💕EMPATPULUHDUA💕

283 30 9
                                    

Mira kembali dengan membawa kotak P3K. Aku langsung mengobati luka tante Mila yang ada di area wajah nya. " Bentar ya, tan. Aku obati dulu lukanya. "

Sambil mengobati, aku meminta Mira untuk mengambilkan air putih di gelas untuk tante Mila.

" Han, tante takut ketemu sama om. " kata tante Mila dengan raut wajah ketakutan.

" Tante tenang dulu ya. " ucap ku sambil memegang kedua tangan nya yang gemetar.

Nggak lama kemudian, Mira masuk lagi ke ruangan ku dengan membawa segelas air putih. Selesai aku mengobati wajah beliau, aku langsung mengambil gelas yang ada di tangan Mira ke tante Mira. " Di minum dulu, tante. " kata ku.

" Makasih, Han. " ucap nya.

Setelah merasa tenang baru lah tante Mila cerita apa yang terjadi dengan beliau. Ternyata Om Frans melakukan kekerasan dalam rumah tangga pada tante dan itu terjadi sudah berulang kali. Puncaknya hari ini om Frans ketahuan selingkuh di hotel x dan tante Mila di pukul dengan sepatu ke bagian lengan tangan nya. Sementara wajahnya di tampar hingga beberapa kali dan rambut tante Mila di jambak hingga kepalanya terasa pusing.

Tante Mila kembali menangis dan kali ini histeris karena capek dan sakit fisik serta psikis nya. Aku langsung memeluknya dan menenangkan nya. Aku nggak menyangka kalau om Frans bisa melakukan hal itu. Padahal setiap kali aku berkunjung ke rumah nya, mereka seperti pasangan harmonis dan bahagia. Ternyata semua itu hanya pencitraan agar rumah tangga mereka terlihat baik-baik saja.

" Han, jangan bilang ke bunda kamu ya. Tante nggak mau buat bunda khawatir dan kepikiran tentang masalah tante. " kata tante Mila dengan nada pelan.

" Iya. Hanna nggak akan cerita masalah tante ke bunda. " ucap ku.

" Tante sudah nggak kuat kalau harus mempertahankan hubungan pernikahan ini. Berulang kali dia selingkuh dengan wanita yang berbeda-beda. Setiap ketahuan sama tante, om mu pasti marah dan kita ribut. Saat ribut itu dia memukul dan menampar tante hingga babak belur. Makanya tante jarang sekali datang ke acara keluarga. "

" Ya Allah tante. Seharusnya saat pertama kali om Frans melakukan kekerasan, tante langsung visum untuk barang bukti jika sewaktu-waktu di butuhkan untuk melaporkan om ke polisi."

" Tante nggak berani. Tante takut. Tapi kali ini dia sudah kebangetan. Om Frans selingkuh dengan anak di bawah umur. "

" Ya Allah. Kok bisa-bisa nya om selingkuh dengan anak di bawah umur. "

" Dia juga suka melakukan kekerasan dalam berhubungan badan sama tante. "

" Maksudnya gimana? "

" Dia suka memukul punggung tante dengan ikat pinggang miliknya lalu dia cambuk berkali-kali hingga berdarah. Semakin tante teriak kesakitan, maka dia semakin menambah cambukan nya ke punggung tante lalu tertawa kencang hingga tante ketakutan. "

Dalam hati aku berkata kalau om Frans memiliki kelainan seksual. Dari cerita tante Mila, aku mempunyai dugaan kalau om mempunyai kelainan seksual yaitu sadisme dan Paedofilia. Jujur aku kaget saat mendengar cerita tante ku. Aku benar-benar nggak menyangka kalau om Frans yang setiap bertemu terlihat lebih pendiam dan hanya bicara seperlunya ternyata mempunyai gangguan psikologis.

Saat tante Mira sudah mulai tenang tiba-tiba pintu praktik ku terbuka dengan suara cukup keras. Aku melihat om Frans masuk kedalam dan tanpa permisi dia menarik tangan tante Mila untuk bangun dari Sofa dan meyuruhnya untuk ikut dengan nya. Tentu saja tante menolak keinginan om ku. Untuk pertama kalinya dalam hidup ku melihat om melakukan kekerasan terhadap istrinya di hadapan ku.

Tante Mila di tampar wajahnya kemudian tangan nya di tarik hingga jatuh ke lantai. Aku berusaha menolong tante ku tapi om Frans menghalangi ku dan meminta ku untuk nggak ikut campur dalam urusan rumah tangga nya. Aku mencoba untuk bicara baik dan sopan pada om Frans tapi dia malah emosi dan mulai mengancam ku. Kata-kata kasar seperti kebun binatang pun keluar begitu saja dari mulutnya. Tapi aku bukan wanita lemah dan penakut. Ini bukan kasus pertama aku menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga pada pasien ku, tapi nggak separah ini. Biasanya hanya karena perselingkuhan atau masalah gangguaun emosional. Tapi kali ini yang aku hadapi cukup berbeda dan terjadi pada tante ku, adik dari bunda. 

" Sebaiknya om pergi dulu dan biarkan tante Mila di sini bersama Hanna. " kata ku.

" Dia itu istri saya. Jadi kamu nggak ada hak melarang saya untuk membawa pulang dia. " ucap om Frans dengan nada tinggi.

" Tapi om sedang dalam kondisi emosi. Apa om nggak bisa melihat kalau tante Mila dalam kondisi yang kurang baik? Jangan egois atau Hanna bisa laporkan om ke pihak berwajib. "

Om Frans langsung menampar wajah ku dan mendorong tubuh ku hingga terjatuh dan bagian kepala ku terbentur ujung meja kerja. Aku sempat merasa pusing di kepala. Mira yang melihat ku langsung menolong ku tapi setelah itu aku menyuruhnya untuk memanggil satpam di luar. Setelah itu asisten pribadi ku langsung keluar dari ruang praktik. Sementara aku menghampiri tante Mila yang sudah terlihat pucat wajahnya dan ketakutan yang luar biasa.

" Jadi perilaku om Frans aslinya seperti ini? Beraninya sama perempuan. Maaf ya om nggak semua wanita itu lemah. Tante Mila boleh jadi terlihat lemah tapi saya nggak seperti itu. Saya nggak takut. Ini negara hukum. Saya bisa saja melaporkan om atas perbuatan yang tadi. Jadi sebaiknya om tenangkan diri dulu baru nanti setelah adem pikirannyaa baru kita bicara bersama mencari solusi. "

" Hei, kamu pikir saya takut dengan ancaman kamu. Silakan saja lapor. Tapi kamu harus tahu kalau saya ini nggak bisa di tangkap oleh polisi. Malah yang ada kamu yang saya laporkan ke polisi dan akan saya masukkan kamu ke dalam penjara. "

" Jangan takabur om. Nanti menyesal di akhir. "

Om Frans kembali menampar ku tapi aku melawan nya dengan mendorong dia dengan kencang hingga terjatuh. Beruntung dua satpam datang dan aku langsung meminta mereka untuk membawa nya keluar dari ruangan ku. Kedua satpam itu cukup kewalahan menghadapi om Frans tapi akhirnya bisa mereka atasi. Aku menghampiri tante ku yang meringkuk ketakutan sambil menangis. Aku langsung memeluk nya dan dia menangis kencang dalam pelukan ku.

Aku mengusap punggung nya berkali-kali dan berusaha menenangkannya. " Om Frans sudah pergi. Jangan takut ya tante. "

Aku memberikan kode pada Mira untuk membantu ku mengangkat tubuh tante Mila dan membaringkannya di sofa. Setelah itu aku memberikan gelas air putih untuk di minum oleh tante. Aku meminta tolong pada Mira untuk membantu memegang gelasnya karena tangan tante Mila masih terlihat gemetar. Sementara aku duduk di kursi kerja ku sambil memegang kepala ku yang mulai terasa nyeri dan pusing.

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang