Solitaire

215 16 1
                                    

"Ini beneran untukku?"
Tanyaku tak percaya kepada mas Narve sambil menutup mulutku dengan kedua tangan tak percaya.

"Iya.. suka?"
Tanyanya lembut sambil tersenyum.

"Tapi ini nanti kan kalau kita lamaran?"

"Ndak... nanti lamaran beda lagi. Ini sebagai tanda aja kalau kamu sudah jadi milikku."

"Orang belum nikah... main milik-milikku."
Ucapku ketus.

"Maksudnya sebagai tanda bee, kamu sudah ada yang memiliki. Gitu... emm, belum tunangan memang, tapi kan sudah aku minta tadi."

"Pokoknya kamu harus pakai ini, biar gak ada yang lirik-lirik atau godain lagi."
Imbuhnya lagi padaku sambil memakaikan cincin berwarna emas putih dengan satu mata itu.

"Tapi mas... "
Aku mengurungkan pertanyaanku saat mendengar nada dering telephone dari mas Narve.

"Sebentar bee,.. Hallo"

"Ada apa?"

"..."

"Ada demam?"

"..."

"Berapa hari?"

"..."

"Nyeri perutnya di bagian mana?"

"..."

"Ya kaji lagi dong. Kamu yang jelas anamnesis pasiennya. Kamu emang gak periksa juga itu abdomennya? Punya bpjs gak itu pasien?"

"..."

"Hamil? Cek lab DL, urine, feses, sama CT Scan ya"

"..."

"Dokter kandungannya siapa?"

"..."

"Sudah konsul ke beliau?"

"..."

"Oke"

Dia menutup telephonenya, lalu memandangku dengan tersenyum. Membenarkan kerudungku yang kata dia miring, lalu menatapku lagi dalam. Ya Tuhan, kenapa setiap perlakuan sederhananya membuat hatiku terasa menghangat dan salah tingkah? Aku mau dia Tuhan, tolong jangan pisahkan aku dengan dia lagi. Jangan buat aku kecewa akan cinta yang hadir saat ini.

"Cantik"
Ucapnya sambil menatapku teduh.

"Jadi cepet-cepet pingin memiliki beneran."

"Ih gombal"
Ucapku sambil mengalihkan pandanganku ke arah jalan raya depan rumah.

"Mas... ada pasien ya? Mas harus ke Rumah Sakit sekarang?"

"Sepertinya"

"Pasien apa?"

"Divertikulitis sepertinya, masih nunggu usg sama labnya keluar."

"Divertikulitis ya? Yang ada benjolan di usus itu bukan sih?"

"Iya..."
Katanya singkat sambil memandangku teduh."

"Yang kurang serat itu bukan sih mas?"

"Iya"

"Iya-iya terus"

"Maunya gimana sayang? Emang betul gitu, masak aku bilang bukan."

"Hmm"

"Jutek... betul kok divertikuitis itu peradangan atau infeksi pada divertikula, divertikula ini adalah kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran percernaan, terutama di usus besar atau kolon."

"Divertikula umumnya terbentuk pada orang usia 40 tahun ke atas, karena dinding ususnya sudah melemah. Kondisi ini juga rentan terjadi pada orang yang jarang mengonsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buah. Terbentuknya divertikula di dinding usus besar disebut dengan divertikulosis. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan pada sebagian besar kasus tidak menimbulkan gejala."

SATU CIRCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang