Life After Marriege 2

945 104 3
                                    

Rosé memang sudah memikirkan keputusannya ini sejak lama, ia tentu saja tidak menyetujui hal itu hanya karena Nicholas memintanya. Pada orangtuanya, dan semua yang ada di sisinya, semua nya sangat senang, tentunya pada keputusan Rosé, Jisoo memang sudah menikah, tetapi masih belum memikirkan bayi, Jennie dan Lisa masih tetap di zona nyamannya, belum terikat dengan pernikahan.

Atau, mereka bisa menikah setelah memiliki anak, nantinya? Rosé tak tau, yang pasti, dia sudah menginginkan momen ini, sebenarnya Rosé bisa saja sama seperti member lainnya, hanya saja, jika pasangan kita juga menginginkannya, pasti hati yang awalnya tak menginginkan, menjadi tergerak. Mungkin pasangan member yang lain memang belum menginginkannya, jadi mereka tak memikirkan bayi dulu.

Sedangkan Nicholas, sudah bertahun yang lalu ia mengatakan tentang keluarga pada Rosé, sebuah keluarga kecilnya sendiri. Rosé tentu saja tak bisa menolak, atau menahan-nahannya lagi, menunggu Nicholas menunggu sampai waktu yang tak pasti. Di dalam hubungan itu ada dua orang, tak mungkin yang berkorban hanya satu orang saja.

Pasangan itu saling melengkapi, oleh karena itu, hati Rosé tergerak untuk menginginkan nya juga. Dan, mungkin bayi tak terlalu buruk jika Rosé pikir-pikir lagi, sebelum memutuskan untuk akhirnya mau melakukan program kehamilan, Rosé terus melihat-lihat video bayi, di dalam ponselnya.

Rosé terkadang merasa sangat gemas dengan bayi-bayi yang muncul di ponselnya. Dan tak sengaja, Rosé tersadar, ia menyukainya.

Butuh waktu sebulan untuk Rosé hanya memikirkan melakukan program kehamilan yang sudah pernah di bahas dengan Nicholas, keputusan pembahasan mereka adalah. Rosé akan mengatakannya langsung pada Nicholas, jika ia sudah siap melakukannya.

Dan Rosé memutuskan untuk melakukan program kehamilan setelah mereka menikah selama dua tahun, Nicholas sebenarnya sudah menunggunya lebih dari dua tahun. Oleh karena itu, Rosé merasa cukup bersalah pada Nicholas, karena membuat Nicholas menunggu terlalu lama.

Tetapi Nicholas tentu saja terus meyakinkan Rosé untuk tak perlu merasa bersalah seperti itu, karena Nicholas memang sudah siap menunggu sampai Rosé menginginkannya juga.

Sedari tadi, Nicholas terus mengusap perut datar Rosé, sembari mengecupinya. Rosé terkekeh Nicholas sangat konyol, menurutnya.

"Nicholas, kau benar-benar konyol"ucap Rosé, Nicholas menatap Rosé tak berniat membalas ucapan Rosé, ia hanya kembali melakukannya.

"Nicholas... belum ada baby disana!"ucap Rosé masih terkekeh

"Buih ku perenang yang handal, sayang. Jangan ragukan itu"ucap Nicholas, Rosé terkekeh lagi di buat nya.

"Tapi Nicholas, patokannya bukan hanya dari laki-laki. Perempuan juga"ucap Rosé

"Sayang, jangan berbicara seperti itu. Saat kita pergi ke dokter kehamilan, dia bilang kita berdua tak ada masalah. Jangan ragukan apapun lagi, oke? Dokter juga mengatakan kita tak boleh terlalu banyak pikiran, atau mengkhawatirkan sesuatu berlebihan. Sehat itu tak hanya tentang pola makan saja"ucap Nicholas yang entah sejak kapan sudah seperti ahli psikolog kehamilan.

Setiap kali Rosé sedikit berfikir hal yang tak terlalu bagus, Nicholas akan cerewet.

"Ya... Nicholas, tapi... tak mungkin, kita baru saja melakukannya tadi malam. Dan itu pertama kalinya tak menggunakan pengaman apapun"ucap Rosé, Nicholas menatap mata Rosé.

 Dan itu pertama kalinya tak menggunakan pengaman apapun"ucap Rosé, Nicholas menatap mata Rosé

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lanjut disini ya, full sampai 7 bab. Cuma 5k✨ kapan lagi sampai 7 bab 5k?✨ LINK DI BIO AKU!!! Lgsg pencet aja✨

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang