☘️Bab 9 - Borong Roti

2.8K 148 4
                                    

Selesai makan siang. Mereka kembali ke kantor. Mengerjakan pekerjaan mereka yang sudah seharusnya mereka kerjakan.

Waktu terus berlalu. Sampai akhirnya waktu menunjukkan sore hari. Mereka bertiga pun pulang. Kecuali Helena yang akan mampir ke Penthouse Orion Oscar terlebih dahulu.

Tidak lupa Helena memberitahu Argen untuk tidak perlu menunggunya kembali saat makan malam. Karena Helena akan sekaligus makan malam diluar.

Argen tidak ingin bertanya lebih. Walaupun sebenarnya ia juga penasaran. Kakaknya itu mau pergi kemana lagi yang biasanya langsung pulang dan makan malam bersama.

Di perjalanan Azel melihat sesuatu di pinggir jalan. Ia menelepon Argen melalui layar yang ada di mobil.

📞

"Halo, kak."

"Kenapa?"

"Ada sate padang kesukaan Mommy. Sepertinya dia baru balik pulang kampung. Dari kemarin dia tidak jualan. Mau beli tidak, kak?"

"Beli saja, beli lima puluh tusuk, Zel."

"Tapi, aku tidak ada uang Cash."

"Ya sudah. Aku ke ATM dulu, kamu pesan satenya."

"Oke."

📞

Telepon pun dimatikan. Azel memutar balikkan mobilnya menuju lokasi yang jual sate padang tadi. Sedangkan, Argen mencari ATM terdekat untuk mengambil uang tunai.

"Pak, mau sate padangnya lima puluh tusuk ya." Pesan Azel kepada bapak penjualnya.

"Iya, mba. Pedas atau tidak?"

"Hm…, empat puluh tidak pedas, sepuluh pedas ya."

"Iya, mba."

Sembari menunggu pesanan sate padangnya jadi. Azel duduk dikursi yang ada di dekat gerobak sate padangnya. Sambil menunggu uang tunai dari Argen juga. Karena Argen belum datang.

"Kak, rotinya kak. Ada coklat, abon, keju. Satunya dua ribu." Tawar seorang anak kecil kepada Azel.

Azel merasa iba melihat anak kecil yang sedang berjualan roti di dalam kotak berukuran sedang. Ia pun mencoba melihat-lihat roti yang dijual oleh anak kecil itu.

"Harganya benar dua ribu, dek?" Tanya Azel lagi memastikan.

"Iya kak. Satunya dua ribu saja. Kakak mau rasa apa?"

"Hm…, sebentar ya aku pilih dulu."

Azel tampak bimbang untuk membeli roti itu. Karena ia tidak memegang uang tunai. Ia pun sedang menunggu Argen untuk membayar sate padang yang sedang ia pesan nanti.

"Masih ada berapa rotinya, dek?"

"Masih banyak kak. Baru terjual lima."

"Baru terjual lima dari pagi?" Azel mengerutkan keningnya.

"Iya kak."

"Aku beli semuanya ya."

"Beneran kak?"

"Iya beneran. Totalnya jadi berapa?"

"Sebentar ya kak, aku hitung dulu."

Azel mengangguk. Azel membantu anak kecil itu untuk menghitung jumlah roti dan jumlah harganya. Azel kagum melihat semangat dan perjuangan anak kecil itu dalam mencari uang untuk hidupnya.

Ia melihat dengan kehidupan dirinya sendiri yang sudah enak, bisa makan apa saja, fasilitas semua diberikan oleh orang tuanya. Tidak bisa semuanya di sama ratakan pada kehidupan yang sama.

Azel menambah pesanan sate padangnya lagi. Ia ingin memberikan sate padangnya untuk anak kecil itu. Siapa tahu cukup untuk membantu anak itu makan malam bersama keluarganya.

"Adek tunggu disini sebentar ya. Aku lagi pesankan sate padang untuk kamu."

"Sate padang kak?" Mata anak kecil itu berbinar.

"Iya sate padang, tunggu dulu sebentar ya. Sini duduk." Azel memberikan kursi kosong lainnya kepada anak kecil itu untuk menunggu sambil duduk.

"Terima kasih banyak kak."

"Iya sama-sama."

Tidak lama Argen sampai. Pesanan sate padangnya pun sudah jadi. Azel berikan pesanan sate padang tambahannya tadi untuk anak kecil itu dan tidak lupa Azel juga membayar roti yang telah ia beli.

"Hati-hati di jalan ya."

"Terima kasih banyak ya kak." Anak kecil itu memeluk Azel. Azel membalasnya.

Argen pun membantu membawakan roti yang telah dibeli Azel. Ia terharu dengan adik perempuannya ini. Meskipun di kantor tidak jelas kerjanya. Hatinya tetap selembut kain sutra.

"Mau dimasukkan di mobil ku atau mobil kamu?" Tanya Argen.

"Mobil Kak Argen saja. Aku mau ambil satu rotinya dulu untuk makan di jalan."

"Aku minta ya." Pinta Argen.

"Ambil saja."

Argen dan Azel pun berpisah. Mereka kembali ke rumah dengan mobil mereka masing-masing.

Bersambung.

Hai,hai! 👋

Terima kasih yang sudah baca karya ku💛

Semoga kalian terhibur dan tetap bahagia yaa💜

Jaga kesehatan dan terus semangat oke!💞

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian 👍

See u on the next episode 👋

The Four Heirs of ArthajayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang