49. RelationShip (2)

14 5 0
                                    

"Tapi aku enggak tahu hubungan pacaran itu harus gimana?"

Kedua pemuda itu harus kembali membulatkan mata. Seharusnya mereka ingat jika yang tengah mengalami krisis hubungan itu ialah Tetto, pria tertutup yang lebih tertutup dari manusia goa sekalipun. Bukan tanpa alasan, contoh konkretnya kalimat yang barusan dikatakan, pemuda itu bahkan tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam sebuah hubungan sepasang kekasih. Awalnya Aji dan Dendi memaklumi karena mereka tahu mungkin ini kali pertama untuk Tetto memiliki seorang kekasih, tapi yang tak keduanya habis pikir ialah alasan pemuda itu yang menanyakan pertanyaan tersebut secara gamblang. Tetto seharusnya bisa tahu dari drama televisi atau cerita novel roman yang mana mungkin cocok dengan kepribadian Tetto yang suka berkunjung ke perpustakaan dan membaca buku.

"Untuk itulah gue ada di sini. Dendi yang sudah berpengalaman ini akan berbaik hati memberi tahu kalian para kaum jomblo."

Tetto dan Aji yang mendengar hal tersebut hanya menggelengkan kepala dramatis, karena ini yang paling mereka hindari dari seorang Dendi, yaitu sikap narsis dan menyombongkan diri akan pengalaman berpacaran hingga memiliki jejeran mantan. Mungkin tidak masalah jika yang dipamerkan prestasi atau pencapaian yang membanggakan, namun yang pemuda itu sombongkan di sini tidak lain ialah rekor mantannya yang sepanjang jalur rel kereta.

"Kamu mantan seabrek buat apa, Den? Ndak macem-macem, kan?" tanya Aji dengan mata memicing.

"Hus.. Sembarangan lo. Gini-gini gue masih punya iman."

"Terus itu pacar-pacarmu mau di kemanakan. Orang lain punya pacar satu, kamu punya pacar satu lusin."

"Gue belum ketemu yang cocok aja. Hati ini belum berdebar keras buat seseorang." Dendi memberi penjelasan yang sejujurnya terus diulang-ulang hingga dua temannya hanya menatap bosan.

"Itu namanya kamu mau kena serangan jantung." cibir Tetto.

"Udahlah, sini pada mendekat. Mau di kasih tahu enggak gimana itu orang pacaran pada umumnya?"

Seperti yang diinstruksikan oleh Dendi, sekalipun mereka tahu sosok seorang Dendi terkenal sableng. Tak ayal Tetto juga Aji akhirnya ikut mendekat membentuk lingkaran.

"Begini. Jadi hal yang biasa dilakukan orang pacaran itu. Pertama, pegang tangan cewek elo, hal itu secara gak langsung sebagai tanda status kalian sebagai pasangan."

Berpegangan tangan, hal simpel namun entah kenapa membayangkannya saja dalam pikiran seolah tidak akan mudah untuk direalisasikan, ditambah lagi Tetto baru tahu berpegangan tangan juga sebagai pertanda mempublikasikan status sebuah hubungan yang dimiliki seseorang. Mirisnya ia belum pernah melakukan itu bersama gadis yang kini sudah menjadi pacarnya. Apa itu artinya status mereka memang tidak pernah ada.

"Terus tahap selanjutnya, biasanya akan ada panggilan khusus satu sama lain."

"Lah, itu mah trik kamu supaya ndak digampar pas salah panggil nama pacar." cibir Aji.

"Aji Nomoto gue serius, ya!"

"Iya, aku ndak bakal potong lagi."

"Oke lanjut, dan ini yang paling penting..." pemuda itu diam sejenak melirik wajah tiap temannya untuk mengetahui keantusiasan yang dipancarkan. "Kissing."

DANGEROUS WOMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang