18

3.5K 341 20
                                        

Rosé masih tak ingin melepaskan pelukannya,ia masih tetap memeluk Nicholas erat sambil menahan tangisnya agat tak keluar.

Rasanya Rosé ingin sekali memberhentikan waktu.

"Sayang..."

"Ti-dak bisakah kau pulang besok saja?hiks"Rosé tak bisa lagi menahannya,air matanya tumpah,ia terisak. Rosé benar-benar tidak rela jika Nicholas akan kembali ke Milan hari ini.

Dia ingin bersama Nicholas,memeluknya seperti ini sepanjang hari.

Nicholas menarik nafasnya setelah mendengar ucapan Rosé,serta isakannya. Nicholas menjulurkan tangannya untuk mengusap wajah Rosé,mengusap air matanya juga. Sedangkan Rosé masih terisak.

"Kau ingin aku cepat pulang dan menghabiskan waktu bersama mu,hm?"

"U-um,hiks"

"Kalau begitu,biarkan aku pergi sekarang. Bayangkan jika aku tetap disini dan menunda pekerjaanku,aku memang akan menghabiskan waktu bersama mu. Tapi itu hanya sebentar,dan jika aku kembali bekerja,aku akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali padamu."ucap Nicholas, Rosé tak memberi jawaban,tapi masih terisak. Nicholas semakin tak tega melihat nya.

Nicholas kembali mengusap air mata Rosé

"Sssttt,aku berjanji jika sudah selesai aku akan langsung datang padamu."ucap Nicholas lembut,dia merasa bersalah sekarang.

Rosé menarik nafasnya,mengusap air matanya sendiri,lalu bangkit dari tidurnya. Yang langsung diikuti oleh Nicholas,sekarang posisi mereka tidak tertidur lagi.

"Maafkan aku,apa aku terlalu kekanak-kanakan?"ucap Rosé yang sudah bisa menghentikan tangisnya,tapi matanya memerah akibat tangisnya.

Nicholas tersenyum mendengar ucapan Rosé

"Tidak. Kau tau? Aku malah menyukai sifat mu yang seperti itu,tandanya kau menginginkan ku. Dan juga, seharusnya aku yang meminta maaf karena tak bisa menemanimu saat kau menginginkan ku."Ucap Nicholas menatap Rosé bersungguh-sungguh.

"Heii,jika aku tidak menginginkan mu,mana mungkin aku sekarang menjadi kekasihmu."ucap Rosé, Nicholas tertawa kecil dan mengacak-acak rambut Rosé.

"Baiklah,aku akan mandi dulu"

"Hm,aku akan membuatkan sarapan, setelah mandi,temui aku di meja makan"

"Baik Princess"

*****

Saat Rosé tengah menyiapkan sarapan pagi mereka, tiba-tiba ada tangan kekar yang memeluk tubuh nya dari belakang. Rosé awalnya terkejut,tapi langsung tau siapa itu,tentu saja kekasih mesumnya Nicholas.

Nicholas bahkan sekarang sudah memasukkan kepalanya ke leher Rosé,membuat leher Rosé sebagai pangkuan kepalanya, Nicholas juga dengan nakal mengecupi kecil leher serta telinga Rosé yang membuat Rosé merinding,juga memarahi Nicholas agar tidak mengganggunya.

Tapi hal itu tak di dengarkan Nicholas sedikit pun,dia malah semakin gencar untuk melakukan hal itu.

"Kubilang berhenti, Nicholas!"

"Tidak akan"ucap Nicholas tanpa beban.

Rosé menghela nafasnya,untung masakannya sudah selesai,dia mematikan kompor lalu langsung berbalik. Dia juga segera mendorong pelan tubuh Nicholas agar menjauh dari tubuhnya.

"Duduk diam di sana,aku akan menyiapkan sarapan"ucap Rosé tegas, Nicholas cemberut membuat Rosé menahan rasa gemasnya,tapi dia tetap berusaha untuk terlihat biasa saja.

Nicholas dengan malas akhirnya mengikuti perintah Rosé. Melihat Nicholas yang akhirnya mengikuti perintahnya membuat Rosé tersenyum kecil,lalu dia bergegas menyiapkan sarapan di atas meja makan.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang