💕TUJUHPULUHDUA💕

241 15 0
                                    

Ini sudah hari ke empat aku berada di Bali dan sampai hari ini aku masih belum di izinkan oleh mas Adithya untuk keluar dari villa. Dia benar-benar membuktikan ucapannya kalau liburan ke Bali ini untuk honeymoon di kamar. Berbagai gaya di coba oleh kita berdua. Bahkan tempat nya pun bukan hanya lagi di kamar. Tapi mencoba mengeksplore berbagai tempat yang ada di villa. Seperti di meja makan, ruang tamu, ruang keluarga, kolam renang dan masih banyak lagi tempat yang di pakai untuk kegiatan panas kami

Seperti pagi ini. Aku yang sedang masak nasi goreng di dapur, tiba-tiba mas Adithya datang dan langsung memeluk ku dari belakang.

" Mas, lepasin dulu. Aku lagi masak. " kata ku pada suami.

Tapi bukannya melepas pelukannya, dia malah semakin menjadi. Apalagi kedua tangannya bermain di beberapa area sensitif ku. Aku berusaha untuk menahan desahan dan fokus ke masakan tapi gagal. Mas Adithya langsung mematikan kompornya dan memulai permainan panas dan cepat hingga kami sama-sama mendapatkan pelepasan bersama.

Rasanya lemas dan kedua kaki ku gemetar. Beruntung mas Adithya langsung menggendong ku menuju kamar, Setelah itu aku di baringkannya diatas tempat tidur. Aku pikir bisa istirahat dengan tenang tapi ternyata suami ku itu masih menginginkannya. Aku-benar di buat lelah oleh nya.

" Makasih sayang. Mas bahagia sekali. " katanya sambil mencium kening ku.

" Capek mas. Mana laper lagi. " ucap ku pelan.

Mas Adithya langsung bangun dan pergi ke kamar mandi. Sementara aku masih berbaring di tempat tidur. Setelah dari kamar mandi, dia keluar dari kamar. Aku nggak tahu dia mau kemana karena aku sudah malas untuk bertanya. Mau nolak tapi takut dosa. Mau marah tapi suami pinter banget meluluhkan hati istrinya. Terima nasib sajalah.

Suara pintu kamar terbuka dan ku lihat suami ku membawa nampan kayu yang berisikan dua piring makanan dan dua gelas susu putih. Dia simpan di atas kasur dan menyuruh ku untuk makan.

" Sayang, makan dulu. Aku tahu kamu pasti laper banget. " mas Adithya memberikan piringnya pada ku.

Dengan terpaksa aku bangun dan duduk sambil menerima piring yang ternyata berisi nasi goreng yang tadi ku masak. Aku sudah lapar sekali. Jadi aku langsung memakannya dengan lahap untuk memulihkan tenaga yang sudah terkuras oleh nya. Mas Adithya ini staminanya luar biasa. Soalnya selama hampir dua bulan menikah nggak pernah seganas ini di ranjang. Empat hari ini aku benar-benar kurang istirahat.

Nggak sampai sepuluh menit, nasi gorengnya telah habis ku makan. Begitupun dengan mas Adithya. Kita berdua benar-benar kelaparan. Selesai makan, aku mengambil gelas dari nampan yang berisikan susu murni dan ketika di minum rasanya segar sekali. Rasa susu nya berbeda seperti yang pada kemasan uht. Mungkin ini susu nya langsung dari peternakan sehingga dari rasa sangat berbeda.

" Alhamdulillah masih bisa makan dan minum. " aku mengucapkan rasa syukur.

" Enak nggak nasi gorengnya? " tanya mas Adithya.

" Enaklah. Aku yang masak. " jawab ku.

" Iya ya. Kamu yang masak. Pasti enak lah. " ujarnya sambil tersenyum.

Lalu aku turun dari tempat tidur tanpa menggunakan pakaian sehelai pun." Aku mau ke kamar mandi. Jangan masuk. "

" Nggak janji ya sayang. "

Aku langsung memasang ekspresi marah pada suami ku. " Aku mau berendam di bathtub. Jadi jangan ganggu aku mas. Ini badan ku pada pegel-pegel. "

" Mas juga pengen mandi di bathtub. Bareng saja deh. "

" Nggak ada ya. Aku tahu ada niat terselubung kalau kamu ikut berendam. "

Mas Adithya tertawa saat aku bicara seperti itu. Memang nggak bisa di pungkiri, dia kalau ikut mandi bareng aku pasti ujung-ujungnya ada embel main satu ronde. Padahal bukan satu ronde tapi bisa beberapa ronde. Suami ku ini memang luar biasa. Umur boleh lebih tua, tapi tenaga kuat. Nggak kalah sama yang masih muda.

Aku langsung masuk ke kamar mandi dan menguncinya. Lalu aku menyalakan keran air agar bath tub nya terisi. Sambil menunggu, aku mandi jubub di shower. Selesai mandi aku langsung masuk ke dalam bathtub yang sudah setengah terisi air hangat. Rasanya nyaman sekali. Hingga aku hampir ketiduran. Beruntung mas Adithya mengetuk pintu kamar mandi hingga beberapa kali dan mengingatkan untuk jangan terlalu lama berendam.

" Lama banget mandinya yang? " tanya suami ku yang berbaring di atas tempat tidur.

" Baguslah. Biar wangi dan bersih. Aku berendam juga biar hilang pegal-pegalnya. " jawab ku santai.

Saat aku sedang memakai pakaian dalam, mas Adithya bangun dari tempat tidurnya dan lansung memeluk ku lagi.

" Kamu wangi banget, yang. " katanya sambil mencium pundak ku lalu berlanjut ke leher ku.

" Minggir mas. Aku mau pakai baju. " ujar ku pada nya.

" Nggak usah pakai baju sayang. Nanti juga mas buka lagi. "

" Mas jangan mulai deh. Aku mau istirahat. Capek banget. "

" Nggak usah pakai baju makanya. Yuk kita istirahat sebentar sebelum makan siang. "

" Tapi jangan macam-macam ya mas. "

" Mas cuma satu macam sama kamu. Bikin kamu merem merek dan mendesah keras sambil panggil mas. Itu saja. "

" Mulutnya mas. Mesum banget. "

Aku langsung rebahan di atas tempat tidur. Begitupun dengan mas Adithya. Dia memeluk ku dari belakang. Akhirnya aku bisa istirahat juga. Lumayan kan tiga sampai empat jam bisa tidur.

" Yang, kamu sudah minum vitamin? " tanya nya.

" Belum. Nanti saja mas. Aku mau istirahat. " jawab ku dengan malas.

" Nggak bisa. Kamu harus minum vitamin nya dulu. " Mas Adithya membuka laci meja nakas dan mengambil vitamin nya.

" Mas aku mau istirahat bisa nggak? kan bisa minum vitaminnya nanti. " protes ku.

" Bangun dulu. Ayo minum vitamin nya. " paksa suami ku.

Dengan perasaan kesal aku bangun dan mengambil vitaminnya dari suami ku. Lalu segera aku meminumnya. Sumpah perkara vitamin saja ribet banget. Kan bisa nanti setelah makan siang aku meminumnya. Ini mata sudah sepet banget minta istirahat. Dia nggak berpikir apa kalau istrinya selama liburan benar-benar di buat kelelahan.

" Sudah ya. Jangan ganggu aku istirahat. "

" Iya. Kita bobo lagi. Maafin mas ya cantik. "

" Tidur mas. Itu tangan jangan iseng. " aku mengingatkannya.

" Nggak janji kalau itu. " ujarnya sambil tersenyum melihat ku.

" Kalau begitu aku pindah kamar saja ya. " aku mengancamnya. Tangannya aktif sekali menyentuh area-area sensitif ku.

" Jangan. Ya sudah kita istirahat. Love you. "

" Love you too. "

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang