Satu hari sebelum Ryann melakukan operasi ia meminta Hansel untuk menyiapkan rapat di perusahaan dengan menghadirkan para direksi dan komisaris perusahaan.
Hansel menurutinya saja. Karena beberapa minggu ini Hansel yang menggantikan posisi ayahnya di perusahaan untuk sementara sebelum Ryann kembali bekerja rutin di perusahaan.
Pada siang hari ketika semua anggota rapat sudah berkumpul. Ryann menyempatkan dirinya untuk turut ikut hadir di rapat tersebut. Ryann datang ditemani sang istri. Karena memang sudah seharusnya Ryann hadir pada rapat kali ini.
Tersisa Hansel dan Argen saja yang masih bertahan bekerja di perusahaan keluarga. Jadi, Helena dan Azel tidak ikut hadir. Mereka kembali pada aktivitas masing-masing sebelum menyiapkan waktu untuk menemani ayah mereka menjalankan operasi.
Rapat dimulai dengan Ryann sendiri yang membukanya. Ryann meminta maaf atas ketidakhadirannya selama beberapa waktu ini, dilanjutkan dengan tujuannya diadakan rapat besar kali ini.
"Pada rapat kali ini, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menurunkan jabatan saya kepada salah satu anak saya untuk memegang amanah secara penuh dalam memimpin perusahaan menggantikan posisi saya saat ini." Jelasnya di hadapan semua anggota rapat.
Anna dan Argen tampak terkejut. Karena ayahnya tidak ada pemberitahuan apapun jika ingin mengumumkan mengenai posisi pimpinan yang akan diturunkan saat ini juga.
Argen hanya tahu rapat ini hanya sebagai kembalinya juga permintaan maaf atas ayahnya yang telah lama tidak hadir menunjukkan keaktifannya dalam perusahaan.
Namun, disatu sisi Hansel tampak tenang dan santai dengan wajah datarnya. Secara ia tidak begitu mengharapkan posisi ayahnya saat ini. Ia lebih mengharapkan kondisi kesehatan ayahnya yang kembali normal.
"Saya dalam sehat dan sadarnya saya, memilih Argen Arsetya Arthajaya—"
Argen terkejut ketika namanya disebut. Ia pun diminta Ryann untuk maju dan berdiri di sebelahnya. Menghadap ke seluruh anggota rapat yang hadir.
"Argen Arsetya Arthajaya sebagai Wakil Presiden Direktur Perusahaan Arthajaya Group."
Ryann mengulurkan tangannya. Argen masih tidak menyangka dirinya akan dipilih. Meskipun sebagai wakil. Ia tidak menyangka ini semua terjadi. Padahal dirinya selalu membuat ulah dan masalah dalam keluarga. Membuat orang kesal dan emosi sebenarnya itu pekerjaannya. Bukan menjadi wakil seperti ini. Pikirnya.
Argen pun menjabat tangan Ryann. Ryann memberikan selamat dan menepuk bahunya. "Argen, jagalah amanah itu." Pesannya dengan penuh harapan dan raut wajah bahagia.
Argen belum pernah melihat wajah ayahnya yang begitu bahagia sebelum hari ini. "Terima kasih, dad." Argen pun memeluk ayahnya erat.
"Baik, selanjutnya. Dalam sadar dan sehatnya saya memilih seseorang yang tepat untuk menggantikan saya pada posisi pimpinan Arthajaya Group bekerja sama dengan Argen—"
Argen menyenggol lengan Hansel yang duduk di sebelahnya. "Kak, kita jadi partner selamanya." Ucapnya dengan senyuman. Hansel tidak menanggapi perkataannya.
"Hansel Arsetya Arthajaya boleh berdiri di samping saya." Ryann meminta hal yang sama seperti dilakukannya kepada Argen sebelumnya. Hansel menurut saja.
"Hansel, jagalah amanah ini sampai dimana hari ini terjadi lagi kepada anak kamu nanti." Ryann mengulurkan tangannya. Hansel membalas uluran tangan itu. Mereka berjabat tangan.
"Terima kasih." Ucap Hansel.
Para anggota rapat pun bertepuk tangan dengan terpilihnya para penerus perusahaan Arthajaya.
Bersambung.
Hai,hai! 👋
Terima kasih yang sudah baca karya ku💛
Semoga kalian terhibur dan tetap bahagia yaa💜
Jaga kesehatan dan terus semangat oke!💞
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 👍
See u on the next episode 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Four Heirs of Arthajaya
Romance"Kak Hansel saja yang jadi pewaris Arthajaya. Kakak pilihan tepat dari segala faktor." - Argen Arsetya Arthajaya "Kak Hansel jadi pewaris tunggal saja. Aku skip, kapan-kapan saja lagi mau jadi tukang roti." - Arazella Ansalma Arthajaya "Sorry, tidak...