Betapa terkejutnya Rosé saat melihat anak buah Nicholas menyiksa orang dengan cambuk,dan Nicholas duduk di depannya,dengan rokok di tangannya.
Rosé jelas sangat shock melihatnya, sebelumnya dia hanya melihat adegan seperti itu di film-film yang ia tontonnya. Sungguh, Rosé sangat benci kekerasan. Rosé hidup dan besar di lingkungan yang aman dan tentram.
Terlebih keluarga nya yang harmonis sangat jauh dari kata kekerasan. Keluarga nya penuh dengan kelembutan dan kasih sayang yang besar. Oleh karena itu Rosé langsung merasa takut,tak menyangka,dan tentunya sangat terkejut.
Rosé benar-benar tak menyangka akan menjalin sebuah hubungan dengan seorang penjahat,jahat dalam artian memukul dan menyiksa orang dengan seenaknya.
Seharusnya ia sadar dari awal bagaimana Nicholas mencoba untuk mendapatkan nya dengan cara yang salah,bukan malah terjatuh ditangan Nicholas begitu saja.
Kepala Rosé serasa ingin pecah memikirkan ini semua,sampai dimana badannya sudah sangat kelelahan karena menangis terus,rasa kantuk pun menghampiri,dan tanpa sadar Rosé sudah menutup matanya kembali dengan bekas air mata yang ada diwajahnya.
*****
Pagi harinya...
Nicholas sudah duduk di sebelah ranjang yang di tiduri Rosé dengan bangkunya. Menunggu Rosé bangun,dan mencoba menjelaskan semuanya.
Saat sinar matahari pagi mulai mengganggu tidur nyenyak Rosé, akhirnya dia memilih untuk bangun. Dia juga mengingat bahwa hari ini juga dia akan pulang,oleh karena itu cepat-cepat Rosé berusaha untuk mengumpulkan nyawanya.
Setelah nyawanya terkumpul, Rosé bangun dari tidurnya,betapa terkejutnya dia melihat Nicholas dengan bangkunya disebelah ranjang, Nicholas tengah berdiri membelakanginya,mungkin tengah menunggunya bangun,pikir Rosé.
Dengan celana panjang,tanpa baju. Tubuh kekarnya terekspos dengan jelas. Rosé hampir saja terbuai,tapi dengan cepat menggeleng-gelengkan kepalanya. Detik kemudian, Nicholas berbalik,mendapati Rosé yang sudah bangun tengah duduk diranjang.
Dia langsung mendekat,dan menggenggam kedua tangan Rosé. Rosé yang baru bangun tidur tidak mempunyai banyak tenaga untuk sekedar memberontak Nicholas,ya walaupun akhirnya tak membuahkan apa-apa,karena mau bagaimana pun tenaga Nicholas masih lebih besar dari tenganya.
Rosé sama sekali tak menatap Nicholas yang sedang menatapnya dengan lekat.
"Sayang,bisa---"
"Jangan panggil aku dengan sebutan itu, Nicholas."ucap Rosé dingin,masih enggan menatap Nicholas. Nicholas menghembuskan nafasnya.
"Baiklah,tapi kau harus mendengarkan ku dulu. Aku tau kau pasti sangat terkejut dengan apa yang telah kau lihat semalam,tapi tolong percaya padaku,aku melakukan itu bukan tanpa alasan. Semuanya ada alasannya"
"Apapun alasannya,kekerasan bukan lah solusi yang tepat, Nicholas"balas Rosé lagi-lagi masih dengan nada yang dingin,dan sekarang sudah menatap Nicholas dengan tatapan yang sengit dan tajam.
"Rosé,kau belum tau semua alasan dibalik ini semua sehingga kau bisa mengatakan hal itu"
"Alasan,alasan,alasan. Memangnya apa alasan itu? Sehingga kau menormalkan hal yang benar-benar salah! Siapapun yang melihatnya kau sudah melakukan kesalahan besar dan fatal!!"ucap Rosé meninggikan suaranya. Nicholas menggenggam tangan Rosé semakin erat,dia menahan amarahnya.
Nicholas menutup matanya sebentar,lalu menatap Rosé dengan tatapan datar,dengan aura yang sangat dingin.
"Aku melakukan itu untuk melindungi diriku sendiri,jika kau menyimpulkan aku adalah orang jahat,maka orang-orang itu jauh lebih jahat"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅
Roman pour AdolescentsNicholas Dominic Rayan & Roseanne Park. Highness rank 1 #Darkromance 1 #Blackpink 2 #Kpop
![𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅](https://img.wattpad.com/cover/292431763-64-k153307.jpg)