☘️Bab 51 - Bertemu Calon Pendonor

2.2K 126 1
                                    

Ryann yang termasuk lama dirawat di rumah sakit karena sempat drop lagi kondisinya. Akhirnya sudah mulai membaik dan sudah bisa beraktivitas lagi di rumah.

Hanya saja tetap dalam pemantauan dokter dan istrinya. Karena khawatirnya Ryann bisa saja drop lagi dikemudian hari.

Setelah pencarian berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Akhirnya, harapan keluarga terkabulkan dengan adanya satu orang yang bersedia untuk menjadi pendonor hati. Setelah segala rintangan tentang pendonor karena banyak yang tidak bersedia juga tidak cocok.

Nanti malam Hansel akan bertemu dengan calon pendonor itu untuk membahas mengenai keuntungan yang didapatkan setelah mendonorkan hatinya kepada ayahnya.

Sudah pasti Hansel akan memberikan imbalan kepada yang bersedia menjadi penyelamat ayahnya. Karena sudah seharusnya seperti itu. Saling menguntungkan satu sama lain. Tidak merugikan satu pihak.

☘️🌹☘️

Pukul tujuh malam Hansel baru sampai di sebuah restoran yang menjadi tempat bertemunya Hansel dengan calon pendonor.

Hansel sudah memesan tempat VIP agar pembicaraan mereka lebih aman dan terjaga privasinya. Ia khawatir calon pendonornya nanti tidak nyaman jika mereka bertemu di tempat yang ramai pengunjung.

Ia datang bersama sekretarisnya. Sekretaris Hansel yang mengatur semuanya. Jadi, Hansel tinggal mengikuti arahannya saja.

"Maaf saya telat, sudah lama?" Hansel memang telat lima belas menit dari waktu yang seharusnya. Hansel juga cukup terkejut kalau ternyata pendonornya itu ialah seorang wanita.

"Oh, tidak apa-apa tuan. Saya juga baru sampai." Jawabnya.

"Siapa namamu?" Tanya Hansel menatap calon pendonor yang terlihat tenang sekali dihadapannya.

"Nama saya Selina Widya Chandra, tuan."

"Berapa usiamu?"

"Usia saya dua puluh satu tahun."

"Mengapa kamu ingin mendonorkan hati kamu untuk ayah saya?"

"Menurut saya, menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongan sesuatu perbuatan terpuji."

Hansel menatapnya lekat. "Berapa yang kamu inginkan?"

"Dua ratus lima puluh juta."

Hansel tersenyum samar. Sudah ditebak meskipun jawaban alasan Selina terkesan mulia. Pastinya dibalik jawaban itu ada pengorbanan yang harus dibayar.

"Dua miliar?" Tawar Hansel karena berdasarkan pada umumnya.

"Tidak, tuan. Saya hanya ingin dua ratus lima puluh juta."

Hansel tidak menyangka Selina akan meminta harga yang sangat rendah.

"Kenapa?" Hansel heran.

"Saya hanya butuh uang untuk membayar hutang saja."

"Berapa total hutang yang kamu miliki?"

"Dua ratus lima puluh juta."

"Tidak ingin lebih dari itu?"

"Tidak, tuan. Terima kasih."

Hansel tidak menawar lagi. Mereka pun akhirnya makan malam bersama untuk menutup pertemuan mereka malam ini.

Sekaligus menentukan hari yang tepat untuk melakukan donor hati tersebut. Tentunya Hansel perlu konsultasi juga dengan dr. Fandy selaku dokter yang bertanggung jawab atas Ryann.

☘️🌹☘️

Keesokan harinya Hansel langsung bertemu dengan dr. Fandy. Membahas perihal donor hati yang akan dilakukan untuk ayahnya.

"Dok, sekretaris saya sudah menyerahkan data calon pendonor kepada anda, bukan?" Hansel memastikan karena sekretarisnya yang membantu untuk pengurusan pengajuannya ke rumah sakit.

"Iya, benar. Saya juga sudah menerimanya. Untuk melakukan transplantasi hati, saya mengatur jadwal di lusa. Jadi, pastikan kondisi Tuan Ryann baik-baik saja dan siap untuk melakukan operasi besar." Jelasnya.

"Baik, saya paham."

"Baiklah, tolong jaga asupan Tuan Ryann. Karena itu mempengaruhi kesehatan tubuhnya. Perbanyak buah dan sayur."

"Baik. Tapi, apa berakibat fatal bagi pendonor hati? Tidak membuat orang itu meninggal kan?" Hansel mencoba menanyakan hal yang semalam mengganggu pikirannya.

dr. Fandy tersenyum. "Tentu tidak, tuan. Organ hati sendiri itu bisa tumbuh kembali. Kecuali ada reaksi penolakan organ transplan bagi penerima donor."

"Berapa lama hati tumbuh?"

"Dalam hitungan bulan, organ hati dapat tumbuh."

"Baiklah. Saya permisi."

"Silahkan, tuan."

Hansel pun keluar dari ruangan dr. Fandy. Ia langsung pulang ke rumah. Karena ia harus segera memberitahukan hal tersebut kepada ayah dan juga Ibunya untuk mempersiapkan diri.

Bersambung.

Hai,hai! 👋

Terima kasih yang sudah baca karya ku💛

Semoga kalian terhibur dan tetap bahagia yaa💜

Jaga kesehatan dan terus semangat oke!💞

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 👍

See u on the next episode 👋

________________________________

Note :

Untuk para pembaca setia ku, terima kasih yang sudah setia menunggu...💕

Mohon maaf ya aku baru bisa update lagi. Karena aku baru aja selesai ujian sertifikasi, jadi baru bisa update lagi...🌟

Minggu depan aku pun masih ada ujian, semoga dengan aku update hari ini bisa menghibur kalian yang sudah menjalani hari-hari kalian yang penuh rintangan ya...✨

Tetap semangat, jaga kesehatan ya semua...🤗

Thank you,
Amanda💕


The Four Heirs of ArthajayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang