Setelah makan malam selesai. Bukanlah pemilik utama acara yang memberikan sambutan. Melainkan Argen.
Ia beranjak dari kursinya dan maju berdiri di hadapan mereka semua. Sebenarnya keberadaan Argen sudah menjadi tanda tanya bagi anggota keluarga yang lainnya. Karena ia tidak datang seorang diri. Melainkan bersama seorang wanita yang sangat cantik dan anggun.
"Mohon maaf semuanya. Seharusnya ini menjadi acara makan malam murni kakak saya dengan kakak ipar. Tapi, ada satu dan lain hal yang akan saya katakan pada malam hari ini." Ucapnya.
Argen meminta wanita yang sedari tadi masih duduk itu untuk berdiri di sebelahnya. Argen menggenggam tangan wanita itu dan memperlihatkannya kepada yang lain.
"Semuanya, mungkin malam ini membuat kalian bertanya-tanya tentang saya, siapakah wanita di sebelah saya. Padahal saya tidak pernah terlihat dekat dengan siapapun sebelumnya." Jelasnya.
"Tapi, kali ini saya ingin memperkenalkan seseorang yang telah mendapatkan hati saya. Dia, Sherin." Lanjut Argen sekaligus menatap Sherin.
Beberapa anggota keluarga ada yang membicarakan Argen. Karena penasaran dengan latar belakang wanita itu. Argen paham dengan tatapan mata menyebalkan dari beberapa pihak keluarga besarnya.
"Sherin, seorang mahasiswa yang sedang koas di salah satu rumah sakit. Kebetulan satu rumah sakit juga dengan Kak Allen."
"Sebenarnya tujuan saya berbicara pada malam ini adalah saya ingin–"
Argen menghadap ke arah Sherin. Ia berlutut dengan mengeluarkan sebuah kotak kecil yang Sherin sudah bisa tebak apa isi di dalamnya.
"Sherin, will you marry me?"
Ryann dan Anna melotot tidak percaya dengan tingkah Argen. Tapi, Ryann dan Hansel yang mengetahui dibalik itu semua apa yang sudah terjadi di antara Argen dan Sherin merasa bangga dengan Argen. Karena Argen pria yang bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukannya.
Sherin mengangguk pelan. Ia merasa canggung dan juga malu. Argen pun memasang cincin itu di jari manis Sherin. Lalu, memeluknya di hadapan mereka semua.
Satu persatu anggota keluarga maju kedepan memberikan selamat kepada mereka.
"Aku tidak menyangka kita akan menjadi kakak dan adik ipar." Ucap Selina kepada Sherin.
"Aku juga tidak menyangka hal ini akan terjadi." Sherin memeluk Selina.
"Kalian saling kenal?" Tanya Hansel menatap heran kepada kedua wanita di hadapannya ini.
"Dia sahabatku." Jawab Selina. Yups, mereka adalah teman dekat sejak SMA. Maka dari itu Sherin diundang dalam pernikahan Selina dengan Hansel. Sayangnya Sherin tidak ingin menjadi Bridesmaids-nya.
"Wih, kak! Calon istri kita sahabatan ternyata." Ucap Argen tidak menyangka.
Hansel menoyor kepala Argen. "Selina sudah menjadi istri sah ku. Kau yang masih calon!" Ketus Hansel tidak terima.
"Oh iya, juga sih. Tapi, santai saja dong, kak." Argen mengusap kepalanya yang sedikit sakit.
Disaat semuanya sedang sibuk memberikan selamat kepada Argen yang akan menikah setelah Helena dengan Hardan pastinya.
Azel kembali ditarik oleh seseorang dibawa ke suatu tempat yang sepi. Yang memungkinkan mereka tidak akan terlihat oleh yang lain.
Sebenarnya Azel senang hanya saja ia mencoba menjaga hati dan tidak ingin melukai perasaan orang lain hanya dengan berdekatan dengan seseorang yang sebentar lagi sah dinyatakan sebagai suami orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Four Heirs of Arthajaya
Romantizm"Kak Hansel saja yang jadi pewaris Arthajaya. Kakak pilihan tepat dari segala faktor." - Argen Arsetya Arthajaya "Kak Hansel jadi pewaris tunggal saja. Aku skip, kapan-kapan saja lagi mau jadi tukang roti." - Arazella Ansalma Arthajaya "Sorry, tidak...