59

1.5K 244 33
                                    

Saat Rosé terlihat sudah kehabisan tenaga, dia menutup matanya. Bukannya dia ingin ini terjadi, tapi dia benar-benar sudah tak sanggup lagi. Rosé berhenti bergerak dan Jhon tersenyum menang. Jhon menatap wajah Rosé dengan lamat, lalu dia hendak ingin mendekatkan wajahnya ke wajah Rosé.

Tapi tiba-tiba Jhon terhenti karena mendengar suara pintu Apartement Rosé terbuka keras. Jhon sudah mengangkat kepalanya dari wajah Rosé tapi masih berada di atas Rosé.

Rosé mendengar suara pintu itu, Rosé sangat berharap itu Lisa atau siapapun itu, yang penting dia terlepas dari bajingan Jhon. Saat suara langkah kaki itu semakin dekat, Jhon juga semakin was was, bahkan dia sekarang sudah berdiri, dan ikut mendirikan tubuh Rosé dengan tarikan kasar.

Dia menyandera Rosé dengan mengunci kedua tangan Rosé. Dengan dirinya berada di berada di belakang Rosé.

"Siapa bajingan yang berani-beraninya mengganggu kita?"ucap Jhon tepat di telinga Rosé, dengan kurang ajarnya Jhon mengecup leher Rosé.

Saat Jhon bajingan itu ingin melanjutkan lagi, suara benturan keras membuat Jhon dan Rosé terkejut.

Betapa terkejutnya Jhon saat melihat kameranya hancur lebur. Sedangkan Rosé terkejut melihat Nicholas lah yang melakukannya. Entah datang dari mana Nicholas tiba-tiba saja muncul dengan menghancurkan kamera Jhon di depan mereka.

Jhon sudah berlari mengambil serpihan kameranya yang hancur, ia harus mendapatkan kartu memori kameranya. Saat berjongkok mencari-cari kartu itu, Nicholas menarik Jhon kasar, lalu meninju wajah Jhon bertubi-tubi, sampai Jhon tergeletak di lantai.

Dengan wajah yang sudah langsung dilumuri oleh darah. Jhon mencoba untuk bangkit, walaupun badannya sudah tak stabil lagi. Nicholas menunggu Jhon berdiri, lalu saat Jhon sudah dapat berdiri, Nicholas kembali menghajarnya tanpa ampun.

Rosé masih terdiam dengan kejadian ini. Sampai dimana Jhon kelihatan sudah sulit bernafas, benar-benar hampir mati. Rosé menghentikan Nicholas.

Rosé menarik badan Nicholas untuk melepaskan tubuh Jhon.

"Nicholas sudah!! Kau hampir membunuhnya, lepaskan!"ucap Rosé dengan air matanya yang masih berjatuhan di wajahnya.

Nicholas menghempaskan tubuh Rosé pelan, lalu menghantam wajah Jhon untuk terakhir. Dan Jhon benar-benar pingsan tergeletak di lantai.

Rosé kembali pada Nicholas, dan menahan Nicholas.

"Nicholas, sudah... Hikss"ucap Rosé. Nicholas mengatur nafasnya. Dia mengusap wajah berkeringat nya. Lalu mengusap wajah Rosé yang penuh dengan air mata.

"Sssttt"ucap Nicholas membawa Rosé ke dalam pelukannya. Rosé terlihat sangat lemah di pelukan Rosé, bahkan Rosé hampir terjatuh, tapi untung Nicholas dengan sigap menahannya.

Nicholas mendudukkan Rosé ke sofa, lalu Nicholas mendekati Jhon lagi.

"Nicholas!"

"Ya sayang, tidak lagi. Aku janji"ucap Nicholas menenangkan Rosé.

Nicholas ternyata hanya mengambil ponsel Jhon dari kantung celananya. Nicholas membongkar ponsel Jhon untuk mengambil kartu memori ponsel Jhon, setelah mengambil kartu itu, Nicholas menghancurkan ponsel Jhon, dengan mematahkannya menjadi dua bagian dengan tangan kosongnya.

Lalu Nicholas melemparnya ke badan Jhon.

Nicholas merogoh ponselnya, dia memanggil Herri untuk membereskan ini semua.

Lalu Nicholas mendekati Rosé lagi. Nicholas duduk di sebelah Rosé, lalu mengangkat tubuh Rosé ke atas pangkuannya.

Rosé menenggelamkan kepalanya ke dada bidang milik Nicholas. Tubuh Rosé masih bergetar ketakutan. Nicholas menenangkannya dengan mengusap-usap kepala Rosé lembut.

𝔽𝔸𝕃𝕃𝕀ℕ𝔾 [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang