💕LIMAPULUHTIGA💕

277 26 0
                                    

Ternyata mas Adithya nggak bisa ikut makan malam bersama kedua orang tuanya karena ada operasi darurat yang harus di tangani. Jadilah aku yang makan malam bersama Papah dan Mamah. Selesai makan malam, Mamah meminta ku untuk menemaninya istirahat di kamar sambil bercerita masa kecil mas Adithya Sementara Papah sedang zoom meeting di ruang kerja nya.

" Nggak terasa kamu dan Adithya sudah hampir satu bulan menikah. Mamah pikir dia nggak akan menikah setelah kepergian tunangan nya. Terimakasih karena sudah membuat anak mamah satu-satu nya sembuh dari depresi dan kembali seperti semula. Mamah bersyukur juga karena kamu lah yang menjadi istri dari Adithya. " kata Mamah sambil memegang kedua tangan ku.

" Mas Adithya masih dalam level depresi ringan. Sehingga cepat pulih nya. Tapi semua itu nggak lepas dari dukungan Mamah dan Papah. Serta ada keinginan dari dalam dirinya untuk sembuh. " ucap ku pada Mamah.

" Boleh Mamah bicara jujur sama kamu? Tapi tolong rahasiakan dari Adithya. Biarkan ini hanya Mamah, Papah dan kamu yang tahu. " tanya Mamah dengan raut wajah serius. " Karena kamu sekarang istrinya dan pernah menjadi Psikolog anak Mamah. "

" Iya. Hanna berjanji akan merahasiakannya. " jawab ku.

" Sebenarnya Tunangan Adithya itu meninggal bukan karena kecelakaan tunggal. "

" Maksudnya bukan kecelakaan tunggal? "

" Iya. Jadi tunangan Adithya itu meninggal bersama kekasih nya. Adithya nggak tahu mengenai ini. "

Aku kaget dan mulai paham maksud dari ucapan Mamah. " Jadi tunangan mas Adithya itu punya selingkuhan? "

" Iya sayang. Ternyata dia hanya memanfaatkan anak kesayangan Mamah. Sebenarnya Mama dan Papah sudah tahu tapi suami mu itu nggak percaya dan keras kepala. Saat itu juga Adithya jadwal kerja nya sangat sibuk. Mungkin itu kenapa wanita itu berselingkuh. Tapi harusnya dia sudah tahu kalau menikah sama dokter harus siap kapan saja di tinggal kalau ada panggilan dari rumah sakit. "

" Ya Allah, Mah. Apa jadinya kalau mas Adithya sampai tahu kebenaran ini. "

" Dia meninggal saja sudah buat anak mamah depresi apalagi kalau tahu aib itu. Lebih terpuruk lagi. Beruntung Mamah kenal Bunda kamu. Nggak tahu kenapa dari awal kenal sama kamu perasaan Mamah yakin kalau kamu yang akan menjadi istri dari Adithya. Terbukti sekarang kamu jadi mantu Mamah. "

" Lalu keluarganya bagaimana? Apa mereka tahu anaknya memiliki kekasih selain mas Adithya? "

" Ternyata mereka juga tahu. Selama ini mereka menutupinya. Setelah meninggal anak nya, Mereka meminta maaf dan meminta untuk merahasiakannya. Kami menyanggupi tapi dengan syarat jangan pernah ganggu kehidupan Adithya. Selama ini keluarga wanita itu memanfaatkan kebaikan anak mamah. Kedua adiknya itu dibiayai kuliah oleh Adithya. Sampai biaya kehidupan sehari-sehari mereka pun ternyata juga dari anak Mamah. "

Aku hanya menggelengkan kepala ku. Ada ya orang setega itu. Sudah selingkuh terus manfaatin harta tunangannya. Aku sangat mengerti sekali bagaimana perasaan Mamah dan Papah. Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan aku melihat Papah masuk ke dalam kamar. Ternyata pekerjaan nya sudah selesai. Aku pun pamit ke luar karena mereka pasti mau istirahat.

" Mah, Papah kan sudah ada. Hanna pamit keluar ya. Mau istirahat. " kata ku sambil mencium tangan kedua mertua ku.

" Nggak usah tunggu suami mu. Dia pasti sampai tengah malam operasinya. " ucap Papah.

" Iya, Selamat malam Pah, Mah. Semoga mimpi indah. " ujar ku sambil tersenyum pada mereka.

" Kamu juga istirahat ya. Mamah seneng kalau kamu nginep disini. "

" Iya mah. "

Setelah keluar dari kamar, aku kembali menuju kamar. Tapi belum sampai kamar, Iphone ku bergetar dari dalam saku celana piyama dan aku langsung mengangkat telepon nya. Ternyata yang menelepon adalah Rafi. Dia bilang kalau sedang butuh aku. Dia stress berat. Akhirnya aku menanyakan posisinya dimana dan akan segera menyusulnya.

Aku yang masih pakai baju piyama dan hijab bergo, langsung keluar dari rumah sambil memesan taxi online. Setelah dapat aku harus menunggu sepuluh menit. Salah satu satpam rumah menanyakan mau pergi kemana. Aku langsung menjawab ada pasien yang butuh penanganan. Aku lihat di peta aplikasi mobilnya sudah mau sampai.

Mobil taxi online pun telah tiba. Aku langsung masuk kedalam. Perjalanan menuju tempat Rafi memakan waktu hampir satu jam. Sampai sana aku melihat Rafi duduk di trotoar jalanan dan aku lihat dahinya terluka. Ternyata mobilnya menabrak pohon. Beruntung dia selamat dan kejadiannya di komplek perumahan. Suasana nya sepi jadi nggak ada yang menolongnya.

Turun dari taxi online aku langsung menghampirinya. Dia langsung memeluk ku sambil menangis. Aku berusaha menenangkannya.

" Kamu bawa minum, Raf? " tanya ku dengan nada khawatir.

" Ada di dalam mobil. " jawab nya pelan.

Aku langsung melepaskan pelukkannya dan menuju mobil. Aku buka pintunya dan mencari botol minum milik Rafi. Setelah ketemu aku langsung memberikan padanya. Rafi langsung meminum air pemberian ku. Setelah minum dia memberikan kembali botol minum nya ke aku.

" Sudah lebih tenang sekarang? "

Dia hanya menggangukan kepalanya.

" Bisa kamu ceritakan kenapa sampai terjadi seperti ini? "

" Han, Aku ribut dengan kedua orangtua ku. Mereka memaksa aku untuk segera menikahi Ranti dengan atau tanpa persetujuan ku. "

Aku menghela nafas panjang. Mendengarnya membuat perasaan ku nggak nyaman. " Bukankah memang seharusnya seperti itu? Kamu menikah dengan Ranti. "

" Aku nggak cinta sama dia. Yang aku cinta itu kamu. "

" Belajar lah untuk menerima dan mencintai Ranti. Raf, aku lelah kalau kamu seperti ini terus. Bagaimana kalau Ranti tahu kalau aku adalah wanita yang kamu cintai. Dia pasti marah sama aku. Tolong jangan buat aku menjadi dilema. Aku sudah punya suami, Raf. "

" Lantas apa aku harus merelakan mu begitu saja? "

" Iya. Tentu saja. Kamu harus merelakan aku demi kebahagian ku. "

Dia menatap ku lalu memeluk ku. " Maafkan aku, Han. Jika memang kamu menginginkan aku menikah dengan Ranti maka aku akan melakukannya. Tapi kalau sampai aku mendengar Adithya menyakiti hati kamu. Maka aku akan merebut kamu dari dia dengan cara apa pun. "

" Jangan begitu, Raf. Kamu menikahi Ranti jangan karena aku. "

" Berjanjilah Han. Kalau kamu sampai di sakiti atau nggak bahagia sama Adithya maka kembalilah kepada ku. Aku akan selalu menunggu kamu. "

" Aku nggak bisa berjanji. Jangan menunggu aku. Raihlah kebahagian mu dengan Ranti. Dia akan membuat kamu bahagia. "

" Ranti boleh memiliki raga ku tapi dia nggak akan pernah mendapatkan hati ku. Hanya kamu seorang yang ada di hati ku selamanya. "

Tanpa terasa air mata ku mengalir. Saat aku hendak menghapus air mata ku, tiba-tiba ada bunyi telepon masuk dari mas Adithya. Aku langsung mengangkat teleponnya. Aku nggak mau berbohong pada suami ku. Lantas aku ceritakan bahwa Rafi mengalami kecelakaan di salah satu perumahan dan aku sedang bersamanya. Mas Adithya akan menyusul ku dan menyuruh ku untuk menunggu sampai dirinya tiba di sana.

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang