Pagi hari dimulai dengan menjalankan aktivitas rutin seperti biasanya, yaitu sarapan pagi bersama. Anna memeluk dan mencium pipi anak-anaknya sebelum berangkat. Mereka pun berangkat kerja dengan mobil masing-masing.
Tidak sengaja di jalan ia melihat sebuah baliho besar. Dimana berisi promosi dari sebuah penthouse yang baru saja selesai dibangun. Bentuk gedung yang terdapat dalam gambar pun termasuk elegan dan mewah.
Helena yang mulanya ingin lanjut menuju kantor. Ia melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul delapan pagi. Masih ada waktu satu jam sebelum telat masuk kantor.
Ia memutar balik mobilnya menuju lokasi penthouse yang tertera dalam gambar. Dengan menambah kecepatan mobilnya antisipasi akan terjadi macet. Sehingga bisa menghindari macet jalan ibu kota ini dan masuk kantor tepat waktu.
Argen merasa bingung dengan mobil Helena yang putar balik. Sekaligus heran yang biasanya langsung menuju kantor. Karena sifatnya yang juga disiplin. Namun, hari ini Helena entah pergi kemana dahulu. Argen tidak ingin ambil pusing. Ia langsung saja menuju ke kantor.
☘️🌹☘️
Lobby dan parkiran gedung yang sangat luas memberikan kesan mewah gedung penthouse ini. Helena memarkirkan mobilnya dekat dengan lobby.
Helena berjalan menuju bagian marketing gallery dari penthouse itu. Saat masuk ke dalam ia disambut hangat oleh staf marketing yang sudah siap menerima tamu atau calon pembeli penthouse mereka.
"Selamat datang di Orion Oscar Penthouse. Ada yang-" Sapa staf disana. Namun, di sela oleh Helena lebih dulu.
"Maaf, tolong kirimkan tipe penthouse yang ada di Orion ke email saya. Saya ada urusan, terima kasih." Helena hanya memberikan kartu namanya saja yang tertera email miliknya.
Helena pun keluar kembali dan masuk ke dalam mobilnya. Menancapkan gas untuk segera menuju kantor.
Staf marketing yang menerima kartu nama Helena terdiam mematung sembari melihat isi kartu nama itu. Seseorang menepuk bahu staff itu. Staf itu pun tersadar kembali.
"Berikan pelayanan yang terbaik untuk Nona muda Arthajaya." Ucapnya.
Staf itu menoleh menatap kepala bagian marketing disana.
"Nona muda Arthajaya?" Staff marketing itu sedikit terkejut. Karena selama ini belum pernah melihat bagaimana wajah keluarga Arthajaya di media manapun.
Karena Staf itu hanya tahu penyandang nama Arthajaya sudah pasti berasal dari keluarga kaya Arthajaya yang memiliki perusahaan Arthajaya Group. Dimana sudah pasti akan mustahil mereka bisa menawarkan penthouse baru ini kepada Arthajaya Group apalagi bekerja sama dalam hal properti.
Selama ini tidak pernah terpublikasi secara resmi wajah keluarga inti dari pemilik perusahaan Arthajaya Group. Sehingga sangat mengejutkan sekali jika dapat bertemu.
Namun, tak disangka. Salah satu dari mereka datang dengan sendirinya. Walaupun belum pasti akan membeli atau sedang survey saja.
"Iya, dia anak kedua dari Ryann Arthajaya. Tawarkan dia dua tipe terbaik dari Penthouse yang masih tersedia. Jangan lupa naikkan harga dua kali lipat dari harga awal." Kepala bagian Marketing menepuk bahu staf yang akan menjadikan Helena sebagai customer nya. Mempercayakan staf itu untuk menarik Helena untuk membeli penthouse mereka.
"Kenapa, pak?" Tanya staf itu yang heran dengan kenaikan harga.
"Arthajaya memiliki harta dan kekuasaan yang melimpah. Sudah pasti mereka akan melihat dari segi harga. Dimana harga mahal sudah pasti barang pun berkualitas tinggi. Percaya dengan saya, dia pasti akan langsung tertarik dan membeli penthouse Orion Oscar ini.
"Bukankah kita akan dibilang membohongi pihak yang membeli nantinya?"
"Tidak, Leo. Malah kita sebagai marketing diuntungkan. Kamu mau dapat bonus kan? Kalau mau lakukan saja apa yang sudah saya katakan tadi." Tawar kepala bagian Marketing itu kepada Leo.
Leo tampak bimbang. "Baik, pak. Akan saya lakukan." Leo pun mengikuti perintah kepala bagiannya.
"Saya tunggu kabar baiknya." Kepala bagian Marketing itu pun pergi meninggalkan Leo.
Bersambung.
Hai,hai! 👋
Terima kasih yang sudah baca karya ku💛
Semoga kalian terhibur dan tetap bahagia yaa💜
Jaga kesehatan dan terus semangat oke!💞
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 👍
See u on the next episode 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Four Heirs of Arthajaya
Romance"Kak Hansel saja yang jadi pewaris Arthajaya. Kakak pilihan tepat dari segala faktor." - Argen Arsetya Arthajaya "Kak Hansel jadi pewaris tunggal saja. Aku skip, kapan-kapan saja lagi mau jadi tukang roti." - Arazella Ansalma Arthajaya "Sorry, tidak...