Kegegeran terjadi, semua orang panik, terutama keluarga dari kerajaan Chaulus. Semua anggota keluarga kerajaan menunggu di ruang tamu istana Pangeran. Mereka menunggu tabib istana keluar dari kamar Putri Yufari. Sudah hampir satu jam penanganan dilakukan, akan tetapi tabib istana dan juga asistennya belum keluar sama sekali. Sepertinya keadaan sangat darurat.
"Siapa yang memberikan makanan pada putriku!" teriak Raja Elton marah.
Chandi yang tahu soal siapa yang memberikan, tentu saja langsung menunjuk keluar. "Penjaga di depan," jawab Chandi jujur.
"Panggil pelayan pribadi Putri Yufari yang memasak dan juga penjaga itu!" perintah Kaisar Ariga dengan tegas.
Tak seberapa lama kemudian, dua orang yang dipanggil oleh Kaisar Ariga datang menghadap. Mereka diperintahkan untuk bersimpuh sambil berlutut, mereka siap diinterogasi.
"Kau yang memasak makanan untuk Putri Yufari, kan?" tunjuk Kaisar Ariga.
Pelayan itu mengangguk. "Benar, Yang Mulia. Hamba yang memasak."
"Apa yang kau masukkan ke dalam makanan Putri Yufari?" tanya Kaisar Ariga tegas.
Pelayan itu menggeleng dan langsung menangis. "Tidak ada, Yang Mulia. Hamba sangat setia pada Putri Yufari. Hamba tidak mungkin meracuni Putri Yufari, dan apa untungnya untuk hamba, Yang Mulia."
Raja Elton berdiri, berdiri di samping Kaisar Ariga. "Benar, Yang Mulia. Dia sudah bekerja di istana kami dan sudah menjadi pelayan pribadi Putri Yufari sejak Putri Yufari kecil. Dia sangat menyayangi Putri Yufari seperti menyayangi anaknya sendiri. Selama bekerja, tidak pernah ada satu kelalaian apapun yang dilakukan olehnya. Saya yakin bukan dia."
Mendengar penjelasan dan kecil kemungkinan pelayan pribadi itu melakukan kejahatan, Kaisar Ariga beralih pada penjaga pintu utama istana Pangeran.
"Chandi berkata bahwa kau yang memberikan sup pada Putri Yufari. Apa yang kau campurkan!" bentak Kaisar Ariga. Kaisar Ariga memang terkenal selalu tegas pada para prajurit.
Penjaga itu membungkuk dan menunduk sangat dalam. "Ampun Yang Mulia. Hamba tidak mencampurkan apapun dan melakukan apapun. Memang benar hamba yang memberikan sup itu pada Putri Yufari, tapi hamba tidak menyampurkan apapun. Sama seperti pelayan pribadi Putri Yufari, apa untungnya hamba melakukan itu, hamba tidak memiliki dendam apapun pada Putri Yufari."
Kaisar Ariga menghela nafas. Benar juga, dua orang dihadapannya tidak memiliki motif apapun untuk meracuni Putri Yufari, akan tetapi mungkin ada yang memerintah. Inilah yang harus diselidiki lebih dalam. Jika begini, penyelidikan mungkin akan membutuhkan banyak waktu.
"Tapi." Penjaga itu kembali berbicara. Semua orang pun fokus pada penjaga itu.
"Yang meminta hamba mengantarkan makanan adalah nona Chandi."
Sontak semua mata tertuju pada Chandi yang sejak tadi menyimak sesi interogasi dengan tenang. Dan tentu saja Chandi terkejut, menyadari bahwa dia juga bisa dituduh sebagai tersangka karena dia yang memberikan bumbu penyedap rasa.
"Saat hamba menyampaikan permintaan Pangeran Xiendra, hamba melihat nona Chandi menyampurkan sesuatu ke dalam sup. Hamba pikir itu adalah bumbu. Hamba juga mendengar nona Chandi berkata 'Dasar perebut. Lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu.'"
Kaisar Ariga langsung menatap tajam pada Chandi, begitu pula dengan Pangeran Xiendra yang sejak tadi diam saja. "Apakah itu benar, Chandi?"
Chandi menggeleng, tapi mengangguk.
"Chandi! Yang benar. Kau yang meracuni Putri Yufari?" Kali ini Kaisar Ariga membentak karena Chandi membuat bingung.
Chandi menggeleng. "Hamba tidak meracuni Putri Yufari. Memang benar hamba berkata demikian dan hamba mencampurkan bumbu pada sup Putri Yufari, tapi itu hanya bumbu, bukan racun. Lagi pula hamba hanya membantu dia." Chandi menunjuk pelayan pribadi Putri Yufari. "Dia meminta bantuan hamba untuk menyampurkan penyedap rasa. Katanya dia sedang terburu-buru mengurus sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora Gadungan Dan Pawangnya
Romance(Bukan reinkarnasi, time travel, ataupun beda dimensi, tapi dijamin seru. Jangan cuma baca episode 1, lanjut baca sampai 10 episode. Klau tidak seru, saya relakan Anda pergi) 'Amora Gadungan' itulah julukan yang diberikan Pangeran Xiendra pada seora...