☘️Bab 47 - Acara HUT Perusahaan

1.9K 98 0
                                    

Azel tengah bersiap-siap di dalam kamarnya. Ia sudah bilang kepada kakaknya sebelumnya bahwa ia akan menghadiri acara penting malam ini. Maka dari itu ia minta izin untuk pulang ke rumah hendak bersiap-siap.

Urusan kue-kue yang dipesan sudah ia serahkan kepada pihak delivery toko. Jadi, bukan Azel yang mengirimkannya. Ia hanya tinggal datang menjadi tamu. Tapi, kalau bisa menjadi pendampingnya juga tidak apa-apa.

Setelah dipikir-pikir kembali. Sebenarnya percuma juga kalau ia tidak bilang acara apa kepada kakaknya. Melainkan keluarga Gautama dengan Keluarga Arthajaya memiliki hubungan yang cukup dekat.

Tidak mungkin kan kalau perusahaan Gautama mengadakan acara ulang tahun perusahaannya, tapi pihak keluarga Arthajaya tidak datang? Sudah pasti akan ada sang kakak kan berarti yang datang. Bisa saja ada ibunya yang ikut datang.

Setidaknya itu hanya perkiraan. Karena ibu dan kakaknya masih ada di rumah sakit. Entah mereka sedang apa sekarang. Karena Azel sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Bagaimana caranya aku bisa lebih dekat dengan Kak Allen ya?" Gumamnya seraya merapikan tatanan rambutnya lagi.

Setelah siap ia berangkat sendiri dengan mengemudikan mobilnya sendiri menuju perusahaan Gautama.

Beruntung Azel berangkat lebih awal. Karena sore ke malam hari banyak orang yang sudah masuk jam pulang kerja. Jadi, jalan raya pun akan menjadi sangat ramai. Maka dari itu Azel tidak akan terjebak macet terlalu lama.

Sesampainya di perusahaan Gautama untuk kedua kalinya. Azel memarkirkan mobilnya di parkiran VIP yang telah disiapkan untuk tamu undangan. Ia pun masuk ke dalam lobi.

Di dalam ia mencoba mencari seseorang yang mungkin bisa diajak bicara atau dijadikan teman. Karena Azel bingung ingin melakukan apa sekarang.

Azel belum terbiasa mengikuti acara-acara perusahaan seperti ini. Biasanya hanya rapat biasa atau kalau sedang ada acara, Azel akan berdampingan terus bersama Argen.

Tiba-tiba saja ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Azel reflek menoleh. Ia menghembuskan nafasnya segera ketika melihat siapa yang merangkulnya.

"Jangan keras kepala untuk datang sendiri kalau tidak terbiasa!" Seru Hansel yang baru saja datang.

"Iya, kak." Ucap Azel lirih yang juga baru menyadari hal itu.

Hansel pun mengajak Azel untuk bertemu dengan kolega bisnisnya. Azel ikut berkenalan dan berbincang mengenai usaha mereka. Sembari Hansel bercengkrama dengan yang lain, Azel meninggalkan Hansel sebentar.

Karena ia  sudah melihat target yang sedari tadi ia cari-cari. Azel pun mencoba untuk menghampiri orang itu.

Azel menghentikan langkahnya ketika melihat target dihampiri oleh wanita lain yang terlihat mereka sepertinya sudah kenal dekat. Karena target terlihat nyaman dan akrab ketika berbicara dengan wanita itu.

Azel menjadi merasa sudah terkalahkan dengan wanita itu. Tapi, sebelum pernikahan terjadi. Azel masih bisa merebut apa yang sudah menjadi miliknya sejak awal.

Ia memperhatikan gerak-gerik wanita itu yang seperti cacing kepanasan. Mencoba untuk membuat target tergoda dengan lenggak-lenggok tubuhnya ditambah pakaiannya yang cukup terbuka.

Azel menjadi kesal sendiri melihatnya. Untung saja target tidak tergoda dengan caranya wanita itu berusaha.

Seketika Azel khawatir target akan dibawa pergi oleh wanita kurang ajar itu. Azel yang tidak ingin targetnya dibawa oleh wanita lain ia langsung saja menghampiri target sebelum pergi.

"Kak Allen…" Panggilnya.

Allen seketika langsung menoleh. Dia melepaskan tangan wanita itu yang merangkul lengannya untuk mengajaknya pergi.

"Sendiri saja?" Tanyanya. Karena Allen tidak melihat Azel datang dengan siapapun.

"Ada Kak Hansel lagi ngobrol di sana." Ucap Azel seraya tersenyum penuh kemenangan.

Karena wanita tadi berubah cemberut dan langsung pergi begitu saja meninggalkan mereka.

Bersambung.

Hai,hai! 👋

Terima kasih yang sudah baca karya ku💛

Semoga kalian terhibur dan tetap bahagia yaa💜

Jaga kesehatan dan terus semangat oke!💞

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 👍

See u on the next episode 👋

The Four Heirs of ArthajayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang