Di sebuah restoran mewah mereka semua berkumpul untuk makan malam bersama. Formasi lengkap untuk malam ini. Semua hadir di acara makan malam keluarga besar Arthajaya.
Makan malam yang diatur untuk memberi selamat atas pernikahan Hansel dengan Selina. Namun, makan malam ini tidak hanya didatangi oleh keluarga Arthajaya saja. Melainkan juga ada ayah dari Selina yang duduk tepat di sebelah Ryann.
Meskipun Ryann dalam hatinya menyimpan rasa kesal begitu dalam. Ia tidak ingin merusak momen indah anaknya. Selain itu, di meja lain juga ada Hardan bersama Helena yang tidak lama sebelum Hansel menikahi Selina, mereka bertunangan.
Dimana ada Hardan sudah pasti ada saudara kandungnya juga. Dimana ada kedua orang tua Hardan juga Disana diundang sebagai tamu pada acara malam ini.
Mereka semua makan malam dengan tenang dan berbicara tentang semua hal. Dimulai dari malam pertama pengantin baru yang pada kenyataannya mereka belum melakukan hal yang mereka bicarakan.
Disisi lain yang bapak-bapak membicarakan perihal bisnis dan yang ibu-ibu tentunya tentang gosip terbaru.
Azel yang sedang melamun memperhatikan air yang ada di dalam gelasnya seketika tersadar dengan kakaknya yang tiba-tiba menyenggol pelan lengannya.
"Jangan melamun." Tukasnya.
"Iya, kak." Azel menghela nafasnya.
Sebenarnya ia bingung dengan sikap kakak nya yang satu ini. Dulu ia seperti sangat tidak disukai kehadirannya. Namun, sekarang seperti layaknya tidak ada apa-apa.
"Zel, ikut aku sebentar." Ajak Helena.
"Kemana, kak?" Tanya Azel sedikit was-was.
"Ayo, sebentar saja." Paksa Helena.
Mau tidak mau Azel mengikuti Helena yang memaksanya.
"Kami permisi ke toilet sebentar." Ucap Helena kepada yang lainnya.
Azel hanya mengikut saja. Sampai akhirnya Helena membawa Azel ke toilet yang ada di restoran mewah itu. Azel sedikit waspada dengan kakaknya. Karena terakhir kali bertemu dengan kakaknya kesannya cukup buruk.
"Zel..."
Azel menunggu kakaknya melanjutkan perkataannya.
"Aku..., mau minta maaf." Ucapnya menatap Azel.
"Maaf untuk apa, kak?" Azel ingin mendengar maksud jelas dari kakaknya.
"Maaf aku dulu pernah hampir melukai perasaanmu." Ucapnya. "Mungkin saat itu emosiku sedang tidak stabil, karena aku sangat menyayangi daddy. Dengan daddy sakit separah itu waktu itu membuat aku sedikit gila. Khawatir kalau daddy akan meninggalkan aku, meninggalkan kita semua." Jelasnya.
"Tidak apa-apa, kak. Aku mengerti." Azel tersenyum. Meskipun dalam hatinya ia masih belum tenang.
"Zel, kamu tidak kecewa dengan kakakmu sendiri kan? Karena aku, kamu jadi tahu kenyataan yang sudah ditutup rapat oleh mommy dan daddy." Ungkap Helen penuh penyesalan.
"Sebenarnya, aku masih tidak menyangka. Tapi, ya semua kenyataannya harus aku terima. Lagipula aku sekarang berada di keluarga yang menerima aku dengan ikhlas dan baik hati." Ucap Azel tersenyum mencoba menyakinkan dan menenangkan kakaknya dengan pengakuannya.
"Tapi, boleh aku tahu kamu dijelaskan oleh mommy kapan? Aku hanya dengar dari Hansel saja kalau kamu sudah diberitahu semuanya oleh mommy. Maka dari itu aku merasa bersalah dan tidak sepantasnya aku seperti itu dulu."
"Dua hari sebelum Kak Hansel menikah. Malemnya mommy mengajakku bicara berdua dan ya mommy bilang kalau aku bukan anak kandung mereka. Terus, aku sempat nangis. Tapi, lama-lama ya aku biasa saja. Aku paham dan aku kuat kok kak." Azel memberikan jempol dan tersenyum.
Helena tersenyum melihatnya. Ia merasa senang dan bangga sekali memiliki adik seceria Azel. Ia semakin merasa bersalah sekarang. Karena ia tahu Azel pasti masih merasa kecewa dan sedih setelah dia mengetahui kenyataannya Azel bukan anak kandung keempat keluarga Arthajaya.
Andai saja Helena tidak hampir mengatakan kata-kata yang membawa kepada latar belakang Azel pada saat Helena tahu Ryann sakit. Pasti hari dimana Azel mengetahui semuanya tidak akan ada. Akan tetap tersimpan rapat oleh Ryann dan Anna. Meskipun pasti akan ada hari semuanya terungkap.
Bersambung.
Hai,hai! 👋
Terima kasih yang sudah baca karya ku💛
Semoga kalian terhibur dan tetap bahagia yaa💜
Jaga kesehatan dan terus semangat oke!💞
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 👍
See u on the next episode 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Four Heirs of Arthajaya
Romance"Kak Hansel saja yang jadi pewaris Arthajaya. Kakak pilihan tepat dari segala faktor." - Argen Arsetya Arthajaya "Kak Hansel jadi pewaris tunggal saja. Aku skip, kapan-kapan saja lagi mau jadi tukang roti." - Arazella Ansalma Arthajaya "Sorry, tidak...