💕ENAMPULUHTIGA💕

227 15 0
                                    

" Mas, sudah pulang? " tanya ku dengan nada serak khas bangun tidur.

" Maaf ya jadi kebangun kamu. " jawab suami ku.

" Nggak apa-apa. Harusnya suami pulang, istri menyambut. Tapi ini malah istrinya tidur. Maaf ya mas. " kata ku.

" Mas bukan tipikal suami seperti itu sayang. Mas sadar diri, pekerjaan mas itu bukan seperti pegawai kantoran. Jadwal pulang nya juga berbeda. Jadi santai saja kalau jadi istri mas. "

" Iya, mas. "

" Bagaimana belanja bulanan nya? Seru? "

" Banyak yang discount mas. Aku sampai kalap jadinya. Maaf ya mas. "

" Ya nggak apa-apa. Kalau itu bisa membuat kamu bahagia. Tapi bayar belanjaanya pakai kartu dari mas kan? "

" Iya. Aku bayar pakai kartu atm bank M*****i . Aku nggak mau pakai kartu kredit. Males punya hutang mas. "

Mas Adithya pun tersenyum sambil memeluk ku. Tiba-tiba perut ku bunyi dan kami tertawa bersama. Aku memang melewatkan makan malam ku karena capek dan ngantuk. Setelah Bunda dan Kinan pulang, aku langsung masuk kamar untuk istirahat. Aku menceritakan pada mas Adithya kalau Kinan sudah di lamar sama pacarnya dan lagi cari waktu yang tepat untuk acara lamaran keluarga.

Sambil masih bercerita, Mas Adithya menyuruh ku untuk bangun dari tempat tidur menuju meja makan. Ternyta Ibu Meta masih belum tidur. Lalu Suami ku meminta makanan yang dia bawa dari Yogyakarta untuk di hidangkan di atas meja. Sambil menunggu makanan siap, Mas Adithya membawakan ku oleh-oleh seperti bakpia kukus, bakpia pathuk rasa keju dan kacang hijau serta baju daster untuk ku. Aku langsung memeluk dan mencium bibirnya sebagai ucapan terimakasih.

Lima belas menit kemudian, makanan sudah siap.Ada gudeg, sate klatak dan tengkleng gajah. Aku langsung mengambil nasi putih ke piring suami ku beserta lauknya. Mas Adithya hanya mau makan tengkleng gajah dan sate klatak. Sementara aku makan dengan gudeg. Kami makan dengan sangat nikmat dan kenyang tentunya. Selesai makan dia mengingatkan ku untuk meminum obat alerginya karena habis makan gudeg yang ada telornya.

" Alhamdulillah. Makasih ya mas gudeg nya. Mantap banget. " kata ku.

" Sama-sama sayang. Alhamdulillah kalau kamu suka. " ujarnya.

" Besok mas jadwal kerja nya sibuk? " tanya ku to the point.

" Besok nggak ke luar kota. Ada praktik dari jam sepuluh sampai dua belas siang. Setelah itu ada jadwal operasi dari jam dua siang sampai jam lima sore. " jawab mas Adithya.

" Ya sudah. Berarti malam mas bebas dong. Aku mau jalan sama suami ku tersayang. Sudah lama juga nggak nonton di bioskop. "

" Bebas. Memangnya mau nonton bioskop dimana? "

" Di Mall Pondok Indah gimana? Atau di Mall Gandaria City? "

" Ya sudah suruh Mira cari tiket nya. Mau nonton film apa? "

" Ada film baru judulnya Inang. Film Indonesia. Katanya bagus ceritanya. "

" Ok. Kamu atur saja. Yang penting istri mas yang cantik ini bahagia. " katanya sambil mencium kening ku.

" Makasih ya mas. " aku tersenyum mendengar ucapannya.

Setelah selesai bicara, aku dan mas Adithya masuk ke dalam kamar untuk istirahat. Aku tahu kalau suami ku pasti capek hari ini. Jadi aku menawarkan diri untuk memijatnya. Tentu saja mas Adithya senang mendapatkan tawaran itu. Tapi aku mempertegas kalau aku hanya memijat punggung dan kaki nya bukan yang lain. Mas Adithya langsung merubah raut wajahnya jadi kecewa tapi nggak lama karena setalah dia tersenyum sambil mengedipkan matanya dan aku tahu makna dari kedipan matanya. Memang dokter Septian bilang kalau milik ku sudah bisa kembali untuk di pakai berhubungan intim tapi kalau bisa suami ku menggunakan alat kontrasepsi atau kalau nggak nyaman pada saat sampai di puncak, laharnya di keluarkan di luar. Setelah itu terjadi lah malam panas di antara kami dan mencapai puncak bersamaan hingga kami pun kelelahan.

******

Pagi ini aku sedang menemani suami ku sarapan. Sarapan pagi suami ku yaitu satu cangkir kopi hitam dan sandwich buatan ku. Setelah semalam aku di gempur oleh nya, pagi nya aku langsung membuatkan sarapan untuk suami tercinta. Jujur aku jarang sekali masak dan menyiapkan makanan untuknya. Jadi khusus pagi ini aku memberikan sarapan terbaik karena aku yang membuatnya tanpa bantuan ibu Meta.

Dia memuji kopi dan sandwich buatan aku enak dan meminta ku untuk sering membuatkannya dengan isi yang berbeda. Aku menyanggupinya. Sementara aku seperti biasa sarapan pagi dengan satu buah pisang dan secangkir teh hangat. Selesai sarapan pagi aku meminta waktu sebentar pada suami ku untuk menjawab pertanyaan nya saat di rumah sakit tentang permintaanya agar aku berhenti bekerja di klinik.

" Mas, aku akan menjawab permintaan mu tentang keingina kamu untuk aku berhenti kerja di klinik. " ucap ku pada mas Adithya.

" Jawaban kamu apa? " tanya nya.

" Aku akan berhenti bekerja sesuai keinginan kamu. " jawab ku lalu dia langsung memeluk dan mencium bibir ku.

Aku tahu dia pasti bahagia sekali dengan jawaban ku. Sebenarnya aku merasa berat melepaskannya, akan tetapi untuk sementara waktu biarlah aku berhenti bekerja dan lebih fokus menjadi seorang istri. Hampir  setiap hari mas Adithya menanyakan apakah aku sudah mengambil keputusan tentang pekerjaan ku dan saat itu aku masih belum bisa menjawab nya. Sampai aku bosan mendengarnya. Pagi ini akhirnya aku menjawabnya walaupun di dalam hati ini ada rasa sedih. Mungkin ini yang terbaik.

" Makasih sayang. Mas sangat bahagia mendengarnya. "

Saat aku dan mas Adithya sedang berpelukkan, tiba-tiba Restu datang dan aku langsung melepas pelukannya. Suami ku langsung tertawa dan kembali memeluk ku. Setelah itu dia membawa ku ke dalam kamar dan langsung mencium ku dan tangan nya membuka daster dan hijab yang ku pakai. Aku bingung, kenapa suami ku jadi mesum lagi. Belum cukup tadi malam menggempurku dan pagi ini apakah dia ingin kembali bermain. Padahal asistennya sudah datang.

" Mas, kok malah ngamar lagi. Restu sudah datang. Mas juga sudah rapih pakaiannya. " kata ku pada suami.

" Kita main sekali lagi ya. Mas nggak tahan dari tadi lihat body kamu yang aduhay banget. Apalagi mas Bahagia karena mulai hari ini kamu nggak praktik lagi. Jadi kapan pun dimana pun mas minta jatah bebas. Seperti pagi ini. " ujarnya dengan santai.

" Tapi mas bukan berarti...," belum selesai aku bicara mas Adithya sudah mencium bibir ku dan mendorong ku ke tempat tidur.

" Nggak usah pakai kata tapi. Sekarang nikmati apa yang mas berikan. Kamu juga suka kan. Desahan dan jeritan kamu semalam hebat loh. Jangan pura-pura lupa. Apalagi goyang kamu, bikin milik mas nggak tahan. "

" Astaga mas ucapannya mesum banget. "

" Biarin sama istri sendiri. Sudah, jangan kebanyakan bicara. Berdoa dulu sebelum mulai ya yang. " ujarnya dan dia juga berdoa. Setelah itu kita melakukan kembali dengan rasa cinta dan bahagia.

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang