Memanjakan diri saat liburan dengan tidur seharian, nonton drama, dan makan cemilan adalah impianku. Nyatanya hal itu jarang sekali aku lakukan ketika aku menjadi mahasiswa kebidanan. Tugas segunung dan wajib tulis tangan menggunakan pulpen warna biru nyatanya masih terjadi di kampusku. Ketika kami para mahasiswa menawarkan tugas untuk diketik saja dengan tersenyum dosen para bidan itu akan menjawab.
"Enakan di tulis tangan, kita bisa belajar sekalian menghafal. Kalau ditulis tangan itu nantinya lebih masuk dan cepat ingat. Kalau diketik kalian pasti banyak yang copas"
Nyatanya memang seperti itu sih, kebanyakan kami akan mengcopy dan paste dengan cepat ketika mengerjakan asuhan kebidanan, jurnal, atau makalah. Beda dengan tulis tangan, seharian penuh kita bakal menulis paragraf demi paragraf sampai tangan kita tidak simetris lagi.
"Belum tidur kamu?"
Tanya mamaku yang kebetulan menengok kamarku di malam hari."Belum ma"
"Masih banyak ya?"
"Kurang sedikit lagi"
"Kasian sekali mahasiswa ini, udah ada word masih aja make cara lama tulis tangan"
Ejek mamaku sambil tertawa dan berlalu pergi. Ya, gimana dong, mahasiswa cuma bisa menurut dengan dosennya bukan? Masalahnya gak hanya satu dosen yang minta tugas tulis tangan, tapi rata-rata semua dosen.
Tak berselang lama, mamaku kembali lagi dengan segelas teh hangat dan sekotak biskuit. Meletakan teh dan biskuit itu di meja depanku. Seorang ibu pasti akan sangat perhatian pada anaknya, senakal apapun anaknya.
"Buat cemilan biar gak ngantuk. Besok libur kan?"
"Iya ma seharusnya"
"Kok seharusnya?"
"Ada UAS anatomi fisiologi"
"Kok hari minggu? Tumben"
"Iya ma, dosennya bisanya hari minggu. Pagi ma jam 6.30 WIB gak boleh telat. Bayangkan ma, udah gitu kita masih diberi tugas bikin jurnal tulis tangan nih ma untuk nilai ujian tengah semester karna waktu ujian tengah semester beliau gak ada ujian karna sibuk operasi katanya."
"Sebelum ujian dengan beliau, kita harus menjelaskan secara singkat tetapi tetap mencakup semua isi dari jurnal kita kerjakan, dan setiap mahasiswa harus beda judul ma"
"Wow menarik sekali dosenmu"
"Mama gak tau nih yang lebih sadis"
"Apa tu?"
"Soal UAS bukan esai, bukan multiple choice. Tapi kita diberi tiga pilihan amplop yang didalamnya masing-masing terdapat 5 soal. Dan kita harus menjawab dengan cepat soal tersebut setelah kita membacanya dihadapan beliau. Ujiannya dalam ruangan, yang dimana cuma ada dosen dan mahasiswa. Face to face gitu ma. Mahasiswa lainnya nunggu di depan kelas gak boleh masuk"
"Wow keren ya dosenmu"
"Kok keren sih ma?"
"Ya menurut mama keren aja. Mama juga pengen kaya gitu jadinya"
"Ih mama nyusahin siswa aja"
"Ya gak itu keren aja menurut mama, meminimalisir terjadinya contekan dan banyak hal"
"Ya tapi kalau face to face itu bikin palpitasi ma. Kalau udah dihadapan beliau itu kadang gak bisa mikir"
"Apa itu palpitasi?"
"Jantung berdebar-debar"
"Ish lebay kamu, udah ah mama mau tidur udah ngantuk. Belajar yang rajin biar besok bisa jawab pertanyaan dosen kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
SATU CIRCLE
Teen FictionCircle cenderung mengarah pada lingkaran atau kelompok pertemanan. Sama halnya dengan seorang gadis yang bernama Erine Rose Defiana, dia mempunyai sahabat bernama Whily yang selalu ada untuknya. Persahabatan itu semakin hari tumbuh menjadi cinta. Na...