Melihat raut wajah Nicholas yang tak bersahabat, membuat Herri dan supir meliriknya ngeri. Karena jika sudah murung seperti itu, maka Nicholas akan menjadi sangat mudah tersulut emosi, walaupun hanya masalah kecil. Nicholas sangat sensitif.
Nada dering ponsel Nicholas berbunyi, membuat ketegangan itu sedikit pudar. Nicholas mengerutkan dahinya melihat siapa yang menelefonnya sekarang.
Lisa. Ada apa dengan anak itu? Kenapa dia memanggil Nicholas? Tanpa pikir panjang, Nicholas langsung mengangkatnya, siapa tau, ini berhubungan dengan kekasihnya, Rosé.
"NICHOLAS SIALAN! APA YANG KAU LAKUKAN PADA TEMANKU, BRENGSEK! SETELAH KAU MENGHAMILINYA, KAU INGIN PERGI DAN MENCAMPAKKANNYA, HUH?! SIALAN! KEMBALI KESINI, ATAU AKU TAK AKAN MEMPERBOLEHKAN MU LAGI BERTEMU DENGAN ROSIE!"ucapan dan makian Lisa membuat sekujur tubuh Nicholas bagaikan tersengat listrik. Mendengar kalimat 'hamil' membuatnya sangat terkejut, disertai dengan jantungnya yang berdetak kencang.
"LISA!! Berhenti! Kau tak-"suara Rosé menyaut diseberang sana, membuat jantung Nicholas kembali berdetak semakin kencang.
"Diam, Rosie!! Biarkan aku berbicara pada brengsek sialan ini!"ucap Lisa, Nicholas mematikan sambungan telefon itu.
"Putar balik ke Apartement Rosé, sekarang! Cepat!"ucap Nicholas tak sabaran, Nicholas mengusap kepala nya kasar. Ia harus segera mendatangi Rosé, mengucapkan kalimat-kalimat lembut, bahwasanya semuanya akan baik-baik saja. Nicholas mengerti sekarang, mengerti mengapa sifat Rosé seperti ini padanya.
Seketika, Nicholas lupa dengan alasan mengapa ia pulang. Ia melupakannya, keadaan Rosé sekarang lebih penting dari apapun. Sherly juga pasti akan mengerti jika Nicholas mengatakan ini padanya.
Beberapa menit kemudian, akhirnya Nicholas sampai di Apartement Rosé. Nicholas keluar dari dalam mobil dengan tergesa-gesa. Nicholas memencet beberapa kata sandi Apartement Rosé, pintu terbuka, Nicholas langsung berlari sekuat tenaga. Ia lihat Rosé dan Lisa sedang berada di ruang tamu duduk di sofa.
Mereka berdua serentak menoleh pada Nicholas yang baru saja datang seperti orang yang di kejar setan. Nicholas langsung berlari ke arah Rosé, dan langsung menarik Rosé ke dalam pelukannya. Rosé terdiam, begitu juga dengan Lisa.
Beberapa menit kemudian, Nicholas melepaskan pelukannya. Dan menatap Rosé dengan penuh khawatir.
"Jadi.."
"Tidak!"ucap Rosé cepat, membuat Nicholas menatap Rosé kebingungan, lalu menatap Lisa juga. Nicholas menghela nafasnya kasar, ia menatap Lisa meminta penjelasan. Begitu juga dengan Rosé.
"Apa maksudmu? Kau benar-benar hamil, atau ti-"
"Tidak!!"teriak Rosé lagi.
"Jadi, apa maksud dari ucapan Lisa tadi?"tanya Nicholas.
"Ini semua salah paham"ucap Rosé, Lisa menatap Nicholas.
"Untuk tadi, maafkan aku. Aku sangat khawatir saat Rosie mengatakan bahwa kemungkinan ia hamil. Tapi ternyata tidak, setelah kami periksa, dia hanya masuk angin biasa karena efek kelelahan. Rosé bekerja seperti orang gila belakangan ini"ucap Lisa, Nicholas menghela nafasnya gusar.
"Kalian benar-benar..."ucap Nicholas sampai tak bisa lagi berkata-kata. Ia memijit pelipisnya. Nicholas baru sadar dia sudah terlihat berantakan sekarang, kemejanya sudah keluar dari celananya, dua kancing kemejanya terlepas.
Dan Rosé menyadari itu semua. Nicholas terlihat benar-benar sangat mengkhawatirkan nya. Sekarang, Rosé mulai diselimuti oleh rasa bersalah. Apalagi melihat Nicholas yang sekarang menundukkan kepalanya sambil mengusap kepalanya kasar
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅
Novela JuvenilNicholas Dominic Rayan & Roseanne Park. Highness rank 1 #Darkromance 1 #Blackpink 2 #Kpop
![𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅](https://img.wattpad.com/cover/292431763-64-k153307.jpg)