Malam hari ini akan menjadi hari pertama makan malam bersama setelah Helena memutuskan untuk tinggal sendiri di Penthouse miliknya. Mereka semua sudah berkumpul bersama. Ada Anna, Ryann juga keempat anak mereka.
Khusus malam ini Anna sudah menginstruksikan kepada bagian dapur untuk membuat makanan favorit semua anaknya. Mulai dari ayam goreng mentega yang menjadi favorit makanan Argen, sup brokoli krim kentang kesukaan Helena, kentang keju brokoli makanan favorit Hansel dan terakhir Azel yang sangat menyukai roti.
Roti sudah menjadi makanan yang paling harus Azel makan setiap harinya. Dengan banyak macamnya yang Azel paling suka ialah Croissant coklat. Anna pun menyiapkan itu khusus untuk Azel. Semua makanan itu sudah disajikan di meja makan.
Di sela-sela mereka makan. Ryann membuka suara.
"Bagaimana dengan proses produksi skincarenya, Helen?" Ryann bertanya untuk memastikan kondisi anaknya baik-baik saja.
"Semua berjalan lancar."
"Perizinan sudah diajukan? Kamu harus berhati-hati karena skincare tidak semua cocok dengan kulit orang lain. Kamu bisa saja dapat masalah karena bisnis kamu sendiri."
"Satu tahap lagi selesai, perizinan akan diajukan."
"Baiklah, daddy percaya kamu bisa."
Ryann beralih menatap Hansel. Sejujurnya ia cukup malas untuk berbicara dengan anaknya yang satu ini. Tapi, kapan lagi akan ada waktu untuk keluarga lengkap berkumpul.
"Hansel, bagaimana hubunganmu dengan Elle?"
"Tidak ada hubungan." Jawab Hansel dengan santainya.
"Lalu, bagaimana dengan pernikahan kalian? Bukankah tanggal sudah ditentukan?" Timpal Anna.
"Tidak tahu."
"Memangnya Kak Hansel punya pacar, mom?" Tanya Azel penasaran. Melihat ibu dan kakaknya bergantian menunggu jawaban.
"Kakak kalian itu sudah dijodohkan dengan anak teman daddy. Karena ada alasan dibalik itu, bukan atas kemauan mommy dan daddy semata."
Azel mengangguk paham. Helena juga masa bodoh dengan pemberitahuan baru yang baru saja dikatakan oleh sang ibu. Hanya menyimak saja. Sedangkan, Argen sudah berwajah pucat pasi.
"Mom, kalau Kak Hansel dijodohkan, aku tidak akan jodohkan juga kan?" Tanya Argen dengan perasaan campur aduk.
Karena Argen tidak ingin dijodohkan. Tentunya ingin menemukan jodohnya sendiri sebagai pendamping hidupnya.
Selain itu juga Argen masih ingin menikmati hidupnya seorang diri tanpa hal tambahan yang jadi salah satu tanggung jawabnya.
Anna tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Mommy kan sudah bilang tadi, karena ada faktor saja. Bukan keinginan mommy dan daddy." Jelas Anna. "Tapi, kalau kamu mau dijodohkan nanti akan mommy carikan yang cocok untuk kamu."
"Oh, tentu tidak, mom. Thank you!" Tolaknya langsung.
Setelah selesai makan malam. Mereka semua kembali pada aktivitas malam hari mereka masing-masing. Kecuali Helena karena tidak setiap hari bertemu dengan anaknya yang satu ini. Ryann dan Anna ingin berbicara dengan Helena di ruang kerja Ryann.
Dalam ruangan banyak yang mereka bicarakan. Seperti perkembangan usaha Helena khususnya di bidang skincare. Juga, kehidupannya bagaimana apakah aman-aman saja. Atau lagi ada masalah yang dihadapi.
Sebagai orang tua pastinya memiliki rasa khawatir. Tetapi, kalau sudah menjadi keinginan dan keputusan sang anak, orang tua akan mendukung.
"Kamu yakin tidak ingin menginap untuk malam ini?" Ryann menatap Helena serius. Karena memang waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam.
"Aku ingin langsung pulang saja. Terimakasih untuk malam ini." Helena berpelukan dengan kedua orang tuanya. Lalu, melenggang pergi keluar dari ruang kerja Ryann.
"Anak-anak kita sudah besar ya, semuanya memiliki sifat yang sangat huh..., melelahkan jiwa." Ungkap Anna yang semakin merasa satu persatu anak-anaknya akan mulai hidup mandiri.
Anna menoleh menatap Ryann yang tak menanggapi perkataannya. "Sayang..." Anna menyenggol lengan suaminya.
Ryann menoleh menatap istrinya. "Hansel bisa kita rubah tidak ya?"
"Hah?" Anna mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan tidak jelas keluar dari mulut suaminya.
Bersambung.
Hai,hai! 👋
Terima kasih yang sudah baca karya ku💛
Semoga kalian terhibur dan tetap bahagia yaa💜
Jaga kesehatan dan terus semangat oke!💞
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 👍
See u on the next episode 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Four Heirs of Arthajaya
Romance"Kak Hansel saja yang jadi pewaris Arthajaya. Kakak pilihan tepat dari segala faktor." - Argen Arsetya Arthajaya "Kak Hansel jadi pewaris tunggal saja. Aku skip, kapan-kapan saja lagi mau jadi tukang roti." - Arazella Ansalma Arthajaya "Sorry, tidak...