Hari ini aku merasa lelah karena jadwal praktik yang cukup padat. Ada enam pasien yang melakukan konseling. Cukup menguras tenaga dan pikiran. Belum lagi tadi setelah selesai praktik, aku dapat telepon dari mas Adithya untuk menjemputnya di rumah sakit karena hari ini dia nggak bawa mobil.
Ilustrasi meja kerja Hanna
Kulirik I Watch di tangan kiri ku, ternyata sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Aku membereskan meja praktik ku yang di penuhi dengan tumpukkan kertas, beberapa map yang isinya tentu saja hasil konseling hari dan laptop MacBook Air. Selesai membereskan meja, aku mengambil tas kerja dari dalam lemari. Sebelum aku meninggalkan ruangan praktik, aku mengambil Iphone ku dari dalam tas untuk mengirim pesan ke mas Adit lewat aplikasi WhatsApp.
To: Mas Adit
Assalamu'alaikum.
Mas, aku menuju ke rumah sakit. Mas siap-siap dari sekarang ya dan tunggu di lobby. Kalau udah sampai nanti aku telepon.
Send
Setelah mengirim pesan ke mas Adit, aku bersiap diri keluar dari ruang praktik menuju meja kerja Mira untuk mengembalikan hasil konseling pasien hari ini. Nggak lupa aku mematikan AC dan lampu ruangan. Sebenarnya tanpa harus aku matikan juga nanti ada office boy yang merapihkan dan mematikan nya. Tapi buat aku pribadi bukan masalah siapa yang mematikan tapi lebih kepada kesadaran diri untuk menghemat listrik.
" Mir, ini hasil konseling hari ini. Jangan lupa kamu ketik dan print hasil konselingnya. "
" Baik mbak Hanna."
" Kalau begitu saya duluan ya. "
" Hati-hati mbak bawa kendaraannya."
" Kamu juga. Selamat malam, Mira. "
Aku jalan keluar menuju parkiran mobil. Lalu mengambil kunci remot mobil dari dalam saku tas dan memencet tombol yang bergambar kunci gembok terbuka. Setelah itu aku masuk ke dalam mobil dan menyimpan tas di jok mobil depan sebelah kiri. Sebelum aku mengendarai mobil, aku berdo'a terlebih dahulu. Selesai berdo'a barulah aku menstater mobil.
*****
Perjalanan dari klinik menuju rumah sakit lumayan cukup jauh. Butuh waktu satu setengah jam untuk aku sampai di sana. Untungnya setelah sampai di halaman depan rumah sakit, mas Adithya sudah keluar dari ruang praktiknya. Aku membunyikan klakson mobilku beberapa kali dan dia yang melihat mobil ku segera berpamitan pada satpam jaga tersebut.
Mas Adithya membuka pintu mobil pengemudi dan meminta ku untuk pindah posisi karena dia yang akan menyetir mobil milikku. Setelah berganti posisi, mobil meluncur dengan mulus dan lancar. Awalnya aku berpikir akan pulang tapi ternyata mas Adithya meminta ku menemaninya ke sebuah restoran di kawasan kemang untuk bertemu dengan rekan kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA
RomanceBagaimana bila cinta pertama kamu hadir dan menyapa kembali? Itu lah yang sedang kualami saat ini. Pertemuan dengannya membuat ku kembali mengingat masa-masa di mana aku harus merasakan sakit karena cinta. Lebih dari lima Belas tahun aku mencintainy...