32

2.8K 276 10
                                        

Rosé beranjak naik ke pangkuan Nicholas, Rosé memeluk tubuh kekar Nicholas, ia menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik Nicholas.

"Nicholas, tolong percaya padaku."ucap Rosé lagi. Nicholas masih diam membuat Rosé kesal. Rosé meninju dada Nicholas berkali-kali.

"Nicholas, katakan sesuatu! Jangan mendiamiku terusss"ucap Rosé kesal, tapi ia cemberut menatap Nicholas.

Nicholas menghela nafasnya. Kemudian secara tiba-tiba Nicholas mengangkat tubuh Rosé, ia menggendongnya ala bridal style, Rosé tersenyum lebar dan mengalungkan tangannya di leher Nicholas.

Ia senang akhirnya Nicholas tak diam saja. Nicholas membawa Rosé ke dalam kamar.

Sesampainya di kamar, Nicholas melemparkan badan Rosé ke atas kasur. Rosé terkejut, ia menggigit bibir bawahnya, ada rasa takut saat melihat Nicholas dengan raut wajah menyeramkan seperti itu.

Saat hendak ingin duduk, Rosé langsung ditimpa oleh Nicholas. Membuat Rosé kembali terbaring, dengan Nicholas diatasnya.

"N-nicholas..."ucap Rosé pelan. Jari telunjuk Nicholas bergerak mengelus pipi mulus Rosé.

"Kau membuatku sangat marah, sayang"ucap Nicholas, Rosé menelan ludahnya susah payah.

"Nicholas, maafkan aku... Aku sudah-"

"Ssstt"ucap Nicholas seolah tak mau Rosé membuka suara nya.

"Tak boleh ada kata maaf. Dan aku tak ingin mendengar mu berbicara sekarang. Aku ingin kau diam, dan mengikuti permainan ku."ucap Nicholas tepat di wajah Rosé. Rosé diam tak tau harus mengatakan apa.

Nicholas menjauh dari Rosé, ia berdiri di samping kasur dan melepaskan jaket kulit hitam yang melekat di tubuhnya, kemudian selanjut, ia melepas kausnya. Rosé menelan ludahnya, apa-apaan ini? Apakah Nicholas ingin-

Rosé membuang pikiran-pikiran kotornya sekuat tenaga. Nicholas hanya sedang ingin membuka bajunya, bukan? Mana mungkin disaat Nicholas masih marah padanya malah menginginkan 'itu'. Ya, benar, Nicholas mungkin saja hanya ingin membuka bajunya.

Rosé menghela nafasnya, menetralisir kan pikirannya. Rosé seolah-olah tak melihat Nicholas walaupun ia ingin. Karena semakin hari, Nicholas semakin seksi dan menggoda.

"Sayang, lihat aku"ucap Nicholas, Rosé yang awalnya melihat arah lain, sekarang berpura-pura tersadar saat Nicholas sudah selesai melepas baju nya.

Rosé mendudukkan dirinya, Rosé memeluk kakinya di suduh kasur.
Nicholas menunjukkan smriknya membuat dirinya semakin panas seribukali lipat. Detak jantung Rosé semakin berdebar tak karuan.

"Kau terlihat takut padaku."ucap Nicholas, Rosé menggigit bibir bawahnya.

"Ah, Herri pernah mengatakan, aku terlihat menakutkan jika sedang memberi hukuman pada orang yang membuatku marah"ucap Nicholas, Rosé benar-benar semakin takut dibuatnya, tapi juga semakin terpesona pada ketampanan Nicholas.

Dan lihat, Rosé baru menyadari, apakah Nicholas baru saja memotong rambutnya? Sial, Rosé baru menyadari nya. Hair cut Nicholas sangat keren. Apakah sefokus itu Rosé pada permasalahannya tadi sampai lupa bahwa Nicholas menjadi setampan ini setelah memotong rambutnya?

Rasa takut itu hilang entah kemana, Rosé jadi sibuk mengagumi ketampanan Nicholas sekarang, ia tak peduli pada apa yang dikatakan oleh Nicholas.

"Jadi..."ucap Nicholas, membuat Rosé tersadar.

"Kau benar-benar tak melakukan apa-apa dengannya?"tanya Nicholas, Rosé dengan cepat mengangguk-anggukkan kepalanya. Nicholas mengalihkan pandangannya setelah melihat Rosé mengangguk-anggukkan kepalanya seperti itu. Sangat lucu. Nicholas hampir goyah.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang