Satu minggu telah berlalu sejak insiden om Frans melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga pada tante Mila. Semua sudah mulai kembali normal. Tante Mila sekarang tinggal bersama Bunda sambil menunggu proses sidang perceraian dengan suami nya. Aku dan mas Adithya sudah kembali ke apartemen tadi malam.
Nadira juga terus membantu tante Mila untuk menangani trauma akibat pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga yang selama ini terjadi dengan memberikan terapi CBT (Cognitive Behavioral Therapy). Memang trauma itu sendiri nggak akan pernah hilang dan membekas seumur hidup. Tapi dengan terapi ini dapat mengurangi trauma itu sendiri seperti perasaan takut, cemas, stress atau depresi yang di alami oleh korban sehingga dapat kembali hidup normal.
Pagi ini aku dan mas Adithya masih rebahan di atas tempat tidur. Kami berdua masih sama-sama dalam keadaan tanpa berbusana. Semalam dia langsung meminta kembali hak nya yaitu kebutuhan biologis hingga kami sama-sama kelelahan. Kali ini aku dan mas Adithya sama-sama menikmati hingga mencapai klimaks bersama hingga beberapa kali.
Ilustrasi kamar Hanna dan mas Adithya di apartemen
Aku lihat jam sudah menunjukkan pukul setengah enam. Aku membangunkan suami ku untuk segera mandi karena kita harus segera sholat subuh.
" Mas, bangun. Ini sudah jam setengah enam. Kita belum sholat subuh. " kata ku sambil mengelus rambutnya dan sesekali aku cium kening nya.
Dengan perlahan dia membuka kedua matanya. Setelah itu dia memeluk ku dan mencium bibir ku. " Selamat pagi istri mas yang cantik. "
" Pagi juga mas. Kita mandi sekarang. "
" Mandi bersama saja. "
" Nggak mau. Nanti bukannya mandi junub malah yang ada main lagi. "
" Nggak kok yang. Lagian juga kita harus segera sholat subuh. "
" Bener ya, mas. Hanya mandi saja. "
"Nggak jadi deh. Lihat saja nanti. Mas masih mau merasakan milik mu menjepit milik mas. Desahan kamu, goyangan kamu bikin mas ingin merasakan kembali nikmatnya bercinta dengan kekasih halal nya mas. "
Aku langsung mencubit perutnya dengan pelan " Pagi-pagi otak nya sudah mesum. Pikirin sholat dulu. "
" Jangan menyangkal apa yang mas lakukan ke kamu semalam. Nggak inget kamu mencapai klimaks hingga lima kali. Belum lagi desahan dan jeritan kamu saat dimasukin milik mas ke dalam milik mu. Seksi dan bikin mas ketagihan jadinya. "
Raut wajah ku langsung berubah menjadi merah karena malu saat mas Adithya mengingatkan kembali kejadian tadi malam. " Terserah mas. Aku mau mandi duluan saja. "
Aku langsung bangkit dari tempat tidur dan mencari pakaian ku yang entah di lempar kemana oleh suami ku. Tapi tiba-tiba dia menggendong ku dari depan dan aku bisa merasakan kulit ku bersentuhan langsung dengan kulitnya. Jangan lupa kalau milikku merasakan bagian miliknya yang sudah tegang dan keras. Dapat ku pastikan akan terjadi pertempuran kembali di dalam nanti.
*****
Setelah menjalan kan ibadah sholat subuh, mas Adithya meminta ku untuk istirahat di atas tempat tidur. Aku lumayan capek dan rasanya ingin tiduran saja hari ini di kamar. Badan rasanya pada pegel-pegel. Semalam sudah melakukan dinas malam untuk membahagiakan suami, di tambah tadi pagi sebelum mandi main cepat dan sekarang aku mulai mengantuk.
Pintu kamar terbuka dan mas Adithya membawakan sarapan pagi di nampan kayu untuk ku dan dia. Lalu suami ku memberikan teh manis hangat kepada ku dan aku sangat menikmatinya. Sementara dia minum kopi hitam panas tanpa gula di samping ku. Makanan pagi yang sudah di siapkan oleh ibu Meta yaitu oatmeal dan buah-buahan seperti bluberry, pisang dan strawberry. Kami makan bersama atau lebih tepat nya aku yang menyuapi nya.
Selesai makan, mas Adithya membawa piring dan gelas kotornya ke dapur. Lalu dia kembali ke kamar dan duduk samping ku.
" Sayang. " panggil mas Adithya kepada ku.
" Kenapa mas? " tanya ku.
" Hari ini kan kita libur. " jawab nya.
" Terus kalau libur kenapa mas? " aku kembali bertanya.
" Kamu nggak mau jalan atau ke mall gitu. " mas Adithya menjawab.
" Nanti siang atau sore saja ya. Sekarang aku masih ngantuk. Badan juga pegel-pegel nih gara-gara kamu. "
Mas Adithya tertawa saat mendengar ucapan ku. " Sini mas pijitin biar pegel –pegel nya hilang. "
" Nggak usah. Nanti yang ada makin pegel badan ku semua. "
" Nggak dong sayang. Mas akan berikan pijatan yang paling nyaman dan buat kamu ketagihan pastinya. "
" Yang ada mas garap aku lagi seperti tadi. Aku nggak mau ya. "
" Pikiran kamu ke sana mulu. Mau nambah lagi? Mas masih kuat loh. "
" Nggak mau. Aku mau istirhat. " aku menolaknya dan kali ini aku sudah rebahan kembali di tempat tidur.
" Sudah minum vitamin belum? "
" Belum."
Beberapa hari yang lalu aku di temani sama mas Adithya untuk kontrol kembali apakah milik ku yang lecet sudah sembuh atau belum dan ternyata kata dokternya sudah sembuh. Mas Adithya seneng banget mendengarnya karena dia bisa kembali menyalurkan kebutuhan biologis nya kepada ku. Tapi dokter Septian memberikan tips untuk aku dan suami dalam melakukan hubungan yang aman dan nyaman. Mas Adithya juga meminta dokter Septian untuk memberikan resep vitamin kesuburan untuk kita berdua.
" Kenapa belum minum? Mas Ambilin vitamin nya terus kamu minum. "
" Iya. "
Mas Adithya mengambil vitamin dan botol aqua dari atas meja, lalu memberikannya pada ku untuk meminumnya. Selesai minum vitamin aku kembali tiduran. Mas Adithya naik ke atas tempat tidur sambil memeluk ku dari belakang. Lalu di cium tengkuk ku dan itu membuat aku geli. Belum lagi tangan nya sudah masuk ke dalam pakaian ku lalu dia pegang salah satu gunung kembar ku dan dia mainkan puncak nya hingga keluar lah desahan ku.
" Mas tangan iseng banget. Mentang-mentang aku lupa nggak pakai daleman nih. " kata ku pelan.
" Justru bagus kamu nggak usah pakai daleman. Jadi mas gampang mau pegang dan main kan milik kamu. Apalagi yang di bagian ini. Harus basah dulu biar kamu nggak kesakitan saat milik mas masuk kedalam. " katanya. Kali ini kedua tangan nya sudah bermain di bagian dan bawah milik ku.
Aku mau nolak tapi ini terasa nikmat sekali. Tapi badan rasanya udah pegal-pegal. Pusing kepala jadinya. Mas Adithya terus memberikan rangsangan di titik-titik yang paling sensitit milik ku dan akhirnya aku semakin kencang mendesah. Mas Adithya semakin senang melihat ku seperti ini. Lalu di balik kan tubuh ku yang miring menjadi telentang. Kemudian dia buka baju dan celana panjang ku ke sembarang tempat.
" Kamu sudah siap sayang? " tanya mas Adithya sambil membuka pakaian nya di hadapan ku.
" Nggak siap pun pasti kamu bikin siap. " jawab ku sekenanya.
" Pintar sekali istriku. Jangan lupa berdoa ya. " katanya sebelum memulai kembali aktivitas panas kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA
RomansBagaimana bila cinta pertama kamu hadir dan menyapa kembali? Itu lah yang sedang kualami saat ini. Pertemuan dengannya membuat ku kembali mengingat masa-masa di mana aku harus merasakan sakit karena cinta. Lebih dari lima Belas tahun aku mencintainy...