55

1.4K 203 95
                                    

"Nicholas?"panggil Rosé karena sedikit bingung dengan Nicholas yang tiba-tiba terdiam dan masih bertatap dengan perempuan yang ada di hadapan mereka. Nicholas tersadar dan langsung menggelengkan kepalanya.

"Maaf"ucap Nicholas, yang membuat mata perempuan yang di hadapan mereka membulat.

"Nicholas?"ucap perempuan penjaga kasir, dari aksennya memanggil Nicholas, jelas dia bukan orang Italia, tapi orang Amerika.

Nicholas menatap perempuan itu lagi

"Maaf, apa kita kenal?"tanya Nicholas, sedangkan Rosé menatap lekat perempuan itu.

"Itu benar-benar kau, kan? Nico? Atau Nicholas?"ucap perempuan itu. Membuat Nicholas sedikit mengerutkan keningnya.

"Maaf sekali lagi, apa kita kenal, atau kau..."

"Serius?? Kau melupakanku? Pantas saja kau tak pernah kesini lagi. Hei, ini aku! Selina! Kau lupa??"ucap perempuan bernama selina itu. Nicholas mencoba mengingat-ingat lagi.

Detik kemudian dia menatap Selina. Menerawang wajah perempuan itu, apakah perempuan itu yang ada di ingatannya mata Nicholas membulat, seketika dia gugup dan merasa takut. Tapi Nicholas mencoba sekuat tenaga untuk bersikap tenang. Dan ya, itu dia.

"Kau?"ucap Nicholas. Selina mengangguk dengan senyum manisnya

"Lama tak bertemu denganmu Nico"ucap Selina masih dengan senyumnya. Rosé sendiri sekarang tak merasa bingung lagi, melainkan sudah sedikit panas, apalagi perempuan itu mempunyai nama panggilan.

Nico? Apa-apaan itu? Apa mereka sedekat itu?

Sedangkan Nicholas menatap Selina heran, mengapa dia bisa bersikap seperti itu.

"Sebentar, aku masih sedikit lupa tentangmu, tapi aku sudah bisa mengenalmu"ucap Nicholas, untk membuat Selina menutup mulutnya tentang apa yang terjadi pada mereka sebelumnya.

Selina tersenyum.

"Tak masalah, kita bisa berbicara nanti. Atau jika kau sudah mengingatnya. Oh ya, siapa perempuan cantik yang ada di sampingmu?"tanya Selina beralih pada Rosé. Rosé memaksakan senyum dari balik maskernya.

Ya, tadi Rosé memilih untuk menggunakan masker agar wajahnya tak terlalu terekspos.

"Dia kekasihku"ucap Nicholas, membuat senyum Selina tak seceria tadi. Dan suara pelanggan lain yang hendak ingin membayar membuyarkan fokus mereka bertiga.

"Oh, sebentar! Ini akan selesai dengan cepat"ucap Selina langsung mentotalkan jumlah barang-barang milik Nicholas.

Setelah itu Nicholas membayarnya, dam pergi dari sana.

Nicholas tak mengatakan apa-apa, jadi Rosé juga memilih untuk diam. Suasananya menjadi canggung. Bahkan Rosé tak tau lagi kemana Nicholas membawanya, mereka berdua hanya berjalan, tapi Rosé merasa bahwa jiwa Nicholas masih tertinggal di kasir tadi.

Merasa lelah berjalan, akhirnya Rosé melepaskan tangannya dari genggaman Nicholas, membuat Nicholas menatap Rosé dengan tatapan bingung nya.

"Kau akan membawaku kemana lagi Nicholas? Aku lelah"ucap Rosé. Nicholas langsung tersadar. Ia menatap sekitar, mereka sekarang sudah ada di area kelab malam yang memang terkenal di pantai ini.

Seketika ingatan itu kembali berputar. Kenangan dimana ia dan Selina bertemu. Ya, kalian benar. Mereka bertemu di kelab itu.

Nicholas menggenggam tangan Rosé lagi.

"Sayang, maafkan aku. Kau lelah? Kita pulang sekarang"ucap Nicholas. Rosé memutar bola matanya malas.

Ia tau, ia sungguh tau Nicholas sedang memikirkan perempuan tadi sampai tak sadar sudah membawanya kesini.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang