☘️Bab 46 - Rhesus Positif

2.3K 117 2
                                    


dr. Fandy menghela nafasnya sejenak. Memang keluarga ahli bisnis kalau sudah masuk ke rumah sakit hanya tahu bagaimana cara bangun dan mendapatkan keuntungan dari menyerahkan hak pengelolaan rumah sakit kepada manajemen per bagiannya.

Tidak dengan isi dari ilmu kedokteran yang ada di rumah sakitnya itu sendiri. Hanya Ryann sendiri yang pernah menjadi dokter meskipun sudah berhenti.

"Untuk organ hati yang siap didonorkan rumah sakit ini tidak memilikinya, tuan. Karena golongan darah Tuan Ryann sendiri termasuk golongan darah yang sulit didapatkan. Untuk menemukan pendonor yang cocok." Jelasnya.

"Bukankah golongan darah ayah saya Rhesus negatif? Bukankah A-?" Ryann mencoba mengingat-ingat tentang ayahnya yang pernah ia tahu.

"Maaf tuan, golongan darah Tuan Ryann adalah A dengan rhesus positif." Ucapnya.

"Apa rumah sakit ini tidak bisa mencarinya?"

"Kami pihak rumah sakit dapat membantu untuk mencarikan pendonor yang tepat dengan memasukkan nama Tuan Ryann pada jurnal penerima pendonor organ. Tapi, agar lebih cepat dalam mendapatkan donor hati, kami mengharapkan bantuan tuan muda."

"Baiklah, kami keluarga akan turun tangan."

"Terima kasih, tuan muda. Saya tekankan untuk menemukan pendonor hati dengan golongan darah A+ dalam kondisi sehat."

"Saya mengerti."

"Sekali lagi, tuan muda. Mohon untuk tidak melibatkan Nyonya Anna dalam melakukan pencarian pendonor hati. Karena bisa saja Nyonya tambah tertekan dan membuat kondisinya drop." dr. Fandy mengingatkan.

"Baiklah, saya mengerti."

Setelah pembicaraan penting yang ada. Hansel pun keluar dari ruangan dr. Fandy. Ia langsung menyusul ke ruang VIP untuk menemui Azel dan ibunya disana.

☘️🌹☘️

Hansel mencoba menemui Helena yang sedang berbincang dengan ayahnya di ruang perawatan intensif VIP. Atensi mereka berdua pun teralihkan dengan Hansel yang masuk ke dalam ruangan.

"Helen, aku mau bicara." Ucap Hansel.

"Penting?" Helen menaikkan alisnya.

"Menurutmu?" Hansel membalikkannya kembali tanpa menjawab.

"Dad, aku keluar sebentar ya. Ikut Kak Hansel sebentar." Ucap Helen kepada Ryann.

Ryann mengangguk dan beralih menatap Hansel. "Dimana mommy?"

"Di kamar sedang istirahat."

"Oh, ya sudah. Biarkan dia istirahat."

"Hm."

Hansel dan Helena pun keluar dari ruangan Ryann dirawat. Hansel membawa Helena ke bagian taman rumah sakit. Dimana banyak pasien yang tengah menghirup udara segar dan bersantai dengan ditemani oleh susternya.

Mereka duduk di salah satu kursi taman disana. Hansel menatap Helena serius.

"Lupakan semua yang kamu tahu tentang masa lalu." Ucap Hansel.

"Masa lalu?" Helen mengerutkan keningnya.

"Lupakan bagaimana Azel bisa masuk ke dalam keluarga kita." Jelasnya.

"Cih! Kakak yakin?"

"Jangan mencoba untuk merusak kehangatan keluarga." Peringatannya.

"Kenapa? Berarti kakak membiarkan orang itu membunuh daddy?"

"Kamu terlalu berlebihan, Helen."

"Memangnya kenapa? Sejak kecil aku tidak suka dengan dia. Tapi, aku selalu diam dan mengalah. Karena apa?! Mommy jadi lebih perhatian kepada anak itu dibandingkan aku, anak kandungnya sendiri!" Ungkap Helen dengan pipi memerah dan mata berkaca-kaca penuh kebencian.

"Azel, anak itu punya nama. Adik kita." Tegas Hansel.

"Aku tidak peduli itu."

"Ingat ini, kondisi daddy semakin parah. Kalau kamu ingin merusak keluarga kita sampai pecah, silahkan. Berarti kamu ingin daddy pergi dengan melihat keluarganya yang hancur." Ucap Hansel dengan penuh penegasan dan pergi meninggalkan Helen seorang diri.

Hansel ingin Helena bisa berpikir luas dan menahan dirinya. Karena bisa saja dengan Helena yang tidak bisa menahan ego nya dapat membuat keluarga yang mulanya hangat dan akur menjadi pecah hanya karena rasa benci dan lainnya.

Apalagi disaat kondisi ayah mereka sedang tidak baik-baik saja. Pastinya dengan kondisi seperti ini baiknya memberikan suasana yang hangat dan saling memberi support agar cepat kembali pulih. Bukanlah memberikan masalah baru.

Bersambung.

Hai,hai! 👋

Terima kasih yang sudah baca karya ku💛

Semoga kalian terhibur dan tetap bahagia yaa💜

Jaga kesehatan dan terus semangat oke!💞

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 👍

See u on the next episode 👋

The Four Heirs of ArthajayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang