikan Rosé dengan menahan tangannya. Nicholas mengunci pergerakan Rosé. Membuat Rosé benar-benar tak bisa bergerak

"Nicholas, lepas"ucap Rosé dengan tatapan tajam dan suara mencekiknya.

Nicholas menggelengkan kepalanya pelan.

"Aku tak akan melepaskannya sebelum kau memberi alasan kenapa tiba-tiba seperti ini"ucap Nicholas

"Semua nya sudah jelas, Nicholas! Aku bukan orang bodoh yang tak bisa memahami semua. Aku hanya selalu berpikir positif, dan mencoba untuk bersikap dewasa untuk memahamimu. Aku tau, aku sudah tau!"ucap Rosé membentak Nicholas masih dengan tatapan mata yang tajam.

"Apa yang kau tau? Katakan padaku, coba jelaskan"ucap Nicholas masih menginginkan jawaban langsung dari mulut Rosé.

Rosé tersenyum miring mendengar ucapan Nicholas barusan.

"Kau ingin aku memperjelas semua? Oke baiklah, pertama-tama, kau gugup saat bertemu Selina, perempuan yang pernah kau tiduri, aku menyadari itu, tapi aku tetap mencoba untuk berpikir positif. Padahal kau sebelumnya tak pernah segugup itu, kedua, pagi-pagi kau sudah pergi meninggalkan ku dengan alasan yang menurutku tak masuk di akal, coba jawab jujur tanpa kebohongan, kau bertemu dengannya, kan?"ucap Rosé, Nicholas hendak ingin menggelengkan kepalanya

"Jawab jujur!"bentak Rosé

"Y-ya, aku bertemu dengannya"ucap Nicholas mengalah, karena berbohong pun sekarang akan semakin memperkeruh suasana.

Rosé mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Semua sudah semakin jelas, sampai tadi aku melihat Selina bersama seorang anak kecil dan raut wajahmu yang terkejut melihat mereka berdua, kau tak pernah sepanik itu, kau-"ucapan lantang Rosé terhenti, karena air matanya jatuh begitu saja membuat Rosé mengalihkan pandangannya dari Nicholas.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang