💕DUAPULUHTUJUH💕

334 31 0
                                    

Ilustrasi kolam renang hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi kolam renang hotel

" Sudah berulang kali aku minta sama kamu untuk menjauhi Hanna. Kenapa kamu masih saja hadir di kehidupan istri aku. " kata mas Adithya berusaha menahan emosinya.

" Takdirlah yang mempertemukan aku dengan nya. Terima saja kalau Hanna adalah jodoh ku, bukan jodoh kamu. " ucap Rafi lalu berdiri dan mendekati mas Adithya.

" Tapi kenyataanya Hanna menikah sama aku bukan kamu. Jadi kalian memang nggak berjodoh. "

" Kata siapa? Seandainya kamu nggak memaksa Hanna untuk memajukan akad nikah nya, dia pasti memilih aku. Pria yang sudah lama dia cintai. Bukan kamu. "

Mas Adithya sudah siap untuk memukul Rafi, tapi aku menahannya. " Mas, sudah cukup. Lebih baik kita kembali ke kamar. "

" Kamu takut kalau aku pukul pria yang kamu cintai. " nada suara mas Adithya mulai meninggi.

" Bukan begitu mas. Kamu salah paham. Apa kamu nggak lihat kalau kita sekarang jadi bahan tontonan di sini. Aku malu mas. "

" Malu? Saat berpelukkan dengan Rafi apa nggak malu? Dimana marwah kamu sebagai seorang istri? Apa pantas seorang istri berduaan dengan pria bukan mahram nya? " tanya mas Adithya dengan nada tinggi.

" Kita selesaikan di kamar ya. Jangan di sini. " aku berusaha menahan emosi ku.

" Jawab saja Hanna. Apa kamu nggak malu berpelukkan bersama pria yang bukan mahram nya di pinggir kolam renang. "

Kedua tangan ku di pegang erat oleh suami ku. Rasanya sakit sekali. Rafi yang melihat ku meringis kesakitan langsung meminta mas Adithya untuk melepaskan tangan ku.

" Lepasin tangan Hanna. Kamu menyakiti nya. " ujar Rafi pada suami ku.

" Diam. Ini urusan aku sama Hanna. Aku ini suaminya. Kamu bukan siapa-siapa istriku. "

" Mas, Tangan aku sakit. Tolong lepasin. " aku merintih kesakitan. Ku lihat kedua pergelangan ku merah sekali.

Melihat aku kesakitan, akhirnya mas Adithya melepaskan tangan ku. Lalu aku memeluknya dan memintanya untuk kembali ke kamar hotel. Tapi dia melepaskan pelukkan ku dengan kasar hingga aku kehilangan keseimbangan. Aku terjatuh ke dalam kolam renang. Rafi dan Restu sudah siap untuk membantu ku tapi aku menolaknya.

Aku mencari tangga kolam untuk naik ke atas. Setelah itu aku menghampiri suami ku dengan pincang. Sepertinya kaki kanan ku terkilir. Tapi aku masih mampu berjalan. Aku nggak mau di anggap lemah. Aku menatap suami ku yang masih diam. Sudah cukup kesabaran ku. Aku butuh sendiri untuk menenangkan diri.

" Bukan keinginan aku untuk bertemu dengan Rafi. Aku sudah berusaha untuk melepaskan pelukkan dari Rafi, tapi dia terlalu erat memelukku. Aku minta maaf. Maaf kalau istri mu ini melukai harga diri mu. " ucap ku sambil menghapus air mata.

Setelah itu aku mengambil cardigan milik ku dari atas kursi dan memakainya. Aku meninggalkan mas Adithya bersama Rafi dan Restu. Lalu aku masuk kedalam hotel menuju kamar. Aku bersikap masa bodoh ketika ada beberapa tamu hotel yang menatap ku dengan tatapan sinis. Jujur aku malu banget. Tapi aku terus melangkah menuju lift.

HANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang