26

2.6K 292 20
                                    

Kedua sejoli itu masih bergulat di bawah selimut sambil berpelukan. Rosé sedikit terganggu oleh cahaya yang mengintip-intip dari jendela kamar.

Rosé membuka matanya dia melihat seseorang yang ada tepat dihadapannya saat ini.

Ia tersenyum. Biasanya, alasannya tersenyum di pagi hari adalah saat dia tak memiliki jadwal apa-apa untuk hari ini. Tapi sekarang, alasannya tersenyum di pagi hari meskipun dia ada jadwal hari ini adalah karena saat ia baru saja membuka matanya, orang yang pertama ia lihat adalah Nicholas.

Entah sejak kapan dirinya menjadi sangat menginginkan Nicholas selalu ada disisinya. Perasaan baru saja kemarin dia merasakan sakit hati dan menangis tersedu-sedu di kamar ini, mengurung dirinya sendiri selama berhari-hari.

Pertama, karena mantan kekasihnya yang sudah mengkhianati nya.
Kedua, karena kesalahpahaman antara dia dan kekasihnya, Nicholas.

Tangan Rosé terangkat untuk mengusap wajah tampan Nicholas lembut.

Wajah tampan Nicholas mengukir seulas senyum. Rosé membolakan matanya.

"Kau sudah bangun?"

"Hm"

"Apa aku mengganggu tidur mu?"

"Tidak, aku memang ingin bangun"ucap Nicholas. Rosé tersenyum, kemudian ia memajukan wajahnya untuk mengecup bibir Nicholas sekilas.

Nicholas membolakan matanya, sedangkan Rosé langsung menyembunyikan wajahnya ke dalam selimut. Nicholas membuka selimut yang menutupi wajah Rosé. Ia dapat melihat wajah merona Rosé yang sengaja ia sembunyikan.

"Sayang, kenapa kau selucu itu? Berhenti menggodaku, ayolah..."ucap Nicholas menarik Rosé ke dalam pelukannya

Rosé tersenyum lalu membalas pelukan Nicholas.

"Baiklah, ayo bangun. Aku---"

"Apa kau ada jadwal lagi hari ini?"tanya Nicholas memotong ucapan Rosé. Rosé mengambil ponselnya. Lalu ia menganggukkan kepalanya.

"Apa saja? Tolong jangan pemotretan lagi"ucap Nicholas. Rosé tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya.

"Tenang saja, hari ini hanya rekaman. Dan jadwal itu pada jam 7 malam"

"Kenapa harus malam-malam begitu?"

"Agar lebih fokus dan tenang, itu hanya sebentar"

"Baiklah, jadi kita akan memutuskan untuk dirumah berduaan, sayang?'"tanya Nicholas, Rosé tersenyum malu-malu dan menganggukkan kepalanya. Nicholas gemas, lalu ia bangkit dari tidurnya.

Kemudian menarik Rosé ke dalam pelukannya, Rosé membalas pelukan itu. Setelah beberapa menit berpelukan, Nicholas melepaskannya dan melumat sebentar bibir Rosé.

Rosé terlihat murung setelah Nicholas melepaskan ciuman itu yang membuat Nicholas bingung dibuatnya.

"Sayang? Ada apa? Kau mau aku menciummu lagi?"tanya Nicholas, Rosé langsung memukul lengan Nicholas.

"Tidak sama sekali! Aku kesal karena kau menciumku begitu saja, aku masih belum mencuci wajahku"ucap Rosé.

"Memangnya kenapa? Itu ciuman pagi yang membuatku bersemangat"ucap Nicholas, pipi Rosé seketika merona.

"Kenapa pipi mu memerah, sayang?"tanya Nicholas berniat untuk menjahili kekasihnya itu, Rosé memukul-mukul lengan Nicholas beberapa kali, Nicholas hanya bisa tertawa.

"Aku akan buatkan sarapan, kau jangan lupa untuk mencuci wajahmu sebelum datang ke meja makan"ucap Rosé setelah selesai memukul lengan Nicholas beberapa kali. Nicholas menganggukkan kepalanya dengan senyum manisnya yang sangat manis.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang