Bukan Menyelamatkan

1.2K 170 19
                                    

Pada malam yang dingin ini, seorang pria berjubah biru sedang bersila di atas batu besar, di bawah air terjun, di sebuah hutan yang jarang sekali didatangi oleh manusia. Pria itu bersila dengan posisi bertapa. Matanya terpejam, pikirannya fokus. Sampai kemudian kedatangan seorang pria berjubah biru lainnya langsung membuat pria yang sedang bertapa itu membuka mata.

Berbeda dengan pria yang sedang bertapa, pria berjubah biru yang baru saja datang memakai penutup kepala sehingga separuh wajahnya tidak terlihat.

Pria yang baru saja datang berdiri di seberang air terjun, menunggu pria bertapa itu bangkit dan menghampirinya.

"Hormat, Hamba Yang Mulia," ucap pria yang baru saja selesai bertapa.

Pria yang baru datang mengangguk lalu membuka penutup kepalanya. Terlihatlah surai peraknya yang panjangnya sebahu, serta terlihat mata yang menyerupai manik mata naga berwarna biru. Dia adalah Dalior. Ya, Dalior yang menyelamatkan Chandi.

"Bagaimana dengan lukamu?" tanya Dalior pada anak buahnya.

Anak buahnya memegangi dadanya. "Sudah jauh membaik, beruntung pukulan Amora tidak tepat mengenai jantung hamba. Lalu bagaimana dengan Anda yang Mulia? Apakah Anda berhasil?"

Dalior menggeleng. "Rencana pertama gagal, tapi rencana kedua sepertinya akan berjalan lancar."

"Jadi Anda gagal membawa Amora ke sungai suci untuk melakukan ritual?" tanya anak buahnya.

"Semuanya karena Liam. Pria itu datang pada waktu yang sangat tidak tepat. Seandainya aku tidak berpikir panjang, sudah kubunuh dia pada saat itu juga."

Anak buah Raja Iblis Naga Biru menghela nafas. Dua kali usahanya hampir saja gagal total. Rencana pertama menculik Chandi pada malam itu, yakni di goa tempat tinggal Chandi. Usaha kedua berhasil walaupun dia harus mendapatkan luka dalam. Sayangnya rencana pertama tuannya gagal, ia berharap rencana kedua tuannya dapat berjalan mulus.

"Mengapa Anda tidak langsung membawa Amora secara paksa? Apalagi waktu itu dia tidak sadarkan diri," tanya nya pada Dalior.

Kejadian yang Dalior sebutkan 'menyelamatkan' Chandi sebenarnya tidak seperti yang Chandi bayangkan. Kejadian yang sebenarnya adalah ....

Naga biru terus membawa Chandi menyusuri sungai menuju perbatasan negeri Alrancus dan Chaulus. Dia harus membawa Chandi dengan hati-hati karena perintah tuannya jangan sampai menyakiti Chandi. Sayangnya di tengah perjalanan, Chandi sadarkan diri lebih cepat dari dugaan naga biru itu.

Tahu dirinya berada dalam cengkraman seekor naga air biru, Chandi kembali memberontak. Kali ini Chandi langsung menyerang dada naga biru. Ya walaupun tidak tahu dadanya yang mana, namun titik itulah yang Chandi anggap sebagai dada seekor naga. Dan beruntung ternyata memang benar titik itulah titik terlemah dari naga biru yang mencengkramnya dengan kuat. Pada detik itu juga cengkraman naga biru terlepas.

Berhasil bebas, Chandi langsung berenang ke permukaan air. Dia langsung berenang ke tepian sungai walaupun dia sudah lemas setengah mati. Sesampainya di tepi sungai, Chandi langsung naik ke daratan. Dia terbatuk-batuk di sana dan mendadak lemas. Sepertinya racun naga biru itu masih mempengaruhi dirinya. Tak lama kemudian dia langsung tak sadarkan diri lagi.

Saat Chandi tak sadarkan diri, naga biru mendekati tepian sungai. Setelah berada di dekat daratan, naga biru itu berubah menjadi pria berjubah biru. Pria itu naik ke daratan sambil terbatuk-batuk. Pria itu memegangi dadanya sedangkan mulutnya mengeluarkan banyak darah.

"Aku tidak akan sanggup membawa Amora ke sungai suci. Aku harus memanggil Yang Mulia."

Dengan caranya sendiri, pria itu memanggil seseorang. Tak lama kemudian muncullah seorang pria berambut perak yang sama-sama mengenakan jubah biru. Bedanya jubah biru yang dikenakan oleh pria berambut perak itu memiliki ukiran naga di belakang jubahnya dan di tepian buahnya di sulam oleh emas. Pria itu adalah Dalior, pria yang dipanggil 'Yang Mulia' oleh jelmaan naga yang menculik Chandi.

Amora Gadungan Dan PawangnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang